Tips Jual-Beli Barang Preloved
- Aug 11, 2016
- Fatimah Ibtisam
Sekarang ini, banyak orang yang jualan barang preloved—alias barang milik pribadi—karena alasan-alasan tertentu. Misalnya, karena barangnya nggak terpakai lagi, sudah punya barang yang sama/mirip, nggak cocok, ukuran nggak pas, kalap kebanyakan beli barang (trus diamukin ortu), hingga BU alias butuh uang.
Daripada ujung-ujungnya jadi mubazir, barangnya lebih baik dikasih (baca: dijual, ogah rugi) ke orang lain 'kan?
Youthmanual mencatat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam jual beli barang preloved. Simak, yuk!
Saat jadi pembeli
1. Pilih penjual yang terpercaya. Paling gampang, sih, kalau kamu kenal langsung dengan penjualnya. Atau seenggaknya belanja di akun jualan yang sudah jelas sepak terjangnya.
Tapi kalau kamu ingin beli sebuah barang preloved dari penjual yang nggak kamu kenal langsung, lakukan langkah berikut ini...
2. Cek-ricek akunnya. Telusuri postingan jualan dia sebelumnya. Kalau ada, cek juga komentar atau testimoni orang-orang yang pernah membeli barang jualannya.
Akan lebih meyakinkan kalau kamu beli barang preloved pada ahlinya. Misalnya, kalau kamu mau beli makeup preloved, rasanya lebih aman kalau belinya dari seorang beauty enthusiast. Atau kalau kamu mau beli perlengkapan olahraga, lebih nyaman kalau belinya dari penggemar olahraga.
3. Jangan ragu tanya-tanya kepada si penjual, jika informasi mengenai barang yang dia jual kurang jelas/nggak lengkap.
4. Sebelum membeli, browsing dulu, deh, harga pasaran barang yang mau kamu beli. Baik harga asli maupun harga secondhand-nya.
5. Ada penjual yang memperbolehkan tawar-menawar, tapi nawarnya jangan terlalu sadis, ya. Kamu bukan lagi belanja di pasar kaget, gan! Sebaliknya, jangan ngomel kalau penjual kekeuh menerapkan fix price atau nggak menerima harga penawaran kamu.
Gimanapun juga, penjual berhak menentukan harga jual. Di sisi lain, kamu juga berhak memutuskan jadi mau membeli atau nggak.
Saat jadi penjual
1. Syarat utama jadi penjual adalah kamu harus JUJUR. Contohnya, kalau kamu mau jual barang yang pernah kamu pakai 1-2 kali, barang tersebut jangan dibilang barang baru yang nggak pernah dipakai!
2. Pilih channel jualan dan promosi yang tepat. Selain berjualan di akun pribadi (medsos atau blog), kamu juga bisa memasarkan barang preloved kamu di lapak-lapak jualan online yang sekarang makin banyak.
Cari, deh, lapak yang pas buat barangmu. Misalnya, kalau target pembeli kamu adalah cewek muda, jangan jualan di lapak berisi bapak-bapak lah, ya.
3. Kamu wajib melampirkan foto asli barangmu. Nggak perlu repot-repot difoto pakai kamera profesional, kok. Juga jangan edit hasil fotonya dengan berbagai aplikasi, supaya barangnya terlihat lebih kinclong dari penampakan aslinya. Prinsipnya, barang jualan kamu harus terlihat jelas, seperti aslinya.
Kamu bisa memotret dengan digital camera standar atau hape. Hasilnya akan bagus kalau kamu memanfaatkan cahaya natural. Perhatikan juga background dan sekeliling objek. Sebaiknya, sih, clear area alias singkirkan benda-benda di sekitarnya, agar fotonya terfokus kepada barang jualan kamu.
Lagipula kalau dekat barang jualan kamu ada penampakan piring kotor, bakal nggak sedap dipandang banget, sob!
4. Berikan informasi yang jelas tentang kondisi barang jualanmu. Seperti misalnya, pemakaian barangnya sudah berapa kali atau berapa banyak? Bisa juga dengan memberikan perkiraan nilai performa/kondisinya. Contohnya:
9/10 = bagus banget, hampir seperti baru.
7/10 = sudah terpakai, dengan kondisi lumayan, namun nggak kayak baru.
5/10 = sudah terpakai, sehingga performanya turun hingga setengahnya.
5. Lebih oke lagi kalau kamu kasih penjelasan kenapa barang tersebut kamu jual. Sertakan pula kelebihan barang tersebut, menurut kamu sendiri.
Misalnya:
"Running shoes Nike, ukuran 38, baru dipakai dua kali, outdoor di jalan. Suka banget sama kombinasi warna dan modelnya, makanya sempat dipaksain beli. Tapi ternyata kurang nyaman dipakai karena sempit."
atau
"Dijual karena dikasih mantan."
Hihihi!
6. Tapi saya 'kan, nggak jago bikin kalimat promosi jualan yang menarik. Harus nulis, dong?
Posisikan aja diri kamu sebagai pembel. Tentukan info apa aja yang kira-kira ingin diketahui dan menarik bagi pembeli.
Teliti ejaan supaya nggak ada yang salah tulis, apalagi sampai bikin pengertiannya jadi rancu.
7. Cantumkan kontak dengan jelas. Trus, kamu juga harus aktif secara online, untuk mengecek jualan kamu. Jadi kalau ada calon pembeli yang minat, ingin tanya-tanya, atau langsung order, dia akan mudah menghubungi kamu, dan kamu bisa segera merespon.
Selamat jualan (dan berburu) barang preloved!
(sumber gambar: techinasia.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus