Pernah nggak kamu merasa kalau kepribadian kamu benar-benar “seimbang”, sampai kamu bertanya-tanya, “Gue introvert bukan, ekstrovert apalagi. Kepribadian gue sebenernya apa, sih?”

Nah, mungkin kamu adalah seorang ambivert!

Ambiversion atau ambivert berarti kondisi dimana seseorang nggak sepenuhnya introvert maupun ekstrovert, tapi berada di antara keduanya, karena merasa nggak sepenuhnya cocok dengan kepribadian introvert maupun ekstrovert.

Seorang ambivert memiliki kombinasi traits dari masing-masing tipe kepribadian. Trus, meskipun berada di tengah-tengah, seorang ambivert bisa menjadi seorang yang introverted extrovert (dominan ekstrovert) atau extroverted introvert (dominan introvert), tergantung dari kecenderungan dan sifat yang dominan.

Walaupun istilah ambivert memang nggak begitu beken di kalangan awam, sebenarnya ada banyak orang yang merasa relatable dengan tipe kepribadian ini. So, kalau kamu termasuk salah satunya, kamu nggak sendirian!

Berikut adalah tanda-tanda bahwa kamu adalah seorang ambivert. Cekidot!

1. Kamu senang bertemu dengan orang baru, tapi nggak selalu ingin untuk memulai percakapan terlebih dulu

Kalau kamu sering merasa excited ketemu wajah-wajah baru, namun suka agak tengsin kalau harus jadi orang yang pertama kali ngajak kenalan duluan, mungkin kamu adalah seorang ambivert. Tapi kalau kamu malas menunggu saling diperkenalkan oleh orang lain, kamu juga bisa aja membuka pembicaraan duluan. For an ambivert, it’s okay either way!

2. Kamu merasa nggak masalah jadi pusat perhatian, tapi nggak masalah juga untuk jadi “penonton” saja

Misalnya kamu lagi kumpul-kumpul bareng geng kamu yang jumlah orangnya se-rukun tetangga. Nah, kamu nggak masalah, tuh, untuk jadi “bintang” di acara kumpul-kumpul tersebut, misalnya, dengan menghibur teman-teman kamu dengan social skill kamu.

Tetapi di lain waktu, kamu bisa nggak mau jadi pusat perhatian seperti itu sama sekali. Kamu bisa “ganti posisi” jadi “penonton” yang memperhatikan aja, and that’s fine with you, too.

3. Rencana akhir minggu kamu bisa jauh berbeda-beda

Kalau kamu merasa wiken kamu nggak pernah membosankan atau bahkan mengecewakan, congratulations, you’re clearly an ambivert!

Seorang ekstovert paling senang kalau diajak rame-ramean 24/7, sementara seorang introvert paling nyaman kalau menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri. Nah, pada satu waktu, seorang ambivert bisa bersemangat diajak nonton konser musik, namun di lain waktu, dia bisa lebih milih untuk guling-guling di kasur seharian, dan nggak mau ketemu siapa-siapa.

4. Kamu suka percakapan kecil, tapi terkadang kamu butuh obrolan dengan topik yang lebih “dalam”

Orang introvert paling nggak suka diajak basa-basi, sedangkan orang ekstrovert paling males diajak ngobrol yang “dalam” dan berat-berat. Sementara orang ambivert nggak akan protes kalau harus ngejalanin dua-duanya. Kalau kamu ambivert, kamu bisa banget diajak ngobrol santai maupun ngobrol serius dalam segala situasi. Asik abis!

5. Kamu tahu kapan harus diam, dan kapan harus angkat bicara

Kalau kamu jago banget ngebaca situasi dan kondisi di sekitar kamu, dijamin 100%, kamu adalah seorang ambivert. Yes, kamu tahu saat-saat kapan harus menyampaikan isi kepala—bahkan ngemeng sampai berbusa—tapi kamu juga tahu kapan harus duduk diam dan menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh lawan bicara kamu. Pokoknya, buatmu,  no hard feelings, deh!

(sumber gambar: lifehacks.org, funily.com, buzzfeed.com, pinmg.com, inc.com)