Mahasiswa yang lagi pada magang, mana suaranyaaa?

Kegiatan magang bisa menjadi artian yang berbeda bagi masing-masing kamu mulai yang menjalankannya, mulai dari kewajiban memenuhi satu mata kuliah sampai sebagai suatu batu loncatan. Tapi ujung-ujungnya, tujuan kamu menjalani magang ini sebenarnya cuma satu, yaitu untuk mencari pengalaman.

Bener, nggak?

Makanya, meskipun posisi kamu “cuma” anak magang, bukan nggak mungkin mendapatkan pengalaman berfaedah untuk mempersiapkan diri kamu di dunia kerja profesional, lho. Mau tahu gimana triknya?

1. Carilah lowongan magang dengan tujuan dan bidang yang kamu minati.

Sebenarnya, jenis pekerjaan yang akan kamu pilih selama magang nggak akan menjadi patokan kesuksesan kamu untuk kedepannya, kok. Mau kamu nyobain magang menjadi "pekerja kasar" atau blue collar job sekalipun, yang berpengaruh adalah tujuan dan minat belajar kamu. Misalnya, tujuan kamu magang adalah untuk menempa mental  dan pengen merasakan bekerja pada posisi bawah serta berhubungan dengan konsumen. Coba deh, magang sebagai barista, kasir atau sales. Jangan di bagian pembukuan.

Nah, kalau tujuan dan minat nggak sejalan dengan pengalaman yang didapat, gimana kamu bakal menikmati faedahnya, hayo?

So, pastikan untuk nggak asal memilih tempat magang, ya, gaes! Meskipun memang nggak gampang, tapi usahakanlah untuk mencari tempat magang yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan minat belajar kamu. Dengan begini, pengalaman yang kamu dapatkan bakal sesuai dengan yang kamu butuhkan, sehingga faedah yang kamu rasakan akan semakin besar untuk persiapan kerja kedepannya.

2. Jadikan setiap kegiatan magang sebagai pembelajaran, bukan sebagai tugas.

Ngaku deh, siapa yang suka sebel kalau pas magang suka disuruh ngerjain anu-itu sama atasannya?

Sebaiknya, hindari perilaku yang seperti ini, ya, sob. Namanya juga anak magang, pasti kamu nggak akan punya job desc yang pasti layaknya pekerja tetap. Jangan kaget—apalagi nolak mentah-mentah—kalau tiba-tiba atasan kamu meminta kamu untuk melakukan sesuatu yang terkesan remeh atau bahkan nggak “nyerempet” bidang kamu sama sekali. Jadikanlah hal ini sebagai pembelajaran, bukan sebagai tugas yang membebani.

Dengan melakukan hal-hal yang remeh dan nggak nyambung dengan bidang kamu ini,  kamu akan belajar skill-skill baru. Dan secara nggak langsung, kamu melatih diri kamu untuk keluar dari zona nyaman. Kece banget, ‘kan?

3. Selalu proaktif, baik dalam bekerja maupun dalam membangun networking

Ngerasa gabut karena nggak dikasih kerjaan sama atasan? Jangan nerima keadaan begitu aja, dong. Ada baiknya kamu berinisiatif untuk bertanya kepada atasan jika ada tugas-tugas kecil yang bisa kamu lakukan atau bahkan membantu teman magang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. It’s the thought that counts!

Serius, deh, sifat proaktif dan inisiatif ini nggak cuma bakal disenangi banget oleh atasan kamu, tapi juga siapa pun yang bekerja dengan kamu. Tapi ingat, jangan sekali-sekali menyalah artikan inisiatif dengan pecicilan, ya. Kalau pecicilan, sih, itu namanya kamu terlalu mengurusi hal-hal yang seharusnya bukan menjadi urusan kamu, hihihi.

Begitu pula halnya dengan sifat proaktif dalam networking. Mentang-mentang anak magang, nge-geng-nya jangan cuma bareng anak magang aja! Cobalah untuk memberanikan diri membangun relasi dengan para pekerja lain. Bahkan dengan teman-teman di divisi lain. Percaya, deh, networking seperti ini bakal memberikan kamu banyak faedah di dunia kerja nantinya!

Baca juga:

Tips Buat Anak Magang dari Presiden Barack Obama

Kalau 6 Tanda Ini Kamu Alami, Selamat Kamu Sudah Jadi Anak Magang Sukses

(sumber gambar: lucidchart.com, honeycombs.com, hercampus.com)