Cerita Terbaru Tentang Anak-Anak Muda Indonesia yang Patut Diacungi Jempol
- Apr 18, 2016
- Nadia Fernanda
Ini dia cerita terbaru dari anak-anak muda Indonesia yang patut kamu acungi jempol! Semangat dan gebrakan mereka yang sangat eye-opening dijamin menginspirasi, deh. Minimal bikin malu kalau kamu masih malas-malasan dan cuma sekedar rajin update Snapchat stories, hihihi.
Siapa aja, sih, mereka? Cekidot!
1. I Gede Dharma Puspa Nanta, siswa SMA yang tetap menjalani UNBK di sekolah dengan tangan terinfus
Ngaku, deh, sob. Kamu pernah nggak bolos sekolah karena alasan “lagi pusing”, entah itu pusing beneran atau pusing bo’ongan? Kalau pernah, simak, deh, cerita Gede berikut ini.
I Gede Dharma Puspa Nanta, seorang siswa SMA dari Bali, didiagnosis positif Demam Berdarah Dengue ketika akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tempo hari lalu. Karena itu, pihak sekolah pun otomatis mengizinkan Gede ikut ujian susulan. Tapiiii, nggak kayak kita-kita yang biasanya hepi kalau bisa ujian susulan, Gede malah jadi gelisah, galau, plus gundah gulana!
Lho, kok gitu?
Soalnya, menurut orang tua Gede, dari jauh-jauh hari Gede sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti UNBK. Makanya, Gede—yang saat itu masih dirawat di rumah sakit—panik banget ketika tahu kalau dia nggak bisa ikut UNBK sesuai jadwal aslinya, seperti teman-temannya.
Atas izin dari rumah sakit, Gede pun akhirnya diperbolehkan mengikuti UNBK di sekolah sesuai jadwal. Meski dengan tangan terinfus, naik kursi roda, dan didampingi orang tua plus perawat, Gede dapat menyelesaikan UNBK tanpa masalah. Salut!
Jadi jangan bolos sekolah—apalagi minta ujian susulan—cuma gara-gara kepala cenat-cenut, ya. Soalnya alasannya udah nggak laku banget. Gede yang DBD aja masih sanggup ikut ujian. Ujian Nasional, pula!
2. Jennifer Santoso dan Ivan Halim Parmonangan, dua mahasiswa penemu kursi roda yang bisa digerakkan dengan sinyal otak
Ketika mahasiswa lain menggarap skripsi cuma supaya bisa lulus kuliah dan jadi sarjana (termasuk saya, hehehe!), dua mahasiswa asal Universitas Bina Nusantara Ini menggarap skripsi supaya bisa mengubah dunia, gaes!
Ceritanya, Jennifer dan Ivan adalah dua mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang berhasil mengembangkan penelitian yang awalnya dirancang oleh kakak kelas mereka, dan membuat kursi roda yang bisa digerakkan dengan sinyal otak. What? Jadi kursi roda ala Profesor Xavier-nya X-Men beneran ada di Indonesia? Yup!
Alasan Jennifer dan Ivan memilih kursi roda sebagai proyek penelitian mereka adalah karena ada banyak penyandang disabilitas di sekitar mereka yang membutuhkan kursi roda. Tapi meskipun kaki para penyandang disabilitas tersebut nggak bekerja dengan sempurna, mayoritas dari mereka punya otak dan pemikiran yang sehat. So, kenapa nggak menciptakan kursi roda yang bisa digerakkan dengan bantuan sinyal otak?
Meski canggih, bentuk kursi roda yang dinamai Bina Nusantara Wheelchair ini simpel banget, bahkan hanya terdiri dari dua komponen, yaitu perangkat kursi rodanya sendiri, serta dan neuroheadset yang terhubung dengan sebuah aplikasi.
Nggak tanggung-tanggung, Bina Nusantara Wheelchair berhasil meraih juara II dalam lomba Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2015 dalam kategori Sistem Cerdas. Keren!
Hikmah yang bisa diambil dari kisah Jennifer dan Ivan yang warbiyasak ini adalah: kalau bikin skripsi, yang berfaedah sekalian, ya! Hihihi.
3. Bob Royend Sabatino Kaway dan Tithus Lamek Yewi, siswa SMA yang mengharumkan nama Indonesia di NASA
Bob (kiri) dan Tithus (kanan)
Pasti kamu sudah baca, dong, cerita keren tentang siswa-siswa SMA Indonesia yang sukses berkontribusi dalam misi NASA ke luar angkasa? Nah, sekarang saya mau ajak kamu kenalan lebih dekat dengan dua di antara siswa-siswa tersebut, Bob Kaway dan Tithus Lamek Yewi dari Jayapura.
Bob dan Tithus merupakan bagian dari anggota tim riset pelajar Tim Ragi dan Tim Padi dari Jayapura. Setelah eksperimen ilmiah ragi dan padi mereka sukses melewati tes kelayakan untuk dibawa ke luar angkasa, Bob dan Tithus otomatis terpilih untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di Annual Conference of the American Society for Gravitational and Space Research di Washington, DC pada bulan November 2016 nanti. Super!
Nggak cuma pihak sekolah, pihak pemerintah Indonesia tentunya turut berbangga hati, karena penelitian ini turut membuktikan bahwa Indonesia juga punya bibit-bibit ilmuwan peneliti yang oke punya.
Pokoknya dua jempol, deh, buat Bob dan Tithus! Banyak anggapan kalau cuma anak-anak dari kota besar yang punya akses dan kemampuan lebih untuk bisa bersinar, padahal nggak juga, ah. Kalau kamu benar-benar punya kemampuan dan mau berusaha—seperti Bob dan Tithus—lokasi tempat tinggal harusnya nggak jadi masalah.
(sumber gambar: beritapetang.com, merdeka.com, bintang.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus