Tiga Hal Penyebab Sulit Bahagia Menurut Penelitian
- May 20, 2017
- Dian Ismarani
Dr. Alan Schlechter, seorang pengarang buku U Thrive: How to Succeed in College (And Life) yang juga merupakan professor paling tenar di kalangan mahasiswa New York University kelas elektif, menjelaskan tentang teori The Science of Happiness alias ilmu pengetahuan tentang kebahagiaan.
Dr. Alan meneliti bahwa ada hal-hal yang harus kamu hentikan segera kalau kamu ingin bahagia. Tiga hal ini kemudian dirangkum dalam sebuah video singkat yang sudah ditonton oleh jutaan orang.
Thinking Trap
Hal pertama penyebab sulit bahagia menurut penenelitian adalah Thinking Trap alias jebakan dari pemikiran kita sendiri. Maksudnya, ketika melakukan kesalahan, kita seringkali terjebak dalam pemikiran yang super lebay. Misalnya, kalau berdebat sama sahabat, kamu langsung kepikiran sampai berhari-hari. Nggak mau negur duluan dan menganggap persahabatan kalian nggak bakal bertahan. Kalau lagi berantem sama keluarga, bawaannya pengen kabur dari rumah, atau kalau dikritik bos langsung baper pengen berhenti kerja.
Thinking Trap ini sering bikin kita jadi kelelahan dalam berpikir. Emosi menjadi nggak stabil dan seakan-akan dunia mau kiamat. Orang-orang yang terjebak dalam Thinking Trap, hanya berpikir sisi negatif dari kejadian yang dialami tanpa memikirkan sisi positifnya.
Padahal, kalau kamu mau belajar tenang, menarik kesimpulan positif dan belajar dari setiap kejadian, kamu akan bisa recovery dari kesedihan dan kembali bahagia dengan lebih cepat.
Fight-or-Flight Response
Hal kedua penyebab sulit bahagia adalah kelanjutan dari Thinking Trap, yaitu Fight-or-Flight Response alias ketidakmampuan untuk meminta bantuan sama orang lain. Kita seringkali lebih memilih untuk mengkonfrontasi suatu masalah (fight) atau justru kabur dari masalah tersebut (flight).
Padahal, jika mau curhat, berdiskusi, atau meminta bantuan orang lain saat menghadapi masalah, kita akan punya kesempatan untuk menyelesaikannya dengan lebih baik. Misalnya, saat galau memilih jurusan, kamu bisa minta bantuan keluarga atau psikolog untuk mengetahui minat dan bakat kamu. Ketika kamu merasa bisa mengekspresikan kekhawatiran kamu, hormon kortisol yang membawa kegelisahan bakalan berkurang sehingga kamu pun merasa lebih baik.
Ignore Our Body
Hal ketiga penyebab sulit bahagia adalah kita seringkali Ignore Our Body alias nyuekin tubuh kita sendiri dan nggak menjaga kesehatan. Misalnya, yang paling gampang aja, kita sering duduk lama depan komputer atau laptop tanpa bergerak. Sebagai anak muda, kita sering makan sembarangan, begadang, merokok, dan melakukan segudang kebiasaan buruk lainnya. Padahal, dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat, sob!
hormon dan metabolisme tubuh berantakan bakal mempengaruhi otak dan perasaan kamu juga, lho. Contohnya, kalau kamu demam, kamu pasti nggak mood ngapa-ngapain dan maunya ngeringkuk di kasur, kan? Nah, itulah kenapa menjaga kesehatan sama dengan menjaga kebahagiaan.
***
Wih, ternyata tiga hal di atas berkontribusi sama perasaan kita ya, gaes. Mulai sekarang, yuk berpikir positif dan nggak lebay, belajar minta bantuan kalau kamu kesulitan, serta mulai peduli sama kesehatan tubuh!
(Sumber gambar: dstaugustaalumnae.org, michiganjournal.org)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus