Fungsi Dasar Microsoft Word Dalam Menyusun Tugas Kuliah yang Harus Kamu Tahu
- Feb 25, 2017
- Nadia Fernanda
Untuk para calon mahasiswa baru, ada satu hal kecil yang perlu kamu tahu mengenai kehidupan mahasiswa, yaitu... tugas.
Yup, kalau di masa-masa sekolah kamu terbiasa mengerjakan tugas secara manual a.k.a menulis di atas buku, beda halnya dengan mahasiswa. Mulai dari laporan sampai skripsi, mayoritas harus kamu kerjakan dengan bantuan software pengolah kata. Nggak salah, sih, kalau laptop menjadi salah satu benda pribadi yang wajib dimiliki oleh mahasiswa.
Karena software pengolah kata yang paling umum digunakan adalah Microsoft Word, kali ini Youthmanual bakal berbagi beberapa pengetahuan mengenai beberapa fungsi dasar yang akan berguna untuk formating tugas-tugas kamu di masa mendatang, sehingga kamu nggak perlu repot-repot revisi jika ada format ketikan yang tidak berkenan (ceilah) di hati dosen kamu.
Cekidot!
1. Font & Page Layout
Untuk sebagian besar tugas kuliah yang kamu kerjakan, format default bawaan dari Microsoft Word masih boleh digunakan (font Calibri/size 11/line spacing 1.15/margin default). Tapi, ketika kamu menyusun tugas akhir dan skripsi, beda cerita, sob!
Dalam penyusunan tugas akhir atau skripsi, format yang diberikan jauh lebih ketat dibanding tugas-tugas biasa. Adapun format standar (tanpa penambahan) yang bisa kamu ikutin untuk penyusunan tugas akhir dan skripsi adalah sebagai berikut:
- Font Times New Roman, size 12, justify
- Line spacing 2, tanpa spasi sebelum/sesudah paragraf
- Paper size A4, margin kiri-atas 4 cm dan kanan-bawah 3 cm
2. Heading & Styles
Heading berguna untuk otomatisasi menyusun tiap-tiap bab dan sub-bab dalam tugas kamu secara otomatis. Jadi, jika tugas yang kamu susun memiliki banyak bagian dan memerlukan daftar isi (yang bisa kamu munculkan lewat References >> Table of Content), heading akan mempermudah kamu untuk merapikan susunan bab dan subbab kamu, meskipun kamu masih tetap akan mengubahnya sewaktu-waktu.
Bayangin, deh, ketika kamu mau menyelipkan subbab tambahan di tengah-tengah ketikan. Tanpa heading, kamu harus menyusun kembali daftar isi secara manual! Peer banget, nggak, sih?
Sedangkan styles berguna untuk melakukan formating secara otomatis—mulai dari jenis dan ukuran font, jarak tabulasi, jarak indent, dan sebagainya. Styles bisa kamu gunakan untuk mengubah model heading sesuai dengan keperluan. Tentunya harus disesuaikan dengan aturan pengetikan, ya. Kalau nggak ingin di “gaya-gaya”in pun nggak masalah, kok!
3. Caption
Tugas yang kamu susun pun nggak selamanya hanya rangkaian kalimat monoton sampai halaman terakhir, gaes. Ada kalanya kamu harus memasukkan objek seperti grafik, tabel, bahkan gambar di dalam dokumen kamu.
Sama halnya seperti heading bab dan subbab, objek-objek ini tentunya harus diberi label dan memiliki daftar isi yang terpisah untuk memudahkan para pembaca untuk mengidentifikasinya. Jadi, kamu harus pastikan untuk memberi caption (References >> Insert Caption) untuk tiap-tiap objek yang ada. Objek pun bisa dikelompokkan sesuai dengan tipenya, sehingga kamu nggak perlu repot untuk memisahkan daftar tabel dengan daftar gambar.
Lalu, untuk memunculkan daftarnya, kamu cukup klik di toolbar References >> Insert Table of Figure di halaman yang sudah kamu tentukan. As simple as that!
4. Page Numbering
Siapa yang hari gini masih misah-misahin bab dan sub-bab (bahkan daftar isi!) ke beberapa dokumen karena ribet sendiri sama cara formating nomor tiap halaman?
Banyak yang bilang kalau formating nomor halaman alias page numbering adalah hal yang menyebalkan. Katanya, nomornya suka nggak “ngikut” lah, acak-acakan lah, nggak ngerti cara bikin page number pakai angka romawi sebelum angka biasa lah—dan sebagainya. Sesungguhnya, hidup kamu akan jauh lebih mudah jika kamu selalu mengikuti tips penomoran berikut ini.
- Pisahkan tiap-tiap halaman dengan format page numbering yang berbeda dengan memberikan section break. Caranya? Cukup klik Page Layout >> Breaks >> Next Page di halaman paling awal dimana penomoran halaman kamu akan diberikan format yang berbeda dari halaman sebelumnya.
- Nomor halaman suka “ngikut”? Jangan lupa untuk menonaktifkan tautan ke halaman sebelumnya. Setelah mengaktifkan header and footer, klik Design >> Link to Previous agar nomor halaman baru yang kamu buat (terutama jika format berganti dari angka romawi menjadi angka biasa) tidak mengikuti urutan halaman yang sebelumnya.
Semoga bermanfaat!
(sumber gambar: tqn.com, blogspot.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus