Mahasiswa Gabung di Beberapa Kegiatan Sekaligus? Ini Plus-Minusnya

Sebagai pelajar dan mahasiswa, selain belajar biasanya kamu juga ikutan salah satu UKM, ekskul, atau organisasi di kampus. Tapi kalau gabung di beberapa UKM dan organisasi kemahasiswaan sekaligus, apa jadinya, ya?

Yup, bisa aja kamu menjadi anggota klub debat, paduan suara kampus, teater, atau organisasi seperti AIESEC, sekaligus aktif di  tim olahraga plus Badan Eksekutif Mahasiswa. Sementara temanmu fokus di satu organisasi saja.

Waktu kuliah saya sempat menjadi humas BEM Fakultas, bergabung dengan radio kampus, dan ikut kegiatan basket. Semua itu dilakukan sambil kuliah di dua jurusan secara bersamaan. Cukup banyak juga mahasiswa yang memilih menjalani multiaktivitas seperti ini, bahkan sebagian lebih sibuk dibandingkan saya.

Berdasarkan pengamatan saya, sisi kurang menguntungkan dari mengikuti banyak kegiatan adalah:

1. Rawan bentrok jadwal

Saat sparring basket dengan kampus sebelah ternyata berbarengan dengan gladi resik teater plus rapat koordinasi BEM, di situ kamu bakal merasa sedih. Bingung menentukan yang mana yang jadi prioritas. Sampe rasanya pengen membelah diri *lebay*. Tapi konflik jadwal seperti ini kemungkinan besar bakalan ditemui mahasiswa multiaktivitas.

2. Nggak bisa pegang tanggung jawab besar

Kalau kamu punya banyak kegiatan, konsekuensinya adalah kamu nggak bisa pegang tanggung jawab besar/posisi penting di kegiatan tersebut. Seperti menjadi ketua UKM, ketua departemen atau penanggung jawab proyek besar. Posisi dan tugas semacam ini, membutuhkan orang-orang yang fokus dan punya banyak waktu untuk organisasi.

Biasanya, mahasiswa multiaktivitas hanya aktif sebagai anggota. Kalau pun dia mau maju menjadi ketua, sebaiknya nonaktif dari kegiatan lain. Yang lebih gawat adalah apabila nekad mengambil tanggung jawab besar sambil tetap punya banyak kegiatan, tapi nggak sanggup menjalankannya. Yang kayak begini biasanya bikin sebal teman-teman yang lain. Kesannya pengen ikutan ini-itu  dan kelihatan aktif, sementara kerjaannya keteteran.

3. Prestasi biasa saja

Saya punya beberapa kenalan yang getol ikutan salah satu UKM, ada yang ikutan debat dan ada yang ikutan kegiatan seni, sampai mereka sukses dikirim ke luar negeri. Tentunya untuk bisa dikirim ke luar negeri atau punya prestasi mentereng, latihannya harus luar biasa.

Ini akan sulit dilakukan jika jenis kegiatannya banyak. Dengan fokus di unit kegiatan tertentu, di samping kuliah, peluang kamu mencetak prestasi bakal lebih besar ketimbang yang multiaktivitas.

4. Waktu buat hal lain berkurang

Bayangkan kalau tiap hari kamu disibukkan sama berbagai aktivitas di kampus. Latihan ini itu dan agenda rapat. Artinya, waktu kamu untuk belajar, main, dan istirahat nggak seleluasa teman-teman lain yang hanya gabung di satu kegiatan ekstra. Kalau nggak pinter-pinter bagi waktu, nilai kamu bisa terancam atau badan kamu “rontok” lantaran kecapekan.

Dari poin-poin di atas, kamu bisa melihat bahwa memilih multiaktivitas itu menantang dan ada risikonya. Saya sendiri sering merasa keteteran menjalankan beragam aktivitas, sehingga memilih menjadi anggota saja. Misalnya, untuk basket, saya cenderung latihan untuk olahraga, dan bukan untuk menjadi tim kampus dan bertanding. 

Di sisi lain, ada pula keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan mengikuti banyak kegiatan, yaitu:

1. Belajar manajemen dan menghadapi kesibukan yang kompleks

Segudang aktivitas, membuatmu terbiasa punya banyak pekerjaan dan kesibukan. Kalau kamu bisa mengaturnya dengan baik, kamu akan belajar manajemen waktu, kedisiplinan dalam bekerja, dan belajar menangani situasi yang sibuk, kompleks serta menuntut multitasking.

Pengalaman ini akan membantumu di dunia profesional. Kamu nggak akan cepat stres dan menyerah saat berhadapan dengan banyak pekerjaan.

Apalagi semakin dewasa kamu akan memiliki banyak peran. Antara bekerja, berkeluarga, dan mungkin juga bisnis kecil-kecilan. Nah, multiaktivitas semasa kuliah melatih kamu menjalani itu semua.

multitasking

2. Networking makin luas

Banyaknya kegiatan bikin kamu bertemu dengan banyak orang, punya lebih banyak teman, dan bekerja dengan lebih banyak pihak. Kamu pun bakal makin luas dikenal.

3. Nggak mudah jenuh

Bagi saya, salah satu keuntungan punya banyak dan beragam kegiatan adalah nggak mudah jenuh. Soalnya kegiatan kamu bervariasi. Misalnya, kamu penat gara-gara rapat BEM. Kamu bisa mengembalikan mood dengan latihan basket atau teater. Begitu pula kalau lagi bosan dengan UKM yang kamu ikuti. Kamu bisa menyelinginya dengan kegiatan lain.

Intinya, mahasiswa dengan banyak kesibukan nggak akan mudah bosan (atau mungkin nggak sempat merasa bosan saking sibuknya. Hehehe).

4. Ekstra ilmu dan pengalaman

Dari satu kegiatan saja, kamu mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Gimana dari dua, tiga, atau lebih kegiatan? Wawasan dan pengalaman kamu bakal makin luas dan beragam.

***

Gimana, pilih fokus di satu kegiatan atau punya multiaktivitas? Bagi saya, keduanya sah-sah saja dan memiliki plus-minus. Apapun yang kamu pilih, pastikan kamu paham konsekuensinya dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh.

(sumber gambar: entrepreneur.com, bigthink.com, panelplace.com)

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1