Profesiku: Dewi Everaers, Penerjemah Lisan Langsung

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Simultaneous Translator (penerjemah lisan langsung) bersama Rosita Dewi Margareta Everaers!

Rosita Dewi Margareta Everaers, alias Dewi, adalah seorang Simultaneous Translator (penerjemah lisan langsung) yang bekerja secara independen, alias dipekerjakan oleh berbagai perusahaan per proyek. Dewi adalah lulusan S1 Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, jurusan Sastra Inggris angkatan 2002. Yuk, kenalan lebih lanjut dengan profesi Simultaneous Translator bersama Kak Dewi!

Profesiku:

Simultaneous Translator, yang merupakan seorang penerjemah lisan yang menerjemahkan secara langsung, atau live.

Walaupun sama-sama penerjemah lisan Profesi ini berbeda dengan profesi interpreter. Seorang interpreter menunggu mitra tuturnya selesai berbicara dulu, baru diterjemahkan. Sementara seorang Simultaneous Translator harus langsung menerjemahkan mitra tuturnya, dengan delay waktu maksimal hanya 3 detik! Makanya, Simultaneous Translator kadang disebut ‘radio rusak’ karena harus ngomong terus, hehehe.

Simultaneous Translator biasanya 'bekerja' di konferensi, workshop, pelatihan, market research, dan sebagainya, dimana klien dan audience-nya berbeda bahasa.”

Tugasku sehari-hari:

“Ketika ada tawaran pekerjaan, seorang Simultaneous Translator sebelumnya harus mendapatkan info mengenai topik yang harus diterjemahkan terlebih dahulu. Hal ini sangat krusial, karena sebelum acara / sesi menerjemahkannya dimulai, Simultaneous Translator harus memperkaya perbendaharaan katanya, sesuai topik yang akan dibicarakan. Salah satu caranya, dengan buka-buka sebuah website untuk menerjemahkan.

Saat bekerja, kita juga harus menjadi orang yang alert, alias selalu iterjaga'. Nggak boleh ngantuk, nervous, atau pengen ke toilet melulu, karena setiap kata yang kita terjemahkan nggak boleh delay lebih dari tiga detik.”

Apa, sih, yang unik dari profesi ini?:

“Seorang Simultaneous Translator nggak hanya harus menerjemahkan ucapan mitra tuturnya, tetapi juga bahasa tubuh, mimik muka, intonasi suara, dan sebagainya, karena Simultaneous Translator memang harus menyampaikan info dari sumber informasi atau mitra tuturnya dengan sedetil mungkin. Oleh karena itu, seorang Simultaneous Translator harus punya sifat alert dan fokus.”

Kenapa, sih, memilih profesi ini?

“Pertama, karena saya suka banget dengan bahasa Inggris. Kedua, karena dulu, ketika baru lulus kuliah, saya mengikuti pelatihan pengembangan diri dengan pelatih orang asing. Saat itu, saya terkesima dengan Simultaneous Translator-nya yang nggak hanya menerjemahkan ucapannya, tapi bahkan sampai ke gerakan melompat-lompatnya.”

“Modal” yang perlu dimiliki untuk menjalani profesi ini:

“Banyak memperkaya diri dengan kosakata bahasa asing, sesuai spesialisasi kita. Biasanya saya berlatih dengan cara menonton berita di TV dan langsung menerjemahkan hal-hal yang diucapkan sang pembawa berita.

Trus, ketika kita harus menerjemahkan suatu sesi FGD (Focus Discussion Group), kita harus mempersiapkan diri dengan wireless headset.

Sementara kalau ingin menjadi penerjemah tersumpah (penerjemah tulisan) yang mengalih bahasakan dokumen penting, kita harus punya sertifikat.”

Pengalaman yang paling berkesan selama menjalani profesi ini?

“Ketika klien merasa senang dan takjub dengan kemampuan kita dalam menjadi ‘cermin’ sang mitra tutur. Klien sangat senang ketika kita benar-benar imitate the source of information. Feedback dari klien inilah yang bikin perasaan kita ikut senang.”

Pernah mengalami kegagalan dalam menjalani profesi ini? Bagaimana cara bangkitnya?

“Pernah, yaitu ketika saya pertama kali menjadi Simultaneous Translator di sebuah konferensi internasional. Sebelumnya, saya kurang mempersiapkan diri dengan perbendaharaan kata yang cukup. Akibatnya, di hari H, saya tidak bisa menerjemahkan beberapa kosakata. Panitia kurang puas dengan performa saya, sehingga malamnya saya diminta untuk tidak melanjutkan pekerjaan menjadi Simultaneous Translator di konferensi tersebut.

Sejak itu, saya jadi selalu mempersiapkan diri sebelum bekerja, dan banyak berlatih. Jangan pernah merasa puas, karena kita harus mempelajari sebanyak mungkin kosa kata. Dan sebelum acara, saya selalu tanya dulu ke panitia, topiknya apa.

Pengalaman ‘gagal’ lainnya adalah ketika saya pertama kali menjadi Simultaneous Translator, dan harus mendengar sekaligus menerjemahkan secara verbal. Pertama kali saya melakukannya, saya sangat nervous, banyak freezing (terdiam), juga delay (terlambat menerjemahkan). Sampai-sampai saya merasa nggak dibayar pun nggak apa-apa, karena performa saya yang sangat nggak bagus."

Apa miskonsepsi (salah kaprah) umum untuk profesi ini?

“Pekerjaan Simultaneous Translator sering dikira menerjemahkan dokumen (tulisan), padahal nggak. Simultaneous Translator itu penerjemah lisan, beda dengan penerjemah tersumpah.”

Karakteristik seperti apa yang dibutuhkan seseorang, kalau mau bekerja dan sukses di profesi ini?

  1. Open personality, karena seorang Simultaneous Translator akan bertemu bermacam-macam orang.
  2. Cheerful, karena harus menirukan mitra tuturnya, sampai ke gerakan tubuh dan mimiknya
  3. Punya pengetahuan luas, karena topik yang harus kita terjemahkan pastinya luas dan akan bermacam-macam, Meski begitu, sebaiknya kita harus punya prinsip atau batasan diri. Misalnya, saya menolak menerima pekerjaan menerjemahkan dari perusahaan rokok atau otomotif, karena nggak sesuai dengan diri saya.

Ada tangga karier dalam profesi ini?

“Nggak ada, sih. Biasanya seorang translator baru akan bisa menjadi penerjemah di acara kenegaraan setelah punya jam terbang tiga tahun. Kuncinya, kita harus selalu mengembangkan diri.

Enaknya di profesi ini, kita berkesempatan jalan-jalan keluar negeri hanya untuk menerjemahkan. Lalu, waktunya juga fleksibel.”

Menurut kamu, bagaimana prospek kerja profesi ini di masa depan?

“Prospeknya akan selalu oke, terutama untuk Simultaneous Translator bahasa Inggris, karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Selain itu, konferensi internasional ‘kan juga akan selalu ada di seluruh dunia. Poin plus lagi kalau kamu bisa bahasa selain bahasa Inggris.”

Berapakah kisaran gaji profesi ini?

“Bayangannya, seorang Simultaneous Translator entry level yang menerjemahkan di workshop kecil, bisa mendapat bayaran Rp750,000 sehari. Kalau untuk konferensi, 1.5-3jt/sehari.”

Bagaimana stress level dari profesi ini?

“Karena aku cinta profesi ini, aku nggak merasa terlalu stres, kok. Kadang saat kerja, kita harus kuat, karena bisa kerja dari jam 4 pagi sampai 10 malem. Trus, profesi ini mungkin lebih cocok untuk orang yang berjiwa freelance, seperti aku. Dulu aku pernah kerja kantoran, dan malah merasa lebih stress.”

Apa mata kuliah / materi kuliah yang dulu dipelajari dan paling membantu dalam bekerja dalam profesi ini?

“Kelas Menerjemahkan, meskipun kelas ini sebenarnya untuk penerjemahan dokumen. Pesan dosen matkul ini yang paling aku ingat adalah, jangan hanya menerjemahkan kata-kata, tetapi juga menerjemahkan maknanya.”

Apakah pekerjaan ini memberikan banyak kesempatan untuk berkembang?

“Banget, karena kita jadi akan ketemu banyak orang dari berbagai level, berbagai negara, sehingga membuka wawasan kita.”

Universitas apa yang kamu rekomendasikan kalau mau bekerja di profesi ini?

“Intinya, saya merekomendasikan kampus-kampus yang sehari-harinya menggunakan bahasa Inggris. Saya sendiri sebenernya merasa lebih terbantu saat SMA, karena SMA saya berbasis internasional sehingga lebih sering menggunakan bahasa Inggris. Saya juga jadi terbiasa mendengar berbagai logat bahasa Inggris—misalnya, Amerika, British, Australia, dan sebagainya—dan ini penting, karena klien bisa saja berbicara dengan berbagai macam logat, meskipun sama-sama menggunakan bahasa Inggris, misalnya.”

Tips untuk anak-anak muda yang ingin bekerja di profesi ini:

“Selalu berlatih menerjemahkan. Perbanyak perbendaharaan kata. Harus pede. Harus tahan banting.”

(sumber gambar: dok. pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1