8 Hal yang Menghalangi Kamu Lulus Kuliah Tepat Waktu. Kesannya Sepele, Tapi Bisa Fatal!

Pengennya sih, bisa lulus kuliah tepat waktu, bahkan lebih cepat. Apa daya, adaaa... aja penghalangnya.

Gaes, kamu harus tahu apa saja yang bisa menghambat lulus kuliah tepat waktu, biar bisa menghindarinya. Penyebab keterlambatan lulus ini sering dianggap sepele, lho. Padahal, perkuliahan bahkan masa depan kamu bisa terancam berantakan. Gawat!

Apa saja sih, hal yang potensial menghalangi kamu lulus kuliah tepat waktu? Berdasarkan pengamatan Youthmanual ada 8 faktor yang mesti kamu waspadai.

1. Dosen Pembimbing Skripsi

“Dosen pembimbing skripsinya ternyata cuti satu semester, jadi tertunda deh, lulusnya.”, “Nggak bisa lulus, soalnya dosen pembimbing revisi mulu, susah ketemunya lagi.”

Youthmanual seriiiiing banget menemukan kejadian kayak begini, bahkan sebagian dari kami mengalami hal yang serupa. Hiks…hiks. Ngomongin soal dosen pembimbing memang nggak mudah, tapi beneran deh, tertunda lulus karena faktor dosen pembimbing bisa dihindari. Jangan terlalu 'nrimo lah, sob, dengan keadaan. You gotta do something!

Jika dosen pembimbing agak pasif dan sulit ditemui, maka kamu harus super rajin mengecek jadwalnya, dan menunjukkan progress skripsi-mu setiap ketemu. Kalau beliau sakit dalam waktu yang lama atau cuti, mendingan konsultasi ke PA atau mengajukan permohonan pergantian pembimbing akademik.

Intinya, dosen pembimbing itu penting. Tapi jangan sampai menggantungkan bahkan mempertaruhkan nasib perkuliahanmu sama beliau.

Baca juga deh, artikel Seni Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi ini.

2. Mentok di Skripsi

Penghalang kelulusan yang juga “mainstream” alias sering kejadian adalah mentok pas ngerjain skripsi. Bisa karena merasa nggak mendapatkan ilham, penelitian sulit atau mustahil dilakukan, revisi melulu, kelabilan urusan topik, hingga susah fokus saat mengerjakan.

Problem dunia anak skripsi ini dituangkan dengan apik oleh vlogger, Fathia Izzati dalam lirik lagu karangannya “Oh I got a lot to do, but I'd rather stare at you. Or watch another episode cause I'm so bored. Of doing what I have to do, reading and a lot of writing to. Everything is entertaining, so I'll keep procrastinating. On my skripsi, my silly skripsi. You are the death of me. Cause I can't focus on you.” Selengkapnya bisa kamu cek di sini.

Gaes, Jangan biarkan skripsi menjadi penghalang kelulusanmu. Sebenarnya urusan per-skripsi-an ini bisa (dan perlu!) diantisipasi sejak awal. Misalnya, dengan menentukan judul yang tepat dan memungkinkan buat dieksekusi. Kadang kamu juga wajib memaksakan diri untuk mengerjakannya. Ilham dan mood jangan ditunggu sob, tapi dicari! Tapi kan, mendingan lama tapi hasilnya baik, dibandingkan ngerjain skripsi seadanya karena pengen cepat lulus?

Sebisa mungkin sih, berikan yang terbaik buat skripsi kamu. Namun jangan jadikan ini alasan buat menunda-nunda. Mendingan bisa hasilin skripsi yang oke plus TEPAT WAKTU, kan? 

3. Malas Konsultasi Sama Pembimbing Akademik

Gimana kamu mau menghadapi masalah yang terkait sama urusan akademik, kalau interaksi sama PA aja minim?!

PA bisa membantu saat kamu punya permasalahan seputar nilai, skripsi, atau problem dengan dosen lainnya. PA juga akan mengingatkan mata kuliah apa saja yang belum kamu ambil dan mendorongmu untuk memenuhi kewajiban akademis.

Bisa jadi, gara-gara malas ketemu PA, perkuliahan kamu jadi berantakan. Atau ada mata kuliah wajib yang ternyata belum diambil, sehingga membuat kamu nggak bisa lulus. Apes!

