Tidak lulus SBMPTN 2018, bukan akhir perjalanan. Kamu pun nggak sendirian, sekitar 700 ribu anak muda mengalami nasib serupa. Daripada kecewa berlebihan, lebih baik persiapkan rencana ke depan. Inilah strategi yang bisa kamu lakukan setelah dinyatakan tidak lulus SBMPTN 2018.

Strategi 1: Seleksi Mandiri

Manfaatkan jalur seleksi mandiri untuk menembus PTN tujuan. Kalau belum sempat mendaftar, sejumlah PTN masih buka pendaftaran seleksi mandiri 2018, seperti Undip yang masih membuka pendaftaran hingga 5 Juli, Universitas Airlangga dan Universitas Pendidikan Indonesia juga buka hingga 11 Juli, dan lain sebagainya. Yang perlu dilakukan adalah:

a. Segera mendaftar dan lengkapi persyaratannya.

b. Cek daya tampung prodi yang dituju untuk mendapatkan gambaran peluang masuk.

c. Cari informasi mengenai proses seleksi. Apakah memakai nilai SBMPTN atau tes tersendiri. Kemudian, cek apa aja tesnya. Misalnya, tes potensi akademik, psikotes, tes IPA/IPS, wawancara, uji keterampilan, dan lainnya.

d. Persiapkan diri dengan belajar dan jaga fisik agar tetap fit. Ini juga sih, yang bikin kamu harus segera move on dari hasil SBMPTN. There are other battles you have to fight, dan salah satunya adalah seleksi mandiri ini. Bayangin kalau kamu down gara-gara pengumuman SBMPTN, akan sulit bagi kamu konsentrasi belajar. Belum lagi kalau kamu sampai jatuh sakit. Hiks!

e. Jadikan kegagalan SBMPTN sebagai pelajaran sehingga performa kamu bisa lebih baik lagi pada ujian mandiri.

Strategi 2: Cek Perguruan Tinggi Swasta

Nggak disangkal, kuliah di PTN memang memiliki keunggulan dan prestise tersendiri. Tapi bukan berarti perguruan tinggi swasta nggak oke. Banyak lho, PTS berkualitas yang siapa tau justru tepat untukmu. Salah satu kelebihan PTS adalah kurikulum mereka cenderung lebih fleksibel sehingga banyak inovasi yang dilakukan. Apalagi sekarang PTS sering bekerja sama dengan perusahaan ternama. Tujuannya? Ya supaya mencetak lulusan dengan skill yang sesuai dengan dunia kerja.

Ya, dulu saya pun punya pemikiran kalau kuliah itu harus di PTN. Tapi setelah masuk dunia kerja, saya melihat bahwa banyak lulusan PTS dengan wawasan luas, kemampuan yang sangat keren, dan karier cemerlang. So, semua kembali lagi ke diri dan usaha masing-masing orang.

Selain itu, ada prodi yang tidak ada atau jarang di PTN tapi bisa kamu temukan di PTS. Misalnya, jurusan Fashion Business, Desain Multimedia, dan lainnya. Yang perlu dilakukan kalau ingin mendaftar di PTS:

a. Cari tahu informasi mengenai kampus tersebut, seperti apa saja prodi yang dibuka, bagaimana fasilitas dan kegiatannya, seperti apa mahasiswanya, dan lainnya. Untungnya, semua itu dirangkum di campus directory alias menu Cari Kampus Youthmanual. Di samping info mengenai kampus, di Cari Kampus juga tersedia review dari para mahasiswa serta alumni yang kuliah di sana. Jadi, kamu bisa mendapatkan gambaran.

b. Gali informasi lebih dalam mengenai prodi yang dituju. Seperti apa saja yang dipelajari, bagaimana kurikulumnya, dan apa saja mata kuliahnya. Kamu bisa cek directory program studi Youthmanual di Cari Program Studi serta mengeksplorasi website kampus tujuan untuk melihat daftar mata kuliahnya.

c. Cek situs kampus tujuan untuk melakukan pendaftaran. Ada sebagian kampus yang masih membuka pendaftaran, ada juga yang justru sudah membuka pendaftaran untuk kelas 2019 alias tahun depan.

Strategi 3: Siap SBMPTN Tahun Depan

Mungkin ada di antara kamu yang sudah mantap dengan PTN pilihan. Misalnya, pengen masuk Kedokteran Universitas Padjadjaran atau Kedokteran Gigi UGM. Sedangkan kalau di PTS biaya nggak mencukupi atau ada hambatan lainnya. Nah, kalau tekad kamu udah bulat, kamu perlu segera mempersiapkan SBMPTN 2019.

