4 Kebiasaan Orang-Orang Berprestasi
- Feb 19, 2016
- Dian Ismarani
Siapa, sih, yang nggak mau sukses? Pastinya semua orang mau membuat pencapaian tinggi dalam hidup, ya. Tapi menjadi sukses dan berprestasi haruslah ada kuncinya.
Terinspirasi dari situs Lifehack, Youthmanual mau ngasih bocoran kebiasaan-kebiasaan orang-orang berprestasi, yang pada akhirnya bikin mereka sukses. Memang, sih, hal-hal ini nggak menjamin bisa langsung bikin kamu sukses juga. Tapi paling nggak, kebiasaan-kebiasaan ini bisa kamu contek sebagai awal menuju kesuksesan, apalagi kalau diterapkan setiap hari!
1. Harus tahu jam produktif diri kamu sendiri
‘Kan ada, tuh, pepatah yang bilang, “setiap detik sangatlah berharga”. Weits, ternyata pepatah itu nggak 100% benar, lho. Waktu yang paling berharga bagi orang-orang berprestasi ternyata adalah waktu produktif mereka.
Waktu produktif tuh apa, sih? Waktu produktif adalah jam-jam tertentu di mana organ tubuh bekerja dengan optimal, sehingga menghasilkan energi yang oke banget untuk bekerja dan belajar. Kenapa waktu produktif ini penting? Karena ketika kamu belajar atau bekerja di “jam produktif”, kamu akan super fokus, sehingga kamu bisa bekerja lebih cepat dan menyerap materi lebih banyak.
Saya pernah ngulik tentang Circadian Rhythm alias jam biologis ini, lalu saya menemukan bahwa ternyata setiap orang punya waktu produktif yang berbeda-beda.
Gambaran umumnya adalah seperti gambar di bawah ini:
Jangan lupa, setiap orang mempunyai jam biologis yang berbeda, ya. Saya sendiri adalah tipe “burung hantu”, jadi saya lebih produktif bekerja di malam hari sebelum tidur, dibandingkan siang hari. Kebalikan dari gambar di atas banget, deh.
Penting banget, lho, bagi kamu untuk mengenali jam biologis diri sendiri, supaya kamu tahu, kapan tubuh kamu bisa bekerja dengan seproduktif mungkin. Kalau sudah tahu, gunakan waktu produktif tersebut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan penting, ya. Jangan cuma buat buka media sosial!
Oya, menurut Daniel Threlfall, seorang senior SEO specialist, selain mengatur jam biologis, kamu juga harus bisa mengatur manajemen waktu kamu sendiri. Pokoknya, selain mengelola energi, kamu juga harus pintar mengelola waktu.
2. Harus kejam sama distraksi sekecil apapun
Kamu tahu nggak, sih, kalau multitasking itu sebenarnya membunuh produktivitas? Menurut penelitian, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu bukan berarti kamu jadi bisa menyelesaikan hal-hal tersebut dengan lebih baik. Jangankan lebih baik, lebih cepat aja belum tentu!
Saat kamu sedang mengerjakan sesuatu, maka otak kamu akan fokus kepada satu hal yang kamu kerjakan tersebut. Nah, kalau kamu terdistraksi oleh macam-macam hal, maka otak kamu juga akan pindah-pindah fokus. Dan ketika otak pindah-pindah fokus, otak akan lebih cepat lelah, ceroboh, dan bekerja dengan lebih lambat.
Nih, satu tips simpel supaya kamu nggak gampang terdistraksi: ketika kamu sedang mengerjakan sesuatu, coba jauhkan ponsel kamu. Minimal, matikan notifikasi chat dan media sosialnya. Pasti pekerjaan atau tugas-tugas kuliah kamu jadi cepet kelar! Lagian kamu nggak mau, dong, dibilang orang yang selalu online dan cepat merespon message dan sosmed macem nggak punya kerjaan lain. Sekali-sekali, bikin, dong, orang lain penasaran sama kamu. Kalau ada orang yang memang punya urusan penting sama kamu, mereka pasti bakal nelpon atau menghubungi kamu terus, kok.
3. Harus punya daftar untuk hal apapun
Orang-orang yang berprestasi, tuh, pasti selalu punya daftar. Daftar apa? Apa aja! Misalnya, daftar goals yang ingin mereka capai, daftar hal-hal yang harus mereka kerjakan hari ini, daftar groceries yang harus mereka beli minggu ini, bahkan mungkin daftar orang yang mau mereka gebet!
Menurut para ahli produktifitas, dengan membuat daftar, kamu jadi bisa tahu, ada berapa banyak hal penting yang bisa kamu lakukan dalam sehari. Kamu jadi nggak bingung mau melakukan apa, akibat nggak tahu “jalur” yang harus dilalui hari ini. Intinya, manajemen waktu bisa lebih gampang kalau kamu punya to-do-list.
Trus, dengan membuat daftar, kamu jadi tahu prioritas yang harus kamu kerjakan, dan ini kunci sukses banget, lho.
Coba, deh, kamu lihat. Tugas kuliah atau skripsi orang-orang yang berprestasi, tuh, jarang banget ada yang terbengkalai. Malah seringkali, mereka tetap bisa aktif di berbagai organisasi kampus. Semua ini terjadi karena mereka punya daftar prioritas. Bikin, gih, buruan!
4. Harus S.M.A.R.T. tentang tujuan kamu
Untuk mencapai tujuan atau goal, banyak ahli yang merekomendasikan metode "S.M.A.R.T." Apa tuuuh…?
S - Specific. Jangan cuma punya tujuan “harus dapat nilai bagus di mata kuliah X”, tetapi kamu juga harus spesifik menetapkan cara-cara yang akan kamu tempuh supaya dapat nilai bagus di mata kuliah X itu. Misalnya, main ke perpustakaan kampus lain untuk mendapat tambahan referensi, banyak berdiskusi dengan senior yang pernah mengambil mata kuliah X, ikut les, dan lain sebagainya. Jadi cara-cara spesifiknya juga harus kamu tetapkan.
M - Measurable. Kalau kamu punya angka yang terukur, kamu akan lebih mudah untuk membuat keputusan. Misalnya, jangan cuma punya goal, "Saya harus menurunkan berat badan”. Tetapi kamu juga harus menetapkan angkanya. “Saya harus menurunkan berat badan sebanyak 5 kilo!”, gitu. Dari angka tersebut, kamu akan tahu cara-cara rasional untuk mencapai target kamu.
A - Achievable. Setiap tujuan haruslah bisa dicapai. Jangan menetapkan tujuan yang ngaco bin ajaib. Misalnya, jangan punya tujuan bisa mengoperasi seseorang, padahal kamu adalah mahasiswa Sastra Jawa, bukan kuliah kedokteran. Yakali mau bedah pasien pake langgam Jawa, sob!
R - Realistic. Semua tujuan harus realistis sesuai keadaan kamu, agar bisa dicapai. Bukannya kamu nggak boleh bermimpi tinggi, sob, tapi kalau kamu punya tujuan-tujuan yang realistis, perlahan-lahan kamu akan sampai pada mimpi besar kamu juga, kok!
T - Timely. Setiap tujuan harus punya tanggal awal dan akhir. Kalau kamu nggak tahu kapan kamu harus mulai dan berhenti berusaha mencapai goal kamu, maka kamu nggak akan tahu, perjalanan kamu dalam mencapai tujuan sudah sampai di mana.
(sumber foto: theundercoverrecruiter.com, firstpost.com, kinja-img.com, finanscialsocialwork.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus