7 Sikap yang Membedakan Anak Muda Amatir dan Profesional
- May 03, 2017
- Dian Ismarani
Sering nggak, sih, kamu jadi malas bekerja sama dengan seseorang karena orang tersebut punya cap “nggak profesional”. Nah, sebetulnya apa sih makna kalimat tersebut? Apa yang membedakan anak muda dengan sikap amatir dan profesional? Yuk, kita bahas!
Kesuksesan di bidang apapun, misalnya ujian sekolah, menjalani perkuliahan, magang atau bekerja di sebuah perusahaan, nggak lepas dari komitmen untuk selalu bersikap profesional. Sikap profesional ini sering diibaratkan sebagai sikap bertanggung jawab dan punya inisiatif tinggi. Sikap profesional merupakan kebiasaan yang dilakukan terus menerus. Makanya, nggak gampang untuk anak muda langsung memiliki sikap profesional.
Diolah dari situs Medium, ada beberapa sikap dasar yang membedakan karakter amatir dan profesional. Nah, kalau kamu mau punya sikap profesional di bidang apapun, coba patahkan kebiasaan yang sering dilakukan para amatir berikut ini:
Amatir hobi menunggu, profesional mencari tahu dan mengambil tindakan
Kalau kamu pernah baca tulisan tentang satu sikap yang membedakan orang sukses dengan kebanyakan orang lainnya, kamu pasti mengerti bahwa inisiatif atau sikap proaktif bisa membawa seseorang menuju kesuksesan.
Misalnya, ketika kamu menjalani hari pertama sebagai anak magang, kamu bisa bertanya apa yang bisa kamu bantu atau apa yang harus kamu lakukan. Kamu segera bertindak dan nggak menunggu perintah. Karakter profesional bisa terlihat dari sikap yang satu ini, gaes.
Amatir pengen buru-buru mencapai target, profesional pengen mencapai target dengan lebih baik
Mengerjakan proposal asal-asalan? Atau menyusun skripsi tanpa data akurat? Amatir selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu. Pokoknya asal kelar, deh. Kalau udah kelar, move on ke pekerjaan berikutnya. Nah, inilah sikap yang harus kamu kalahkan.
Profesional NIAT dalam mengerjakan segala sesuatu. Mereka punya keinginan untuk mencapai target dengan hasil terbaik. Usaha yang dilakukan sudah pasti lebih besar daripada para amatir. Makanya banyak pepatah bilang, usaha nggak akan pernah mengkhianati hasil!
Amatir berlatih sampai dia menguasai hal tersebut, profesional nggak pernah berhenti belajar
Baik amatir maupun profesional sama-sama berlatih dalam menguasai suatu hal. Tapi, bedanya amatir berhenti belajar begitu mereka merasa bahwa mereka sudah menguasai hal tersebut. Keinginan mereka untuk mendalami suatu keahlian hanya sampai permukaan aja, gaes. Sementara profesional nggak akan pernah berhenti belajar.
Amatir bangga ketika dia mencapai mimpinya, profesional bersabar membangun jembatan menuju mimpi tersebut
Banyak cara mewujudkan mimpi. Amatir seringkali memakai cara-cara instan dan langsung bangga sama hasilnya. Misalnya, dua anak muda sama-sama bermimpi kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Anak muda yang amatir mencari celah agar bisa mendapat beasiswa dengan koneksi keluarga. Sementara mereka yang profesional berusaha menyusun essay berminggu-minggu.
Dua-duanya mungkin aja mendapat beasiswa ke luar negeri. Tapi jembatan yang dibangun oleh profesional untuk meraih mimpinya jauh lebih keren, sob!
Amatir takut gagal, profesional justru berharap dia menemukan kegagalan dan belajar
Mereka yang amatir selalu ragu-ragu dalam melakukan sesuatu. Hal ini terjadi karena mereka takut sama kegagalan. Bagi mereka, kegagalan adalah aib yang berat untuk ditanggung. Sementara profesional melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar.
Amatir membangun image, profesional membangun hasil
Bagi seorang profesional, portfolio karya jauh lebih penting daripada sekedar image. Mereka nggak malu bertanya jika kesulitan, nggak sungkan berbagi ketika ada yang membutuhkan informasi. Profesional percaya bahwa dengan kesederhanaan dan kerja keras, orang lain akan selalu memperhatikan usaha kita.
Amatir ingin mendapat pujian, profesional ingin diingat
Nggak salah kalau kamu ingin mendapat pujian setelah bekerja keras dan menghasilkan sebuah karya. Masalahnya, kadang kita hanyut dalam pujian tanpa memikirkan bahwa sebetulnya yang paling penting adalah kita diingat oleh orang-orang di sekeliling kita atas hal-hal yang kita lakukan.
Itu kenapa banyak profesional nggak setengah-setengah dalam bekerja. Bagi mereka, karya atau pekerjaan mereka haruslah diingat oleh orang lain. Karya tersebut harus bisa membawa makna dan berdampak besar. Pujian merupakan bonus dan bukan tujuan utama.
(Sumber gambar: theetiquettenetwork.com, thestartersclub.com, neverstoplearninghub.files.wordpress.com, mtdtraining.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus