Apa rencana kamu setelah lulus SMA dan kuliah nanti? Lanjut kuliah, kerja,  atau mempertimbangkan ngambil gap year? Eh, apaan sih, gap year? Nah, barengan psikolog Shanti Nurfianti Andin dan mentor Jasmine, Tanya Youthmanual Live membahas berbagai pilihan yang bisa kamu ambil setelah lulus SMA dan kuliah, termasuk soal gap year. Simak rangkumannya!

Apa itu gap year?

Gap year bisa dibilang sebagai cuti sejenak dari kegiatan (yang umum dilakukan). Dalam kasus ini adalah mengambil waku “cuti” alias jeda setelah lulus SMA/kuliah dan nggak langsung meneruskan ke perguruan tinggi atau kerja. Masa jeda tersebut bisa diisi dengan travelling, volunteering, magang, atau kegiatan lainnya.

Kenapa di Indonesia gap year dipandang sebelah mata

Karena di Indonesia konsep gap year masih belum dikenal. Padahal di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, gap year udah umum banget. Bahkan, Malia Obama, anak Presiden Barrack Obama mengambil gap year setelah lulus SMA.

Bisa nggak setelah lulus SMA bekerja sambil kuliah, apa tipsnya?

Bisa, tapi kebanyakan yang kerja/magang adalah mahasiswa tahun terakhir. Kalau tahun pertama kuliah, agak jarang yang sembari bekerja.

Salah satu tips penting jika kuliah sambil kerja adalah menjaga kesehatan. Pastikan kamu manage energi dan mengatur waktu. Soalnya, kuliah sambil kerja itu bikin jadwal padat dan capek banget. Trus, fokus lah saat melakukan suatu hal. Saat kerja, kamu fokus bekerja, sedangkan saat belajar fokus dengan perkuliahan.

Di sisi lain, ada keuntungan kuliah sambil bekerja jika materi kuliah dan hal yang dikerjakan sejalan. Proyek yang kamu kerjakan bisa jadi studi kasus dan masukan untuk perkuliahan. Sedangkan teori dari kelas bisa diaplikasikan dalam pekerjaan.

Bagaimana cara mengisi gap year?

Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti jadi relawan di bidang yang kamu minati. Selain itu, bisa juga mengambil kursus, meningkatkan skill, dan lainnya.  Ingat, mengambil gap year bukan berarti kerjaan kamu santai-santai nonton televisi seharian, main, atau melakukan hal-hal yang kurang berfaedah. 

Kalau nggak lolos jurusan idaman apakah lebih baik gap year atau "ambil-jurusan-apa-aja-yang-penting-kuliah"?

Jangan pernah ngasal mengambil kuliah! Tapi, kamu juga bisa memilliki pilihan cadangan. Jadi saat pilihan utama nggak tembus, kamu memiliki pilihan kuliah lain.

Apakah nggak takut jadi malas karena gap year?

Itulah kenapa kamu perlu memiliki tujuan jelas ketika memutuskan untuk gap year. Alasan dan tujuan gap year bisa macam-macam, di antaranya:

• Mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk tes masuk perguruan tinggi.
• Ingin refreshing.
• Mengumpulkan biaya agar bisa meneruskan pendidikan.
• Mempertajam suatu skill.
• Ingin lebih mengenal diri sendiri.

Apa kegiatan gap year yang ideal dan  berapa lama jangka waktunya?

Umumnya, gap year dilakukan selama setahun. Sedangkan kegiatannya tergantung tujuan kamu.

Misalnya, kalau tujuan utama gap year kamu adalah mencari uang  untuk biaya kuliah, maka carilah pekerjaan yang bisa memenuhi hal tersebut. Kalau goal kamu adalah mencari pengalaman, ikutan kegiatan volunteering yang memperkaya pengalaman, dan lainnya.

Bagaimana membagi waktu antara persiapan SBMPTN dan kerja full time?

Ada yang mengakalinya dengan belajar di malam hari (setelah kerja) dan weekend.

Setelah lulus kuliah (S1 atau D3), pilih kuliah atau kerja?

Pikirkan matang-matang, sesuai goal yang kamu inginkan. Ingat bahwa pendidikan itu adalah alat, bukan tujuan. Jadi kamu harus mengetahui dulu tujuanmu.

Apakah biaya kuliah S2 lebih mahal daripada S1?

Relatif lebih mahal, tapi kamu bisa mencari beasiswa.

Setelah lulus SMK, kuliah mendingan mengambil kuliah D3 atau S1?

D3 lebih banyak praktek dan masa kuliahnya lebih singkat, sedangkan S1 lebih banyak teori dan waktu kuliahnya lebih panjang. Umumnya, pendidikan SMK yang banyak prakteknya memiliki kesamaan dengan D3, tapi nggak mutlak. Nah, kamu bisa mempertimbangkan mana yang lebih sesuai untukmu, D3 atau S1.

Cara jadi relawan setelah lulus SMA?

Coba browsing kegiatan volunteer untuk usia 18 tahun (usia lulusan SMA) atau cari melalui hashtag di medsos. Misalnya #relawanremaja, #relawanpelajar, #volunteeringremaja, dan lainya.

Bagaimana dengan persiapan untuk kuliah di luar negeri?

Sistem dan prosedur kuliah di tiap negara berbeda-beda. Pertama-tama, cari tahu dulu sistem dan aturan pendidikan di negara tujuanmu. Trus, telusuri apa saja yang perlu disiapkan calon mahasiswa dari negara lain untuk kuliah di sana.

Gimana menjalani gap year supaya nggak jadi males?

Tentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya harus terukur dan miliki deadline yang jelas.

Kalau mengambil gap year, apakah nggak aneh ketika kuliah nanti, mengingat kita akan lebih tua dari yang lain?

Nggak masalah! Sudah biasa, kok, mahasiswa memiliki tahun lahir yang beda-beda. Nggak jarang pula ada senior yang mengulang kelas perkuliahan.

Gimana kalau ortu nggak setuju gap year?

Biasanya, orangtua belum mengerti mengenai konsep gap year. Jadi sangat penting untuk mengkomunikasikannya kepada ortu.

Perlu dicatat bahwa ortu akan lebih mudah setuju jika kamu punya rencana jelas.

Misalnya, kamu meminta izin untuk mengambil gap year, tapi ketika ditanyakan alasannya, kamu menjawab “Karena pengen aja!” Wajar aja kalau ortu nggak setuju. Lain halnya, jika kamu punya perencanaan dan timeframe yang jelas. Pasti ortu akan lebih percaya dan terbuka terhadap rencanamu.

Good luck!

(sumber gambar: studyinhongkong.edu.hk)