Konsep Dominasi Otak Kanan vs Otak Kiri Itu Ternyata Bohong, Gaes!
- Mar 02, 2016
- Laila Achmad
Belakangan ini, tes otak kanan-otak kiri lagi ngetren dan tersebar lagi, nih, di sosmed saya. Walaupun mungkin kamu juga sudah tahu, kamu cenderung dominan “otak kanan” (alias kreatif) atau “otak kiri” (alias analitis dan logis), pasti kamu tetap doyan ngisi-ngisi tes iseng ginian ‘kan? Hihihi.
Yuk, coba tes yang ini…
… atau yang ini.
Gimana, hasilnya? Kamu dominan otak yang mana? Atau malah seimbang?
Well, apapun hasilnya, sebenarnya nggak ngaruh… karena hasilnya BOHONG.
Apa?!
Yap. Sebenarnya, sejak lamaaaa banget, para ahli syaraf sudah tahu bahwa nggak ada yang namanya dominan otak kanan / otak kiri. Manusia selalu menggunakan keseluruhan otaknya dengan seimbang.
Para ahli syaraf sudah berkali-kali melakukan penelitan, pengamatan, uji coba, dan scanning pada otak, dan nggak ada satupun orang yang aktivitas otaknya lebih dominan di kiri atau di kanan. Semuanya rata!
Memang benar, otak terbagi menjadi dua hemisphere, tapi bukannya yang satu bertanggung jawab atas pemikiran kreatif, sementara yang satu lagi bertanggung jawab atas pemikiran logis.
Contohnya gini. Saat kita mengerjakan soal Matematika, KEDUA hemisphere otak sama-sama bekerja. Bagian kiri otak lebih aktif dalam hitung-hitungan dan perkalian, sementara bagian kanan otak bekerja dalam hal membuat perkiraan dan perbandingan. Tuh, jadi kedua bagian otak kita sebenarnya sama-sama bekerja dalam membuat pemikiran logis.
Jadi nggak tepat dong, ya, kalau hanya otak kiri yang dibilang membuat pemikiran logis. Malah sebenarnya, otak kiri, tuh, banyak bergantung pada HAPALAN dalam mencerna informasi. Jadi kalau kamu lagi ujian pelajaran Sejarah dan kamu perlu mengingat-ingat berbagai hapalan yang sudah kamu pelajari, otak kiri lah yang bekerja “mengambil” hapal-hapalan tersebut dari gudang memori kamu.
Kalau dipikir-pikir, hapalan, tuh, bukan pemikiran “logis” dong, ya.
Trus ada yang bilang, otak kiri, tuh, bertanggung jawab dalam kemampuan bahasa. Well, otak kiri memang bagian otak yang memproses hal-hal yang kamu dengar serta mempengaruhi kemampuan bicara kamu. Namun otak kanan lah yang menerjemahkan makna kalimat serta mencerna intonasi bicara seseorang.
Jadi, seperti halnya dalam Matematika, otak kanan dan kiri sama-sama diperlukan dalam kemampuan bahasa.
Jadi ketika kamu membaca, let’s say, buku Harry Potter, otak kiri kamu yang memproses kata demi kata di buku tersebut, tapi otak kanan lah yang memaknai ceritanya. Saat baca Harry Potter, apakah kamu jadi keringetan sendiri karena tegang? Berkaca-kaca karena terharu? Itulah hasil kerjanya si otak kanan.
Tapi intinya sama—kedua hemisphere otak sama-sama bekerja dan berperan aktif saat kamu membaca.
Ternyata kanan-kiri sama aja!
Trus, kenapa, dong, muncul anggapan-anggapan bahwa otak kiri bertanggung jawab untuk aktivitas ABC, sementara otak kanan bertanggung jawab untuk aktivitas XYZ?
Kemungkinan, sih, karena penelitian-penelitian yang kurang tepat di zaman dahulu kala. Misalnya, dokter pada tahun 1960an melihat bahwa penderita serangan stroke—yang otak bagian kirinya rusak—jadi nggak bisa berbicara, sehingga para dokter menyimpulkan bahwa kemampuan verbal dipegang oleh otak kiri.
Memang benar, kemampuan berbicara dipegang oleh otak kiri, tapi bukan berarti otak kanan “nonverbal”. Kedua-duanya tetap diperlukan untuk berkomunikasi.
Begituuuu.
Setelah ini, kalau kamu tetap hobi ngisi kuis tentang otak kanan dan otak kiri, sih, ya nggak apa-apa. Tapi jangan sampai kuis-kus begitu jadi mempengaruhi sugesti kamu, ya.
Cerita sedikit, nih. Duluuu, saya menganggap diri saya, tuh “otak kanan” buanget. Saya suka dengan dunia seni, dunia kreatif, baperan, dan super jeblok di pelajaran-pelajaran eksakta (sampai sekarang, saya masih sering kebangun tengah malam karena mimpi buruk harus Ujian Nasional Matematika lagi. Ba-yang-kan!). Pokoknya saya punya banyak sifat yang "katanya" mencerminkan dominasi otak kanan.
Tetapi berkali-kali iseng ngisi tes otak kanan-otak kiri, hasilnya selalu menunjukkan saya dominan otak kiri. Dominannya dominan banget lagi. Trus, saya mikir, ih, mungkin iya juga, ya. Walaupun saya anaknya nyeni dan baper banget, kalau dipikir-pikir sebenarnya saya senang jalan pikir yang logis, lurus, dan terobsesi dengan keteraturan.
Tapi pas baca fakta-fakta tentang kebohongan otak kanan-otak kiri gini, saya langsung mikir, “Bodo amat, lah, apa hasil tesnya!” Hahaha.
You are who you are. Asahlah skill apapun yang kamu suka dan sesuai dengan kepribadian kamu. Jangan terpaku sama hasil tes-tesan iseng, ya!
(sumber foto: bigthink.com, adsoftheworld.com, pinterest.com, imakeover.co.in)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus