Mau Mendapat Beasiswa ke Luar Negeri? Ini Dia Tips Persiapan Sampai Keberangkatan
- Sep 19, 2016
- Dian Ismarani
Saya pernah mewawancarai beberapa mahasiswa penerima beasiswa ke luar negeri, dan meminta tips dari mereka untuk bisa mengikut jejak mereka. Menurut mereka, modal utama untuk mendapatkan beasiswa adalah NIAT yang kuat, gaes. Kalau berburu beasiswa dilakukan tanpa kesungguhan hati, udah pasti gagal maning, gagal maning.
Diolah dari situs Visual Interaktif Kompas dan beberapa sumber lainnya, berikut tips mencari beasiswa, dari mulai persiapan sampai keberangkatan!
* Pilih bidang yang akan ditekuni. Banyak mahasiswa yang nggak peduli dapat beasiswa di program studi apa, asalkan bisa berangkat ke luar negeri gratis. Padahal kuliah ke luar negeri nggak gampang, lho. Kamu tetap harus mengikuti passion dan jurusan yang kamu sukai, supaya perkuliahan berjalan lancar.
* Jangan tunggu sampai kamu lulus. Pendaftaran beasiswa dibuka setiap tahun. Maka sering-sering, deh, buka portal beasiswa, website kampus dan kedutaan, datang ke pameran pendidikan, bahkan tanya-tanya senior dan dosen kampus kamu. Persiapkan diri kamu paling nggak setahun sebelumnya.
* Catat persyaratan tiap beasiswa. Cicil persyaratan administratif satu per satu. Walaupun detil dan rumit, kelengkapan administrasi merupakan kunci lolos seleksi awal. Tandai kalendermu, mulai dari tanggal pendaftaran, waktu pengurusan berkas, periode les bahasa, dan sebagainya.
* Buat CV dan esai dengan baik. Sebelum menulis esai, buat dulu outline-nya agar isi esai bisa lebih teratur. Ceritakan tujuan studi kamu, tanpa berbelit-belit. Ketika bercerita, pakai contoh spesifik. Pengalaman pribadi yang menarik dan relevan bisa menambah “kekuatan” esai kamu. Ceritakan proyek dan prestasi yang pernah kamu raih. Kalau sudah rampung, minta orang lain membaca esai kamu, agar bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan bahasa, kalau ada.
* Daftar ke beberapa perguruan tinggi secara bersamaan. Jangan malas untuk menyiapkan dan mengirimakan berkas ke beberapa perguruan tinggi sekaligus. Jadi, kalau kamu nggak diterima di salah satu kampus incaran kamu, siapa tahu kamu bisa diterima di kampus lainnya. Beberapa beasiswa mensyaratkan Letter of Acceptance, alias surat penerimaan mahasiswa, sebelum kamu bisa melamar beasiswa. Jadi, kamu harus melamar ke perguruan tingginya terlebih dulu, baru bisa mendaftar ke program beasiswanya.
* Rapikan media sosial kamu. Coba ketik nama kamu di mesin pencari Google. Yang keluar apa? Apakah foto-foto kamu dari Facebook, yang menunjukkan kamu lagi party heboh? Zaman sekarang, panitia penerima beasiswa juga mempertimbangkan konten media sosial para peserta sebagai bahan penilaian, lho. Jangan sampai mereka menemukan hal-hal negatif tentang kamu lewat medsos.
Oya, pastikan alamat e-mail kamu menggunakan nama asli. Misalnya, nama depan_nama belakang@email.com.
* Lakukan yang terbaik saat wawancara. Mintalah dukungan keluarga dan teman-teman kamu. Jangan belajar sampai harus begadang dan lupa makan.
Selain itu, soft skill seorang pelamar beasiswa sangat menentukan kelolosannya, lho. Jadi, asah terus sikap kepemimpinan serta kemampuan komunikasi kamu, dan persiapkan diri sebaik mungkin saat wawancara.
* Siapkan fisik dan mental. Kalau kamu berhasil mendapatkan beasiswa, sebelum berangkat, cek dulu kesehatan kamu, terutama kesehatan gigi. Biasanya kesehatan gigi tidak ditanggung asuransi kesehatan luar negeri. Jika kamu perlu menambal atau mencabut gigi, lakukan sebelum berangkat.
"Tips utama saya—optimis!
Sebelum mendapatkan beasiswa, saya membuat vision board. Jadi, di sebuah papan, saya menempelkan berbagai gambar dan tulisan yang mendorong saya untuk terus semangat melanjutkan kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Memvisualisasikan mimpi itu penting, lho, untuk memupuk rasa optimis."
-Yoga Febrian, Tohoku University Japan, program Bachelor of International Mechanical and Aerospace Engineering
"Lakukan banyak riset tentang berbagai universitas dan jurusan yang ingin kamu ambil. Pelajari universitas-universitas pilihanmu , sampai kamu benar-benar yakin dengan satu universitas dan jurusan. Pihak pemberi beasiswa akan nanya, kenapa kamu memilih universitas dan jurusan tersebut, jadi pikirkan baik-baik alasannya.
Pihak pemberi beasiswa juga lebih senang kalau kamu punya rencana berkontribusi kepada rakyat dengan, jurusanmu setelah lulus nanti."
-Dina Rosfalia, University of Hull, England, program Master of English Literature
"Kuasai bahasa pengantar kuliah universitas tujuan. Ini merupakan syarat mendapatkan Letter of Acceptance dari kampus tujuan, juga syarat mendapatkan beasiswa. Coba belajar lewat internet, buku, atau ikut kursus bahasa.
Sebelum mendaftar beasiswa, usahakan untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus tujuan dulu. Dengan mencantumkan LoA, kesempatan kamu untuk mendapatkan beasiswa jadi lebih besar, karena kamu dianggap siap untuk kuliah di kampus tujuan."
-Agus Joharidin, University of Auckland, New Zealand, program Master of International Business
(sumber gambar: fullerton.edu, weirdscholarships.net, ghrr.com, harvard.edu)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus