Bicara Soal Kasus Anjing yang Ditelantarkan Pemiliknya di Dalam Mobil: Saat Manusia Gagal Bertindak Seperti Manusia
- Dec 05, 2017
- Fildza Hasna
Saya punya pertanyaan untuk kalian semua: apa yang membuat manusia itu manusia?
Apakah kesempurnaan fisiknya? Akalnya? Kemampuan untuk memiliki perasaan? Atau ketiganya?
Kalau jawaban kalian adalah ketiganya, saya punya pertanyaan lagi: jika manusia adalah seorang makhluk yang memiliki kesempurnaan fisik, akal, dan perasaan... mengapa masih banyak yang bertindak seolah mereka bahkan nggak memiliki satupun dari ketiga hal di atas?
Mungkin kalian masih ingat saat beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan tindakan segerombol anak muda yang dengan teganya mencekoki miras ke hewan-hewan di Taman Safari Indonesia. Tindakan nggak bertanggung jawab itu menuai berbagai kecaman dari netizen dan otomatis menjadi viral dalam semalam.
Nah, belum juga kasus tersebut benar-benar mereda, saya dengan berat hati mau memberitahu kalian bahwa hal serupa kembali terulang.
Sabtu kemarin, media sosial kembali dihebohkan oleh kasus kekerasan terhadap binatang yang dilakukan oleh makhluk yang katanya sih paling sempurna di muka bumi. Mantan penyiar radio dan host terkenal, Tommy Prabowo, dalam akun twitternya mem-post serangkaian tweets yang menyatakan bahwa ia menemukan seekor anjing jenis Maltese yang ditinggal oleh pemiliknya di dalam mobil yang diparkir di sebuah basement pusat perbelanjaan ibukota.
As if it was not bad enough, berdasarkan ‘live report’ yang dilakukan Tommy via Twitter, anjing tersebut telah berada di dalam mobil yang minim ventilasi, tanpa makanan dan juga minuman selama kurang lebih 8 jam lamanya.
Anjing kecil yang diketahui bernama Valent itu pertama kali ditemukan Tommy saat ia tiba di pusat perbelanjaan terkait sekitar pukul 16:30 sore. Menurutnya, Valent sudah menggonggong ribut saat ia selesai memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil tempat si anjing berada. Bahkan, ketika Tommy kembali ke mobil sekitar 6,5 jam kemudian, Valent masih berada di dalam mobil. Pemiliknya baru datang ‘menjemput’ anjing malang itu pukul 00:43 dini hari, yang jika dihitung-hitung berarti Valent telah berada di dalam mobil selama kurang lebih 8 jam lamanya.
Now, let that sink in. Berjam-jam berada dalam sebuah ruangan pengap, tanpa makanan, tanpa minuman, dan sendirian.
Saya nggak habis pikir sih mengenai apa yang ada di dalam benak pemilik Valent saat ia dengan teganya melakukan hal ini terhadap seekor makhluk hidup. Yeah, Valent memang bukan manusia tapi ia tetaplah makhluk hidup yang bernapas, bisa haus, bisa lapar, dan bisa mati.
Apa yang membuat pemilik Valent berpikir bahwa meninggalkan Valent di dalam mobil yang pengap adalah sebuah tindakan yang baik-baik saja? Apakah karena Valent nggak bisa protes? Nggak bisa menolak untuk ditinggal di mobil sendirian? Nggak bisa menangis dan memarahi sang pemilik saat ia menutup pintu dan pergi meninggalkannya sendiri di basement pusat perbelanjaan yang kondisinya nggak ramah untuk seekor anjing?
Hal lainnya yang membuat saya nggak habis pikir adalah mengenai respon sang pemilik saat ia akhirnya menyelesaikan apapun itu urusannya di mall dan kembali ke mobil menemui Valent. Dari laporan langsung di akun twitter Tommy Prabowo, sang pemilik menyatakan hal yang cukup mengejutkan untuk seseorang yang hampir saja membiarkan binatang peliharaannya mati kehausan dan kehabisan nafas di dalam mobil.
Kepada Tommy yang berusaha ‘menyelamatkan’ Valent, ia menyatakan bahwa ia nggak meminta Tommy untuk menunggui Valent hingga ia kembali. Ia juga melanjutkannya dengan pernyataan bahwa ia nggak menyuruh Tommy untuk menghitung berapa jam yang sudah ia habiskan demi menyelamatkan anjing malang tersebut.
Gemasnya lagi, sang pemilik dengan entengnya berkata bahwa ia sudah biasa meninggalkan Valent di mobil setiap kali ia bepergian ke pusat perbelanjaan.
Bentar, bentar. Siapapun tolong beritahu saya sejak kapan sebuah kebiasaan yang salah bisa dibenarkan hanya karena itu sudah biasa dilakukan?
Gaes, binatang memang nggak seperti manusia yang bisa berteriak dan memarahi siapapun yang menyakitinya. Mereka juga nggak bisa menangis dan memohon kepada setiap orang untuk nggak memperlakukan mereka dengan semena-mena. Tapi, ini nggak berarti kita bisa seenaknya memperlakukan mereka dengan kejam hanya karena kita nggak bisa mengerti sakit yang mereka rasakan.
Sebagai makhluk yang lebih ‘cerdas’ dan berakal, harusnya kita bisa dong menciptakan lingkungan yang nyaman bagi makhluk hidup lainnya. Ya ‘kan?
Kasus Valent ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua, terutama yang ingin atau telah memiliki binatang peliharaan. Coba deh kalian tanya pada diri kalian sendiri, untuk apa kalian memiliki binatang peliharaan? Apakah kalian benar-benar menyayangi binatang-binatang tersebut selayaknya keluarga sendiri? Atau kalian hanya ingin memilikinya selayaknya kalian ingin memiliki Yeezy dan iPhone terbaru?
Binatang peliharaan itu bukan properti, Gaes. Mereka juga makhluk hidup yang bisa bernapas dan merasakan sakit layaknya kita. Sudah seharusnya kita memperlakukan mereka dengan semestinya—dengan penuh rasa cinta serta kasih sayang.
Katanya manusia, makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna dengan akal dan perasaan, harusnya hal-hal kayak gini nggak perlu dikasih tau lagi 'kan.
After all, the least we can do as a human, is to act like one. Right?
Baca juga:
- Hal-Hal yang Mungkin Nggak Kamu Ketahui Soal WWF Indonesia
- Beginilah Jadinya Jika Hewan Memperlakukan Kita Seperti Kita Memperlakukan Mereka
- Soal Kids Jaman Now yang Bagi-Bagi Miras sama Hewan di Taman Safari Indonesia: Berbagi Itu Baik, Tapi, Ya… Jangan Gini Caranya
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus