8 Fakta Tentang Mie Instan yang Perlu Kamu Ketahui, Supaya Nggak Salah Sangka!
- Aug 06, 2016
- Youthmanual
Oleh Vickry Ananda Pratama
Siapa di antara kamu yang doyan makan mie instan? *lirik anak kost*
Kalau kamu doyan makan mie instan, kamu pasti sering mendengar kabar miring seputar mie instan. Misalnya, katanya mie instan mengandung lilin. Padahal sebagian kabar-kabar itu nggak benar, lho.
Supaya kamu nggak salah sangka, berikut fakta-fakta tentang mie instan yang perlu kamu ketahui:
1. Mie instan nggak mengandung lilin.
Katanya, mie instan bisa nggak lengket karena dilapisi lilin. Padahal faktanya, saat diproduksi, mie instan melalui proses penggorengan alias deep frying yang bertujuan untuk mengurangi kadar air dan membuat minyak terserap ke dalam adonan mie. Minyak inilah yang membuat mie instan nggak lengket saat dimasak. Jadi bukan karena lapisan lilin, ya!
2. Warna kuning mie instan bukan berasal dari pewarna berbahaya.
Mie instan mengandung zat pewarna Tatrazine (CH940). Pewarnanya memang nggak alami, sih, tapi zat pewarna ini termasuk pewarna food grade—alias aman untuk makanan—dan sudah mendapat izin internasional dari Codex Alimentarius dan World Health Organization. Secara nasional, Tatrazine juga sudah mendapat izin dari BPOM RI.
Karena relatif aman, zat Tatrazine juga ditemukan pada keripik, puding, sereal, yogurt, permen, dan banyak makanan lainnya. Jadi nggak usah khawatir, warna kuning mie instan bukan berasal dari pewarna berbahaya, kok
3. Styrofoam pada wadah mie instan nggak berbahaya untuk kesehatan.
Buat kamu yang gemar makan mie instan cup, jangan parno dengan styrofoam yang jadi bahan kemasannya, ya. Soalnya styrofoam yang digunakan sebagai bahan kemasan itu sudah melalui berbagai penelitan dan memenuhi syarat dari BPOM RI serta Kementrian Lingkungan Jepang. Aman, lah, digunakan.
4. Air rebusan mie instan ternyata ada gizinya!
Seorang ahli teknologi pangan indonesia, Prof. Dr. F.G Winarno., menjelaskan air rebusan mie nggak berbahaya, kok. Justru malah mengandung zinc, vitamin, zat besi, dan betakaroten. Wow, nggak nyangka, ya. Sehingga mengganti air rebusan mie instan pertama dengan yang baru bisa membuat sebagian gizi yang ada pada mie instan hilang. Sayang juga, ya?
5. Mie instan bukan gudang pengawet.
Saat diproduksi, mie instan melalui proses penggorengan alias deep frying dengan suhu 140-160 derajat Celcius. Maka bisa dipastikan nggak ada mikroba yang bertahan hidup dalam adonannya. Penggorengan ini pun menurunkan kadar air dalam adonan hingga 3%. Alhasil, mie instan jadi kering dan bebas mikroba, sehingga bisa awet lama. Dengan kata lain, keawetan mie instan bukan sepenuhnya gara-gara bahan pengawet.
Oya, FYI, mie instan sudah lulus uji BPOM. Artinya, mie instan masuk kategori aman untuk dikonsumsi.
6. Mie instan boleh dimakan tanpa dimasak lebih dulu.
Karena mie instan sudah melewati deep frying yang bersuhu tinggi, bisa dipastikan mie instan bebas mikroba dan aman dimakan tanpa dimasak terlebih dulu.
7. Mie instan dan nasi putih bukan pasangan yang cocok.
Kombinasi mie instan dan nasi putih memang bikin kenyang. Murah pula! Namun kombinasi ini sebenarnya nggak cocok, sob, karena mie dan nasi sama-sama mengandung karbohidrat tinggi. Kebutuhan karbohidrat seseorang rata-rata cuma 1700-2000 kalori/hari, lho, sedangkan kadar karbohidrat mie instan dan nasi putih bisa mencapai 1100-1200 kalori/porsi. Kebayang kalau kamu makan nasi dan mie tiga kali sehari!
Apa, sih, akibat dari kebanyakan mengkonsumsi karbohidrat? Salah satunya, penyakit diabetes. Minimal obesitas, deh.
8. Mie instan bukan hanya mengandung karbohidrat.
Selain karbohidrat, mie instan juga mengandung protein, lemak, vitamin A, C, B1, B6, B12, niasin, folat, pantotenat dan mineral besi. Namun jumlahnya memang nggak banyak dan nggak bisa mencukupi kebutuhan tubuh. Jadi kalau kamu makan mie instan, sebaiknya, sih, dilengkapi dengan makanan pendamping seperti sayuran, daging, atau telur.
***
Gaes, fakta-fakta di atas membuktikan bahwa mie instan bukanlah makanan yang mengerikan untuk tubuh. Tetapi sebagai makanan cepat saji, mie instan tetap bisa membahayakan kesehatan kalau terlalu sering dikonsumsi. Kalau kepepet (baca: bokek) banget, boleh lah makan satu porsi mie instan setiap tiga hari. Oke?
(sumber foto: anatakwok.com, worteword.wordpress.com, kaloriku.com, huffingtonpost.com).
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus