Perguruan Tinggi Vokasi (Politeknik) Indonesia Terbaik 2019 Versi Ristekdikti

Daftar peringkat perguruan tinggi vokasi atau politeknik terbaik 2019 kembali dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Jadi, Kemenristekdikti memberikan penilaian pada perguruan tinggi vokasi maupun nonvokasi, menyusun peringkatnya, plus menempatkan perguruan tinggi ke dalam klaster atau kelompok berdasarkan nilai atau skor yang diperoleh. Jadi, mana saja 10 politeknik terbaik di Indonesia?

Nah, berdasarkan penilaian Kemnrisekdikti, 5 perguruan tinggi vokasi dengan skor terbaik masuk klaster 2. Yup, tahun ini nggak ada perguruan tinggi vokasi/poltek yang masuk klaster 1 berdasarkan pertimbangan skor. FYI, skor perguruan tinggi klaster 1 tahun 2019 adalah antara 3.671 hingga 2.695, sementara skor tertinggi perguruan tinggi vokasi/politeknik adalah 2.276.

Selain itu, sebanyak 62 perguruan tinggi vokasi yang masuk klaster 3, sebanyak 545 perguruan tinggi masuk klaster 4, dan sebanyak 516 perguruan tinggi masuk klaster 5.

Inilah 10 perguruan tinggi vokasi terbaik tahun 2019 beserta informasi skor dan klasternya.

1.Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

(skor 2.276 – klaster 2)

2.Politeknik Negeri Bandung

(skor 2.037 – klaster 2)

3.Politeknik Negeri Malang

(skor 1.867 – klaster 2)

4.Politeknik Negeri Semarang

(skor 1.756 – klaster 2)

5.Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

(skor 1,720 – klaster 2)

6.Politeknik Negeri Ujung Pandang

(skor 1.587 – klaster 3)

7.Politeknik Negeri Jakarta

(skor 1.582 – klaster 3)

8.Politeknik Negeri Padang

(skor 1.582 – klaster 3)

9.Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

(skor 1.565 – klaster 3

10. Politeknik Negeri Bali

(Skor 1.498 – klaster 3)

Berikutnya adalah perguruan tinggi vokasi peringkat 11 hingga 50

11. Politeknik Negeri Manado (klaster 3)
12.Politeknik Negeri Sriwijaya (klaster 3)
13.Politeknik Caltex (klaster 3)
14.Politeknik Negeri Medan (klaster 3)
15.Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (klaster 3)
16.Politeknik Negeri Lampung (klaster 3)
17.Politeknik Indonusa Surakarta (klaster 3)
18.Politeknik Negeri Lhokseumawe (klaster 3)
19.Akademi Akuntansi YKPN (klaster 3)
20.Politeknik Negeri Madiun (klaster 3)
21.Politeknik Negeri Banjarmasin (klaster 3)
22.Politeknik Pertanian Negeri Kupang (klaster 3)
23.Politeknik Negeri Bengkalis (klaster 3)
24.Politeknik Negeri Jember (klaster 3)
25.Politeknik Negeri Balikpapan (klaster 3)
26.Politeknik Negeri Batam (klaster 3)
27.Akademi Farmasi Yayasan Tenaga Pembangunan Arjuna Laguboti (klaster 3)
28.Politeknik Negeri Pontianak (klaster 3)
29.Politeknik Harapan Bersama (klaster 3)
30.Politeknik Manufaktur Astra (klaster 3)
31.Politeknik Manufaktur Ceper (klaster 3)
32.Akademi Keperawatan Pamenang (klaster 3)
33.Akademi Teknik YKPN (klaster 3)
34.Politeknik Negeri Ambon (klaster 3)
35.Akademi Kebidanan Ummi Khasanah (klaster 3)
36.Politeknik Negeri Samarinda (klaster 3)
37.Politeknik ATMI (klaster 3)
38.Akademi Kebidanan Yapma Makassar (klaster 3)
39.Politeknik Ubaya (klaster 3)
40.Akademi Peternakan Karanganyar (klaster 3)
41.Akademi Teknik Soroako (klaster 3)
42.Politeknik Manufaktur Bandung (klaster 3)
43.Politeknik TEDC (klaster 3)
44.Politeknik Katolik Mangunwijaya (klaster 3)
45.Politeknik Pratama Mulia (klaster 3)
46.Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta (klaster 3)
47.Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana (klaster 3)
48.AMIK Jakarta Teknologi Cipta (klaster 3)
49.Akademi Keperawatan Panti Kosala (klaster 3)
50.Politeknik Mekatronika Sanata Dharma (klaster 3)

Penilaian

Penilaian dan pemeringkatan dilakukan Kemenristekdikti setiap tahun. Tahun ini ada beberapa indikator nilai yang bertambah. Hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan zaman. Indikator penilaian klasestersisasi perguruan tinggi 2019 adalah sebagai berikut:

Kinerja input (bobot 15 persen), yang meliputi:

  • Persentase dosen berpendidikan S3,
  • Persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar
  • Rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen
  • Jumlah mahasiswa asing
  • Jumlah dosen asing

Proses (bobot 25 persen), yang meliputi

  • Akreditasi institusi BAN-PT
  • Akreditasi prodi BAN-PT
  • Kerja sama perguruan tinggi
  • Pembelajaran daring (online)
  • Kelengkapan laporan PDDIKTI
  • Laporan keuangan.

Kinerja output (bobot 25 persen), yang meliputi:

  • Jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen
  • Kinerja penelitian
  • Kinerja kemahasiswaan
  • Jumlah perogram studi terakreditasi internasional.

Outcome (bobot 35 persen), yang meliputi:

  • Kinerja inovasi dan penambahan
  • Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan
  • jumlah sitisi per dosen
  • jumlah patent per dosen
  • kinerja pengabdian pada masyarakat.

(sumber gambar: pixabay.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1