Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Building Segment Manager bersama Sasha Media.

Sasha Media bekerja di Holcim Indonesia, dan kini menjabat sebagai building segment manager. Sasha merupakan lulusan Program Studi Arsitektur‍ di Universitas Indonesia‍.

Profesiku:

“Saat ini job tittle saya adalah Building Segment Manager di Holcim Indonesia. Tugas utamanya adalah mengidentifikasi dan memimpin inovasi produk/servis sebagai solusi yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau di tempat lain profesinya bisa juga disebut Innovation Manager atau Business Development Manager (Manajer Pengembangan/Inovasi Bisnis)‍. Posisi saya ini berada di bagian Marketing."

Tugasku sehari-hari:

* "Memonitor perkembangan inovasi dari mulai masih berupa peluang, kemungkinan, hingga launching dan pasca-launching"

* "Menyusun proposal tentang inovasi segmen bangunan."

* "Berkoordinasi dengan departemen lain, seperti tim sales, technical support, pricing, dan lainnya serta pihak eksternal seperti agensi kreatif, supaya inovasi tersebut dapat dikembangkan dengan baik."

"Modal" yang perlu dimiliki untuk menjalani pekerjaan ini:

1. "Pengalaman di bidang industri konstruksi sebagai dasar untuk:

A. Mengenal pelaku industri.

B. Praktek di lapangan.

C. Menganalisa kebutuhan dan tren pasar.

D. Pemahaman tentang kapasitas perusahaan serta kompetitor.

E. Berkolaborasi untuk mengidentifikasi peluang.

F. Mengembangkan inovasi yg kompetitif."

2. "Latar belakang pendidikan di bidang teknik konstruksi, seperti Teknik Sipil‍ dan Teknik Arsitektur, atau Manajemen Bisnis‍."

3. "Attitude yang diperlukan adalah berpikiran terbuka, kreatif,  mau mendengar dan memahami pelanggan, kolaboratif, serta mampu melakukan manajemen proyek."

Tahapan untuk mencapai posisi ini:

“Nggak ada tahapan yang baku, sih.

Kalau saya sendiri memiliki latar pendidikan Arsitektur dan praktek di konsultan arsitek sebelum bergabung dengan Holcim di tahun 2007.

Ketika di Holcim, saya sempat menjadi arsitek in-house. Kemudian, saya fokus di bidang pengembangan dan komersialisasi salah satu inovasi Holcim. Yaitu, beton pendingin untuk meningkatkan efisiensi plus kenyamanan dalam gedung."

Kombinasi antara kemampuan dan pengalaman teknis serta komersial inilah yang dibutuhkan posisi yang sekarang."

Kaitan antara studi Arsitektur yang diambil dengan profesi saat ini:

"Dari pendidikan Arsitektur dan pengalaman mendesain bangunan, saya bisa menempatkan diri pada kacamata seorang arsitek dalam menilai material bangunan dan mengenali kebutuhan serta ekspektasinya.

Bedanya adalah, produk yang dihasilkan sekarang spesifik dan terkait dengan bisnis inti perusahaan Holcim tempat saya bekerja, yaitu semen."

Tips untuk anak muda yang ingin menjalani profesi ini:

"Asah sikap kritis dengan banyak bertanya dan mengamati untuk berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Trus, apresiasi perbedaan dan coba melihat dari berbagai sudut pandang."

(sumber gambar: Dok. Pribadi)