8 Tipe Kepribadian Orang, Berdasarkan Makanan yang Dia Bawa Saat Bukber
- Jul 02, 2016
- Laila Achmad
Saban hari di bulan Ramadhan, adaaa aja undangan buka puasa bersama, alias bukber. Apalagi wiken-wiken begini.
Entah undangan bukber dari keluarga, teman kuliah, teman SMA, teman SMP, sampai teman SD yang perasaan dari dulu nggak pernah akrab, tapi, kok, sok akrab kirim undangan bukber di Facebook? Padahal nggak pernah ketemuan selama dua abad. Kalau nanti kita nggak tahu muka-muka teman-teman SD kita itu gimana?
Belum lagi teman himpunan, teman ekskul, teman Karang Taruna, dan teman tapi mesra. Aih.
Di antara sekian banyak undangan bukber tersebut, pasti ada bukber yang lokasinya di rumah salah satu partisipan, dan setiap tamunya diharapkan menyumbang makanan untuk disantap ramai-ramai.
Bahasa sundanya, potluck.
Trus, dalam setiap acara bukber potluck, ada menu yang pasti selalu hadir. Misalnya, mie goreng, atau sate. Itu-itu doang, kok. Nggak pernah ada yang mau anti-mainstream, trus nyumbang sagu papeda Ambon, gulai itik cabe ijo, atau roti buaya, misalnya.
Karena menu makanan yang dibawa saat bukber itu-itu aja, lama-lama saya bisa menganalisa profil sang pembawa makanan, sesuai dengan makanan yang dia bawa.
Beginilah analisa (sotoy) saya.
Bawa kolak / es kelapa / cendol / manisan berkuah lainnya:
Biasanya, orang yang menyumbang takjil manis berkuah seperti ini perempuan. Kenapa? Karena perempuan memang manis-manis. Eaaa.
Selain itu, jarang ada perempuan yang hadir bukber bawa motor sendiri. Biasanya mereka naik mobil, nebeng, atau naik angkutan, sehingga mereka bisa menenteng makanan manis berkuah ini dengan aman.
Kalau cowok (yang bawa motor sendiri) pasti bakal repot nenteng mangkok besar isi cendol.
Bawa sate / somay:
Sate dan somay nggak bisa dibeli sembarangan, lho. Rasa dan bumbunya khas, sehingga kalau rasanya anyep atau aneh, pasti berasa.
Dengan demikian, orang yang membawa sate atau somay untuk acara buka puasa bersama adalah orang yang suka jajan. Sehingga dia tahu, di mana beli sate atau somay yang enak.
Kayaknya nggak mungkin, sih, dia nyate atau nyomay sendiri di rumah, kecuali kalau dia memang kerja sampingan jadi tukang sate atau tukang somay.
Selain suka jajan, orang yang bawa somay untuk bukber pasti metal dan cadas, sesuai dengan bentuk garpu tukang somay yang juga metal dan cadas. Halah.
Bawa mie / nasi goreng:
Sudah pasti, orang yang menyumbang mie / nasi goreng untuk bukber adalah orang yang praktis, nggak mau repot, dan mau gampangnya aja. Dalam kata lain... cowok.
Mie dan nasi goreng adalah hidangan paling praktis dan gampang didapat. Juga bisa disantap begitu saja, tanpa lauk. Kalau kepepet, bisa dimasak sendiri juga, kok. Nggak perlu beli. Simpel banget ‘kan?
Bawa makaroni / spaghetti / apple pie / ayam penyet / makanan ribet lainnya:
Entah kenapa, walaupun makanan-makanan ini bisa dibeli di restoran, biasanya yang dibawa ke bukber adalah yang versi homemade, alias buatan sendiri.
Kesimpulannya, orang yang bawa makanan tipe ini biasanya orang yang pintar masak, atau punya Mamah jago masak. Biasanya cewek, lah, ya.
Sialnya, kalau rasa makanannya enak, porsi yang dibawa biasanya sedikit dan nggak cukup! Nggak cukup buat nambah tiga kali, maksudnya.
Mungkin dia capek juga ya, harus masak dalam porsi super banyak, sambil berpuasa pula. Semoga pahala kamu besar, ya! Aamiiin.
Bawa minuman botol atau kaleng:
Biasanya, sih, yang menyumbang minuman botol atau kaleng ke acara buka puasa bersama adalah cowok.
Pertama, karena minuman botol atau kaleng, tuh, panganan tergampang untuk dibawa ke acara bukber. Belinya nggak perlu mikir, dan tersedia dimana-mana, mulai dari warung sampai mini market.
Meski demikian, membawa kardus botol atau kaleng minuman butuh kekuatan besar. Berat, sob! Kalau yang bawa cewek, rasanya nggak kuat, deh.
Kecuali kalau dia bawa minuman botol atau kalengnya cuma satu… untuk dirinya sendiri aja. Busyet? Males, bokek, atau pelit?
Bawa kurma:
Singkat kata, yang menyumbang kurma untuk acara buka puasa bersama pasti religius. Ingin berbuka sesuai sunnah nabi. Baek-baek, dia lain kali juga bawa susu onta.
Bawa diri sendiri aja:
… alias nggak bawa apa-apa.
Oknum-oknum asyem begini biasanya sebenarnya kurang niat datang ke acara buka puasa bersama.
Sebelumnya, setiap ditanya bakal datang ke acara bukber atau nggak, jawabannya pasti, “Insya Allah datang.” Padahal bagi orang Indonesia, “Insya Allah” itu sering dimaksudkan sebagai “nggak janji.” Ih, sebel.
Kalaupun dia akhirnya datang, kemungkinan besar karena ngincer makan-makannya aja.
Ya, udah maklumin aja. Mungkin dia anak kos.
Bawa pacar baru (yang nggak dikenal oleh para tamu di acara bukber ini):
Ini, sih, udah pasti pasangan baru! Biasa lah, sindrom orang baru pacaran. Kemana-mana berduaan terus, ngalahin truk gandeng,
Nyebelinnya, pasangan baru begini biasanya susah mingle. Mojok aja berduaan. Kalaupun yang satu mingle, pacarnya pasti asyem karena merasa dicuekkin.
Ya udah, lah, selama nggak mengganggu hajat orang banyak, nggak apa-apa. Yang anyep palingan si jomlo, hihihi.
(sumber foto: amsaumi.com, bangka.tribunnews.com, resepmasakankue.com, dapuranda.net, resepdanmasakan.com, jitunews.com, cookdiary.net, giphy.com, kerangrebus.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus