75 Persen Anak Muda Mengalami FOMO (Fear of Missing Out). Kamu Salah Satunya?
- Oct 22, 2017
- Fatimah Ibtisam
Mengalami FOMO? Fear of Missing Out atau FOMO adalah kecemasan karena merasa diri tertinggal dari yang lain, baik merasa nggak diikutsertakan teman-teman yang lain dalam melakukan sesuatu, ketinggalan hal-hal seru, maupun merasa kurang dibanding apa yang dimiliki orang lain.
Katanya, FOMO ini terkait banget sama media sosial. Lah, kok medsos melulu yang disalahin? Sebenarnya sih, fenomena FOMO atau kecemasan tertinggal dibandingkan orang lain bisa terjadi di mana aja. Namun realitanya memang eksposur medsos tinggi banget, di mana kehidupan orang lain (yang terkurasi, tentyunya) bisa diintip di situ.
Setelah kepo-kepo di medsos dan melihat segala “keindahan” kehidupan orang lain, seringkali timbul FOMO. Bahkan menurut artikel di situs TIME, 75 persen anak muda mengalami FOMO. Apakah kamu termasuk salah satunya? Untuk mengetahuinya, coba deh, ikutan kuis ini. Cek apakah kamu pernah mengalami “gejala” FOMO sebagai berikut:
1. Hampir selalu mengecek media sosial. Saat bangun tidur, akan tidur, dan di waktu luang, medsos lah yang dituju.
2. Merasa bad mood setelah mengecek medsos.
3. Kezel jika teman-teman/kenalanmu melakukan suatu hal tanpa dirimu, dan di-update ke medsos. Ada perasaan, “Kok, si A diundang ke bday, gue nggak?”, “Udah pada nobar Pengabdi Setan TANPA GUE???!!!”
4. Biasanya kekesalan gara-gara poin nomor 3 tadi cuma kamu “telan” dan pikirkan sendiri. Kamu nggak bilang ke teman yang lain.
5. Saat lagi merasa down atau bête, kamu mencoba memperbaiki mood dengan membuka medsos. Dan biasanya, mood dan semangat kamu nggak membaik.
6. Sering membandingkan pencapaian dirinya dengan orang lain. Membandingkannya pake nilai rapor? Atau bersaing di kompetisi? Nope! Membandingkannya dengan cek timeline medsos. Dari mulai komparasi prestasi (yang kelihatan di update medsos), banyaknya tempat seru yang didatangi, sampai membandingkan pacar siapa yang lebih kece. #padahaljomlo #langsungmakinbaper
7. Kamu melewatkan berbagai kegiatan/hal, seperti nemenin mama pergi, acara keluarga, atau car free day, saking asiknya berkutat dengan medsos.
8. Kamu senang banget kalau saat bisa posting sedang melakukan sesuatu yang seru/cool, serta memancing banyak likes.
9. Saat seharian nggak bisa akses internet kamu jadi freak out, gelisah luar biasa, lantaran takut ketinggalan berbagai kabar dan informasi.
10. Merasa penilaian orang lain di medsos sangat penting. Makanya respon kayak likes bisa bikin kamu happy atau sebaliknya.
11. Muncul perasaan iri saat melihat posting orang lain di medsos, karena kamu nggak sebaik mereka atau nggak punya yang mereka miliki.
12. Suka mengalami situasi seperti ini: Apaaa???!! Asik banget dia nonton Coldplay di Hong Kong, nonton Bruno Mars di Singapura. Kenapa aku cuma bisa nonton orkses organ tunggal di acara sunatan anak tetangga. CRY!
13. Orang rumah komplen karena kamu terlalu attach sama hape (baca: bukain medsos), sehingga jadi abai dengan yang lain.
Kamu mengalami salah satu atau lebih hal di atas? Yup, 3 dari 4 anak muda mengalami FOMO. Level FOMO ini memang beda-beda, namun jangan diremehkan karena kesannya “ringan” dan “biasa”. Sebab FOMO merupakan perasaan negatif yang sia-sia dan hanya akan merugikan dirimu sendiri. Nggak ada faedahnya! Lagipula, FOMO juga bisa meningkat menjadi lebih parah, bikin kamu down, stres, bahkan depresi. Jadi jangan digampangin, deh.
Youthmanual terinspirasi dari salah satu tulisan dalam buku Barking at the Wrong Tree karya Eric Barker. Di situ dibahas mengenai fear of missing out dan langkah menghadapinya. Poin yang Youthmanual highlight untuk mengatasi FOMO adalah:
1. Hindari ketergantungan sama media sosial. Nggak usah lah kepo-kepo amat. Bahkan bila perlu kamu puasa medsos dulu.
2. Perhatikan kegiatan offline kamu. Kerjakan sesuatu yang bermanfaat dan menyenangkan. Seperti meluangkan waktu sama keluarga dan teman, olahraga, ekskul dan lainnya. Jangan sampai kamu takut nggak eksis di medsos, tapi tanpa disadari kamu justru kehilangan hidupmu yang sebenarnya.
3. Bersyukur dan bersyukur. Banyak banget hal yang bisa kamu syukuri. Ketimbang merasa kurang dan tertinggal terus-menerus, mendingan kamu mulai menghitung apa saja hal yang kamu miliki. Kamu bisa sekolah, punya teman, keluarga, dan sehat adalah hal yang patut kamu syukuri.
4. Ingat bahwa apa yang ditampilkan di medsos adalah KURASI seseorang, yang sudah difilter, dipilih, dan diedit sedemikian rupa. Setiap orang memiliki masalah masing-masing, yang nggak bisa kamu ketahui hanya dari postingan medsos. Nope, hidup mereka nggak melulu seindah feed estetik Instagram. Dan hidup itu bukan sebatas cuplikan video di Snapchat dan Instagram Story atau album Facebook.
5. Merasa iri karena orang lain memiliki hal yang nggak kita miliki, atau rendah diri karena merasa kurang dari orang lain? Stop di situ! Alihkan pikiran dan energi kamu ke hal lain, dan nggak perlu mengulik medsos/akun orang tersebut. Ingat, jangan memberi “makan” pada pikiran dan energi negatif seperti FOMO.
(sumber gambar: hacked.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus