Demi mendapat calon karyawan terbaik, HRD setiap perusahaan wajib membaca surat lamaran kerja atau CV yang masuk satu persatu. Tetapi biasanya perusahaan—apalagi perusahaan besar—menerima banyaaak sekali CV setiap harinya. Kadang puluhan, kadang ratusan!

Tapi supaya menghemat waktu, HRD perusahaan biasanya akan langsung membuang CV kandidat yang terlihat asal-asalan. Wah, jangan sampai, deh, CV kamu bernasib begitu! Kamu nggak mau, dong, gagal seleksi sebelum berkesempatan menunjukkan kemampuan kamu.

Dikutip dari situs Mashable, berikut lima hal yang bisa membuat CV kamu dicuekin HRD perusahaan. Jangan sampai kamu melakukan hal-hal ini ya, gaes!

1. Kamu mencantumkan alamat email yang alay dan nggak jelas

Untuk melamar pekerjaan, plis banget jangan pakai alamat email nggak jelas seperti akoehsigadhispemalu@blabla.com, apalagi email alay yang mengganti huruf dengan angka seperti d14nCh4nt1qu3@blabla.com. Gunakan nama jelas sebagai email kamu!

Lebih bagus lagi kalau kamu punya alamat email dengan domain sendiri, misalnya, info@nadyanamira.com. Hal ini biasanya bisa dilakukan kalau kamu punya domain sendiri untuk website pribadi. Kenapa punya alamat email dengan domain sendiri adalah poin plus? Karena itu artinya kamu nggak gaptek dan mampu mengurus website pribadi.

2. Kamu nggak bisa dicari di Google. Kalaupun bisa, post terakhir kamu sudah berbulan-bulan lalu

Zaman sekarang, para HRD perusahaan selalu ngecek identitas calon karyawan lewat media sosial mereka, seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau Linkedin. Bukan berarti kamu harus jadi tenar dan punya ribuan followers di medsos, sih. Tetapi karena perusahaan bisa mengintip sekilas kepribadian kamu lewat Internet, sebaiknya kamu jangan meremehkan keberadaan online kamu, seperti misalnya, nggak nge-update media sosial sampai berbulan-bulan, atau justru terlalu sering nge-post “nyampah” di medsos.

Media sosial memang salah satu bentuk ekspresi diri. Istilahnya, “medsos gue, suka-suka gue”. Iya, tapi suka nggak suka, hal-hal yang kamu post ke media sosial dan respon kamu terhadap isu-isu terkini bakal dicatat oleh para HRD, lho!

3. Foto yang kamu cantumkan di CV dan Linkedin adalah foto selfie

CV dan LinkedIn adalah media data diri profesional kamu, jadi jangan taro foto selfie di CV dan Linkedin kamu, ya! Apalagi selfie duck face, selfie taro jari di bibir, dan selfie di cermin kamar mandi a la Kim Kardashian. Cantumkanlah foto yang jelas, dengan wajah yang menghadap kamera dengan latar belakang polos atau nggak terlalu ramai.

4. Kamu melamar terlalu banyak posisi di perusahaan tersebut

Semangat bergabung di sebuah perusahaan, sih, bagus, gaes. Tapi jangan mentang-mentang punya pikiran “yang penting kerja”, kamu jadi melamar banyak posisi di perusahaan tersebut, sehingga cover letter kamu ditulis dengan gaya bahasa yang umum, tanpa personalisasi sesuai posisi yang spesifik. Perusahaan jadi nggak yakin, deh, sebetulnya passion dan skill kamu itu apa.

Kalaupun kamu berminat terhadap lebih dari satu posisi di satu perusahaan yang sama, ajukanlah dua posisi yang berdekatan. Misalnya, posisi copy writer dan social media manager, karena keduanya memerlukan kemampuan dasar yang sama, yaitu menulis.

5. Terlalu banyak typo

Salah tulis alias typo itu manusiawi banget, gaes. Tapi kalau terdapat terlalu banyak typo dalam CV kamu, kamu jadi akan dianggap nggak teliti oleh perusahaan.

Selain itu, perhatikan ejaan yang benar untuk nama orang yang menjadi tujuan CV kamu. Misalnya, kalau kamu menujukan CV kamu untuk Manajer HRD, pastikan nama, jabatan, dan nama perusahaannya kamu eja dengan benar.

***

Mendapat pekerjaan bukanlah hal yang gampang, jadi jangan melakukan hal-hal yang bikin kamu kehilangan kesempatan. Jangan sampai belum apa-apa, CV kamu sudah di-skip atau bahkan dibuang ke trash bin oleh HRD. Grab their attention from the start, sob! Good luck, ya.

(sumber foto: licdn.com, aiai59.wordpress.com, alluremedia.com.au, keepo.com, mashable.com)