4. Keasikan kerja

Punya kesempatan bekerja saat masih kuliah memang bagus banget. Tapi kuliah sambil bekerja itu juga tricky. Kesibukan pekerjaan bisa menyita waktu, sehingga kamu nggak punya waktu lagi buat kuliah. Bisa juga kamu keasikan kerja, hingga disadari atau tidak kamu jadi menduakan urusan kuliah.  

Yang jelas, kamu harus tahu tanggung jawab utama sebagai mahasiswa. Ingatkan pula dirimu bahwa setelah lulus kamu akan lebih leluasa bekarier atau bikin usaha. Terakhir, paksakan diri kamu untuk menuntaskan urusan kuliah. Beri prioritas lebih pada kampus. Bahkan bila perlu ajukan cuti. Cuti bekerja ya, bukan cuti kuliah.  

5. Cuti

Ada beberapa hal yang bisa membuat mahasiswa mengambil cuti perkuliahan. Antara lain sakit, menikah, urusan keluarga, jenuh, atau mendapat kesempatan menarik, baik kesempatan kerja, kegiatan ekstra, hingga kesempatan keliling dunia, mungkin. Hihihi!

Jika pilihan untuk cuti datang pada dirimu, pastikan kamu mengambilnya hanya jika alasannya tepat. Jika masih bisa diusahakan untuk nggak cuti, menurut Youthmanual sih, nggak perlu cuti.

Misalnya, karena kegiatan ekstra atau kerja. Harus dipertimbangkan untung rugi mengambil cuti kuliah dan apakah hal tersebut masih bisa dijalankan sambil kuliah (sehingga nggak perlu cuti).

Hal lain yang nggak kalah penting adalah menjaga komitmen dan semangat pascacuti. Jangan sampai cuti satu semester jadi kebablasan. Akhirnya cuti permanen deh, alias DO. Amit-amit!

6. Salah Perencanaan Studi

Kelulusan kamu bisa tertunda gara-gara kamu belum mengambil mata kuliah wajib, SKS kurang, atau tersangkut matkul yang nggak lulus. Ini semua berakar dari perencanaan kuliah, seperti isian KRS dan penentuan jumlah SKS yang nggak tepat.

Misalnya, kamu menunda mengambil mata kuliah wajib hingga menjelang semester akhir. Saat injury time alias ketika mendekati waktu kelulusan, kelasnya nggak dibuka dan mata kuliah tersebut baru bisa diambil tahun depan. Wh…aaaaatttt???!  Atau mengambil mata kuliah semester 8 dan ternyata nggak lulus. CRY!

Makanya, pikirkan matang-matang mata kuliah dan rencana studi yang diambil sejak semester awal. Baca deh, Strategi Mengisi KRS: Memilih Mata Kuliah dan Menentukan Jumlah SKS.

7. Nggak Siap Lulus!

Ada juga lho, mahasiswa kayak malas-malasan untuk lulus kuliah. Youthmanual bisa mengerti, sih. Bagi sebagian mahasiswa, kampus itu sudah seperti comfort zone. Ngeri rasanya membayangkan harus lulus dan menghadapi rimba kehidupan. Tsaelah!

Kalau kamu tipe yang seperti ini, kamu perlu ingat satu hal: waktu terus berjalan, dunia terus berubah. Nggak bisa lah, kamu selamanya nongkrong di kantin, ikutan matkul favorit, dan menikmati kampus. Kamu harus maju. Kalau kamu cinta banget sama kehidupan kampus, mungkin kamu bisa lanjut S-2, atau mengejar cita-cita sebagai dosen.

8. Urusan Administratif

Ini nih yang paling bikin gemas, sepele tapi akibatnya fatal! Kemalasan dan keengganan kamu mengurusi masalah administrasi dan kewajiban kecil bisa menghalangi dirimu dari toga kelulusan.

Ada lho, seorang mahasiswa yang tertunda kelulusannya lantaran dia belum menjalani masa bimbingan. Yup, di kampus tersebut, masa bimbingan dilakukan selama 3 hari (menginap) di awal tahun kuliah. Walau kesannya remeh, tapi itu adalah syarat kelulusan.

Nggak menuntaskan urusan dengan perpustakan atau belum melengkapi berkas yang diperlukan bisa juga menghambat kelulusanmu. Jangan sampe deh, kamu terlambat lulus satu semester (atau lebih!) karena urusan-urusan sederhana yang sebenarnya bisa diselesaikan. Setuju?  

(sumber gambar: millionmilessecrets.com, hepropertymentors.com.au, quickmeme.net)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1