Tips Belanja Keperluan Sehari-Hari Buat Mahasiswa, Agar Lebih Hemat
- Jun 06, 2016
- Dian Ismarani
Setiap bulan, salah satu masalah terbesar anak kost adalah belanja bulanan di supermarket. Kenapa? Karena tiap belanja, pasti kalapnya minta ampun. Yang tadinya cuma mau beli beras, sabun, dan air mineral, tau-tau beli make-up, pernak-pernik elektronik, sampai bahan makanan yang nggak tau bakal kapan dimasaknya, dan akhirnya expired. Ujung-ujungnya, keuangan kacau balau. Mendekati akhir bulan, akrab lagi, deh, sama mie instan!
Dirangkum dari situs Premiumschool, berikut tips mengatur budget belanja bulanan, supaya kantong kamu nggak jebol, dan masih punya sisa uang untuk traktir gebetan.
Diskon, diskon, diskon!
Menurut survei yang dilakukan di Amerika, kupon diskon yang ada di Internet telah tumbuh sebesar 263% sejak 2009. Itu, lho, kupon-kupon diskon yang seperti di Groupon, Lakupon, dan sebagainya.
Di Amerika, hampir 80% konsumen yang rutin belanja pake kupon diskon bisa menghemat sekitar 1-2 dolar setiap kali berbelanja. Nggak terlalu hemat banyak, sih, tapi kalau 1-2 dolar ini bisa dialokasikan buat hal lain—misalnya, membayar kantong plastik—keuntungannya jadi terasa.
Gimana, sih, cara mendapatkan kupon diskon? Tentunya dengan men-download berbagai aplikasi diskon lewat smartphone. Selain kupon diskon dari Internet, kamu pun bisa menggunakan kupon diskon yang kadang disebarkan oleh beberapa supermarket tertentu. Untuk mendapatkannya, kamu musti rajin-rajin baca selebaran yang sering dibagikan oleh minimarket atau supermarket dekat tempat tinggal kamu.
Oya, sekarang ada banyak tempat berbelanja yang memberikan diskon untuk mahasiswa. Jadi, selalu siapkan kartu mahasiswa kamu, ya!
Bikin daftar belanja
Setiap mau belanja kebutuhan sehari-hari, jangan lupa bawa daftar belanjaan, ya! Jangan kepedean bisa ingat semua hal yang perlu kamu beli, ah. Biasanya pasti lupa, kok. Dan kalau kamu berbelanja tanpa daftar belanja, biasanya ujung-ujungnya kamu jadi kebanyakan belanja, akibat kalap atau lapar mata.
Menurut survei yang dilakukan kepada para mahasiswa di Inggris, 21% responden masih suka mencatat daftar belanjaan di kertas, sementara 6% lainnya lebih suka mencatat di smartphone. Sisanya? Nggak pernah bikin daftar! Dan mereka yang nggak pernah bikin daftar ini ujung-ujungnya selalu bela-beli barang yang sebetulnya nggak perlu. Bahaya, cyiiinnn!
Sempatkan untuk membaca dan membandingkan produk
Be a smart buyer. Ketika berbelanja, jangan asal nyomot barang yang pertama kali kamu lihat, atau barang yang kelihatannya paling murah. Sempatkan membaca keterangan produk dan membandingkan setiap merk.
Misalnya, kalau kamu mau beli tisu, bandingkan berat, ukuran dan fungsi tisu tersebut sebelum memutuskan mau beli yang mana. Bisa aja tisu yang harganya agak lebih mahal, isinya memang lebih banyak. Atau bisa aja tisu yang harganya lebih murah, kualitasnya memang jauh di bawah. So yes, take your time to examine. Bukan nyari jodoh aja yang harus teliti! Hihihi…
Saya kasih tahu sedikit taktik penjualan ya, gaes.
Di setiap supermarket, produk yang diletakkan di rak sejajar dengan mata dan wajah kamu biasanya adalah produk yang agak mahal—atau yang kurang laku—supaya kamu otomatis mencomot produk tersebut.
Jadi, lagi-lagi, jangan asal ambil, ya!
Beli produk dengan merk toko tersebut
Sekarang ini, banyak minimarket atau supermarket yang memproduksi barang dengan merk toko mereka sendiri. Misalnya, tisu Hypermart atau beras Alfamart. Betul nggak? Nah, produk-produk tersebut biasanya lebih murah dibandingkan merk-merk lain. Padahal kualitasnya nggak kalah bersaing, kok.
Jadi kalau kamu beli produk dengan merk toko tersebut, kamu jadi bisa menghemat 10-20%. Lumayaaan…
Belanjalah dalam keadaan kenyang, agar nggak kalap dan lapar mata
Menurut data dari lembaga pangan di Amerika, setiap tahun, warga Amerika membuang-buang makanan (alias nggak menghabiskan makanan yang mereka beli) sampai senilai 162 miliar dolar!
Nggak usah jauh-jauh, deh. Mungkin kalau kamu ke restoran cepat saji, masih suka ngambil saos banyaaaak banget, tanpa kira-kira. Ujung-ujungnya, saosnya nggak dihabiskan semua, lalu jadi terbuang percuma.
Nah, sama dengan belanjaan bulanan kamu. Suka dibeli tanpa kira-kira! Apalagi sekarang banyak tempat belanja atau retail yang menawarkan sepaket barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga masing-masing barang secara terpisah.
Karena tergoda, kamu jadi beli sepaket barang itu, deh. Padahal memangnya barangnya bakal kamu pakai semua?
Tips yang nggak kalah penting adalah, belanjalah dalam keadaan perut kenyang! Penelitian membuktikan, kalau kamu belanja dalam keadaan lapar, kamu cenderung jadi lebih emosional dan nggak sabaran untuk ngambil semua barang. Jadi lebih baik makan dulu sebelum groceries shopping ya, gaes.
Selamat belanja, dan semoga tetap berjaya di tanggal tua!
(Sumber foto: kimconstable.com, theguardian.com, abcnews.go.com, blogs.studyinsweden.se)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus