Profesiku: Helicopter Engineer, Farrell Dynami Cuthberth
- Jan 26, 2017
- Youthmanual
Wawancara oleh: Ezra J. Pardede
Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi helicopter engineer, bersama Farrell Dynami Cuthberth!
Farrell Dynami Cuthberth, yang akrab dipanggil Farrel adalah seorang Mekanik dan Teknisi Servis Pesawat dengan jenis pesawat helicopter di PT Travira Air. Farrel merupakan lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug jurusan Aeronautika dan Astronautika (Teknik Penerbangan) / Teknik Pesawat Udara.
Sejak kecil, Farrel sudah tertarik dengan dunia penerbangan. Ia memiliki banyak buku tentang jenis-jenis pesawat terbang. Passionnya terhadap jenis pesawat helikopter terus berkembang hingga akhirnya ia direkrut salah satu penyedia jasa penyewaan helikopter. Yuk, simak keseruan Farrel bekerja!
Profesiku:
"Tugas utama saya adalah menjaga kelayakan sebuah pesawat terbang. Jadi saya merawat pesawat supaya tetap dalam kondisi aman untuk terbang."
Tugas atau kegiatanku sehari-hari:
"Sehari-hari saya mengerjakan pekerjaan perawatan helikopter yang telah dipersiapkan oleh kantor. Jadi kerja di pesawat/helikopter tidak bisa atas inisiatif sendiri. Semuanya ada prosedur yang jelas apa yang harus di kerjakan dan kapan harus dikerjakan sesuai dengan flight hours dari helikopter tersebut. Jika helikopter yang saya handle harus terbang, saya mempersiapkan semua persiapan teknis dari sebelum terbang sampai setelah landing.
Saya memiliki tanggung jawab besar untuk menyatakan bahwa setiap pekerjaan perawatan yang saya kerjakan semuanya selesai dengan baik dan helikopter tersebut layak serta aman untuk terbang."
Modal yang dibutuhkan untuk menjalani profesi ini:
"Modal untuk menekuni profesi ini adalah pertama mengikuti pendidikan Basic Aircraft Maintenance yang diadakan oleh Approved Maintenance Training Organization. Setelah selesai pendidikan tersebut, saya mendapatkan Basic License untuk melakukan perawatan pesawat. Setelah saya mendapatkan Basic License, saya bekerja di suatu tipe pesawat/helikopter tertentu untuk mendapatkan pengalaman.
Nggak sampai di situ, saya harus mengikuti pelatihan untuk mendapatkan Type Sertificate Rating di tipe pesawat/helikopter tersebut. Jadi sebagai orang yang bekerja langsung di pesawat/helikopter, kita hanya bisa bekerja dan bertanggung jawab atas tipe pesawat/helikopter yang kita miliki Type Sertificate Ratingnya.
Modal yang tidak kalah penting adalah Bahasa Inggris. Karena semua panduan dan regulasi penerbangan di Indonesia menggunakan Bahasa Inggris."
Pengalaman paling berkesan selama menjalani profesi ini:
"Pengalaman paling berkesan adalah saat saya bisa keluar negri untuk mengikuti pelatihan (pelatihan di bidang penerbangan kebanyakan belum tesedia di Indonesia) dan tugas dinas. Selama tugas dinas saya diberangkatkan ke tempat dimana helikopter saya berada, bisa di tempat tempat terpencil, ataupun kota besar di luar daerah bahkan di luar negri. Saat saya naik helikopter pun saya bisa menikmati pemandangan alam dari atas. Oh iya, helikopter hanya terbang rendah, jadi pemandangan di bawah masih terlihat jelas."
Tantangan terbesar dalam menjalani profesi ini:
"Tantangan terbesar adalah saat kita berada di daerah terpencil, seperti di tengah hutan yang cuma bisa dijangkau lewat udara, sedangkan helikopter mengalami masalah sehingga tidak bisa terbang. Sumber daya manusia, spare parts serta logistic yang terbatas. Menghadapi situasi itu kita harus bisa berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di pesawat tanpa mengurangi aspek keselamatannya.
Selain itu, yang paling sering memicu stres adalah saat helikopter mengalami masalah tapi kita nggak menemukan sumber masalahnya. Sedangkan helikopter udah masuk jadwal terbang."
Miskonsepsi umum dari profesi ini:
"Banyak orang yang berpikiran kalau seorang teknisi pesawat itu cuma tukang obeng, main oli dan sebagainya. Memang itu yang kami kerjakan. Tapi di luar itu semua, kami yang bertanggung jawab penuh sebelum menyatakan pesawat itu layak terbang. Pada saat di udara memang pilot yang bertanggung jawab penuh, tapi saat di darat kamilah yang bertanggung jawab. Kami tidak hanya memperbaiki jika ada masalah di pesawat, tapi kami juga melakukan pencegahan secara terus menerus."
Jenjang karier di profesi ini:
"Dalam profesi ini, jenjang karir dimulai sebagai teknisi (boleh bekerja di pesawat namun dibawah pengawasan), junior engineer (punya wewenang untuk melakukan beberapa pekerjaan ringan sendiri), engineer (punya wewenang untuk melakukan pekerjaan perawatan dalam skala yang lebih besar, memimpin sebuah tim dalam pekerjaan perawatan), senior engineer (punya wewenang untuk melakukan semua pekerjaan perawatan dan melakukan pengecekan ulang terhadap semua pekerjaan di pesawat)."
Tips untuk anak muda yang ingin menjalani profesi ini:
"Terus belajar, banyak baca manual book pesawat. Karena kalau nanti ada masalah yang terjadi di pesawat, kita harus bisa dengan cepat menyelesaikannya. Dan saat kita melakukan perawatan pesawat, pastikan kita melakukan sesuai prosedur yang tertulis dalam buku perawatan, karena satu step terlewat, bisa berakibat fatal."
(Sumber gambar: dok. Pribadi Farrel)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus