Disclaimer: Artikel ini dibuat sebelum tanggal 24 Juni 2016. Nah, pada tanggal 24 Juni, album 25 Adele akhirnya tersedia di Spotify dan layanan streaming lainnya seperti Apple Music serta Tidal.

Alasan dibalik perilisan album ini murni untuk demi penjualan yang lebih progresif oleh para fans yang setia dengan jasa streaming.

Kamu pasti tahu Spotify, dong? Pasti tahu, lah. Siapa, sih, yang nggak akrab dengan aplikasi streaming musik yang satu ini? Soalnya, selain bisa digunakan secara cuma-cuma, database lagu Spotify juga banyak banget. Wow.

Eits, tapi bentar dulu, deh.

Buat kamu yang sehari-harinya mencari asupan musik lewat Spotify, nyadar nggak, sih, album 25-nya Adele nggak ada di Spotify? Duh, padahal lagi BM banget kepengen streaming All I Ask, gara-gara liriknya yang “dalam” dan sering dinyanyikan temen-temen!

Nah, ternyata Mbak Adele memang menolak memasukkan album 25 di Spotify.

Kenapa?

Begini. Setiap penyanyi atau musisi ‘kan pasti kepengen mendapatkan keuntungan (sebanyak-banyaknya) dari penjualan musik mereka. Makanya, banyak musisi—termasuk Adele—nggak rela kalau musik mereka bisa di-streaming dengan gampang dan gratis. Mereka berharap pendengar mau membayar musik mereka dong, entah lewat download resmi atau penjualan CD.

Dan kamu tahu nggak, sih? Pihak layanan jasa streaming, tuh, nggak memberikan kompensasi apapun kepada artis yang lagunya mereka stream lho! Hal ini tentunya menuai kontroversi dan kritik dari berbagai musisi, karena pihak layanan jasa streaming jadi terkesan nggak menghargai musisi. Wajar, lah. Bikin musik ‘kan nggak gampang, men. Saya sendiri aja kesal.

Selain itu, Adele juga ingin para fansnya “usaha dikit”. Kalau mereka memang ingin mendengarkan musiknya, usahalah untuk membeli atau mengunduh musiknya secara resmi. Jangan modal streaming gratis aja.

Sikap penolakan Adele ini tegas banget, sebagaimana yang dia utarakan dalam wawancara dengan majalah TIME. Menurutnya, musik harus dinikmati secara total, seperti sebuah konser, dan hal ini nggak bisa tercapai lewat streaming-streaming-an.

Adele juga mengaku bahwa dirinya selalu membeli semua musik album yang ingin dia dengarkan. Wah…

Keputusan Adele ini terinspirasi dari Taylor Swift yang sudah terlebih dahulu menolak jasa streaming, dan nggak mau album 1989 dimasukkan ke Spotify. Adele bilang, sikap Taylor memang luar biasa dan patut untuk diikuti semua musisi, demi penghargaan atas karya-karya yang mereka ciptakan.

Nah, gebrakan Taylor dan Adele ini ternyata membuat perusahaan layanan streaming musik pada lap keringat. Soalnya kalau semua musisi mengikuti langkah Taylor dan Adele, database layanan streaming musik bisa jadi sedikit, sehingga lama-lama mereka bisa jadi bangkrut.

Di sisi lain, taktik Adele untuk memancing masyarakat untuk beli CD-nya—bukan sekedar streaming di Internet—berhasil, lho! Menurut NielsenSoundscan, album 25 memecahkan rekor sebagai album pertama yang terjual lebih dari 3 juta kopi dalam satu minggu. Keren banget, kan?

Nggak salah, deh, kalau Adele kekeuh untuk menentang jasa streaming gratisan, dan optimis kalau album 25-nya bakal laris dibeli di pasaran. Karya yang benar-benar berkualitas akan selalu dicari orang, kok, berapapun harganya.

Nah, walaupun album 25 nggak akan tersedia melalui layanan streaming, buat kamu yang kepengen dengerin Adele tapi cuma mampu modal gratisan, jangan sedih, sob. Album Adele sebelumnya—19 dan 21—beserta single Hello masih tetap tersedia di layanan streaming musik, kok.

Tapi kalau kamu lagi bisa menyisihkan uang jajan, lebih baik beli musik dengan resmi, ya. Jangan streaming terus-terusan lah, apalagi beli bajakan!

Sumber foto: ibtimes.co.uk, clickonline, giphy.com, tumblr.com.