Dari sekarang banget persiapannya? YES. Ini nih, yang bisa dilakukan supaya sukses SBMPTN tahun depan:

a. Persiapkan dari sekarang. Mungkin pesaing kamu yang kebanyakan adalah pelajar kelas 12 yang belum fokus mempersiapkan SBMPTN. Nah, kamu mesti colong start. Kamu bisa mengambil kursus intensif persiapan SBMPTN selama setahun penuh. Belajar sendiri juga bisa, asalkan kamu berkomitmen.

b. Cari tahu penyebab kegagalanmu pada SBMPTN 2018 serta mana saja pelajaran yang jadi kelemahanmu. Setelah diketahui masalahnya, kamu bisa berusaha untuk mengatasi hal tersebut demi sukses SBMPTN 2019.

c. Update informasi seputar seleksi masuk PTN. Di 2019, kemungkinan ada kebijakan baru seputar seleksi masuk PTN, kamu mesti tahu dan paham informasinya. Jangan sampai kamu nggak update, apalagi kena hoax ya.

d. Apabila ada jalur lainnya untuk masuk PTN dan prodi yang dituju, bisa kamu coba juga.

Strategi 4: Manfaatkan Gap Year

Sekali lagi gaes, nggak lulus SBMPTN 2018 bukan akhir dunia. Justru ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan mengambil gap year, alias jeda antara lulus sekolah dengan masa kuliah. Yang bisa kamu lakukan selama setahun gap year adalah:

a. Saatnya mengenali diri, minat, dan potensi yang dimiliki. Coba tanya ke dirimu, apakah prodi yang dipilih di SBMPTN 2018 lalu sudah sesuai dengan cita-cita dan potensimu? Sejauh mana kamu tahu tentang prodi tersebut? Jangan-jangan, kamu pun nggak yakin dengan jurusan tersebut.

Seringkali, calon mahasiswa memilih prodi dengan pertimbangan yang kurang matang. Itulah kenapa ada aja teman-teman yang akhirnya merasa salah jurusan. Nah, mumpung lagi gap year, kamu punya kesempatan untuk meyakinkan pilihanmu. Ikutan asesmen Youthmanual untuk mencari tahu prodi apa yang tepat untukmu.

b. Sudah punya beberapa prodi yang diminati? Cek deh, seberapa kecocokanmu dengan prodi tersebut di Youthmanual.

c. Selama gap year kamu juga bisa mengasah skill, seperti dengan ikutan les bahasa, ambil kelas workshop, mencoba berbisnis atau bekerja/magang, hingga kegiatan volunteering. Ini akan menjadi nilai tambah kamu di masa depan, lho.

d. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang penerimaan kuliah 2019, baik PTN, PTS dan institusi kedinasan, dan lainnya.

Strategi 5: Kuliah di Luar Negeri

Melanjutkan pendidikan di luar negeri juga bisa menjadi pilihanmu. Apalagi banyak manfaat dan keunggulan yang bisa didapatkan, di antaranya meningkatkan penguasaan bahasa asing, melatih kemandirian, hingga bisa mengambil prodi yang mungkin nggak ada atau masih langka di Indonesia. Apalagi kalau kamu memang punya budget lebih untuk kuliah. Bagi yang dananya pas-pasan, jangan putus asa. Coba deh, cari peluang beasiswa. Langkah-langkah untuk bisa kuliah di luar negeri antara lain:

a. Cek dan lengkapi persyaratannya. Biasanya tiap negara tujuan memiliki syarat yang berbeda.

b. Ketahui kemampuanmu saat ini. Misalnya, dengan mencoba tes TOEFL atau SAT. Dari situ, kamu bisa mendapatkan gambaran sejauh mana kemampuanmu dan apa yang harus ditingkatkan. Nggak asal tebak.

b. Jika diperlukan, ambil kursus yang sejalan persiapan kuliah di luar. Seperti les persiapan tes masuk kampus luar negeri atau les bahasa.

3. Browsing informasi mengenai beasiswa.

4. Jika sudah menemukan kampus dan prodi yang dituju, segera mendaftar.

***

Gaes, banyak yang bisa kamu lakukan mulai dari SEKARANG. So, stop galau mikirin hasil SBMPTN 2018 yang telah berlalu. Kamu nggak bisa melakukan apa-apa untuk mengubah hasil SBMPTN 2018, tapi kamu bisa melakukan banyak hal untuk masa depanmu. Semangat!

(sumber gambar: morganmckinley.co.uk, sbmptn.ac.id)