Persiapan Kuliah
Panduan ini akan membantumu untuk menyusun rencana kuliah dari bangku sekolah, mengenali bidang-bidang program studi kuliah, serta memilih kampus yang paling tepat buatmu.
Baca Update 2019: Teknis Lengkap Pelaksanaan SBMPTN 2019, dan Mengapa Sistem Seleksi Perguruan Tinggi Di Indonesia Sudah Sepatutnya Diubah
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah jalur kedua yang dapat kamu ikuti untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam bentuk tes tertulis. Dulunya, SBMPTN dikenal dengan nama Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), serta SNMPTN Tulis. Supaya nggak rancu dengan SNMPTN jalur undangan yang mempertimbangkan nilai rapor, maka nama tes ini diubah menjadi SBMPTN di tahun 2013.
Mungkin di masa depan, sebutan SBMPTN bakalan berubah lagi. Mungkin, lho, ya.
Sebelum ada 3 jalur penerimaan (SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri), seleksi semacam SBMPTN bisa dibilang sebagai jalur utama (dan satu-satunya) untuk masuk PTN. Ada, sih, jalur lain, yaitu PMDK. Ini semacam penerimaan langsung, namun sangat terbatas. Biasanya, hanya untuk anak-anak berprestasi "level dewa" alias pinter abis, dan dari sekolah top. Makanya, dulu tes seperti SBMPTN merupakan momen “do or die”, karena merupakan the one and only test yang menentukan apakah kamu bisa masuk PTN atau nggak.
Berdasarkan kebijakan yang berlaku di tahun 2017 lalu, kuota penerimaan mahasiswa baru untuk jalur SBMPTN di masing-masing PTN adalah 30% dari daya tampung. Selain itu, nggak seperti SNMPTN dan Ujian Mandiri, peserta SBMPTN tidak dibatasi untuk siswa SMA/sederajat yang lulus di tahun itu aja, dan diikutsertai oleh seluruh PTN di Indonesia secara serentak. Nggak heran sampai detik ini masih banyak yang punya cita-cita masuk PTN lewat SBMPTN. Which means, persaingannya bakal ketat bingit.
Meskipun sulit, tapi bukan berarti tembus SBMPTN itu adalah hal yang mustahil. Yuk persiapkan diri kamu dengan pengetahuan seputar SBMPTN—mulai dari yang hal yang paling dasar sampai tips dan trik cantik sukses tembus SBMPTN. Apa pun pilihanmu ketika menjalani SBMPTN nanti, Youthmanual punya semua jawabannya!
Eniwei, nggak seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan tes SBMPTN tahun ini dilaksanakan dalam 1 hari aja—yaitu di tanggal 8 Mei 2018. Yang artinya, jadwal kamu dalam satu hari itu bakalan padet banget, apalagi yang ikutan program IPC. Ada baiknya kalau kamu simak terlebih dahulu jadwal pelaksanaan tes di hari-H agar kamu bisa mempersiapkan diri dan menyusun strategi sebaik mungkin.
Gimana, Sih, Alur dan Tata Cara Pendaftaran SBMPTN?
Karena nggak membutuhkan pengisian nilai ataupun verifikasi, bisa dibilang alur dan tatacara pendaftaran SBMPTN jauh lebih simpel dibandingkan pendaftaran SNMPTN yang rumit dan bikin bingung. Secara teknis, semua calon peserta SBMPTN akan melalui alur pendaftaran yang sama. Yang membedakannya nanti adalah hanya di bagian pembayaran (untuk penerima Bidikmisi) dan pengisian data awal di laman pendaftaran SNMPTN (untuk penerima Bidikmisi berbayar).
Eniwei, siapa aja, sih, yang diperbolehkan mengikuti SBMPTN 2018?
- Lulusan satuan pendidikan setingkat SMTA dalam negeri tahun 2018, 2017, dan 2016
- Lulusan Ujian Paket C tahun 2018, 2017, dan 2016
- Lulusan satuan pendidikan setingkat SMTA luar negeri tahun 2018, 2017, dan 2016 yang memiliki penyetaraan ijazah dari Kemendikbud
- Lulusan Sekolah Rakyat Indonesia (SRI) di luar negeri tahun 2018, 2017, dan 2016 yang memiliki penyetaraan ijazah dari Kemendikbud
Untuk memudahkan kamu, di tanggal 29 Maret lalu, panitia SBMPTN pun merilis video tutorial pendaftaran online SBMPTN yang bisa kamu tonton di sini. Lebih singkatnya, Youthmanual merangkum step-by-step yang harus kamu lakukan untuk mendaftarkan diri secara online untuk SBMPTN 2018 di bawah ini.
- Kunjungi laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id
- Pilih menu yang paling sesuai denganmu. Menu A adalah untuk peserta yang belum memiliki KAP dan PIN, sementara Menu B adalah bagi peserta yang sudah memiliki KAP dan PIN
- Isi data dirimu dengan lengkap. Oh ya, pada tahap ini kamu harus memastikan data yang kamu isi sesuai dengan nama yang tertera di ijazahmu ya!
- Setelah itu, kamu akan menerima slip pembayaran yang akan kamu gunakan untuk membayar biaya seleksi SBMPTN di bank. Simpan slip ini baik-baik dan jangan sampai hilang.
- Jangan lupa untuk melakukan biaya pendaftaran SBMPTN 3 x 24 jam setelah kamu melakukan pendaftaran
- Setelah kamu melakukan pembayaran, kamu harus masuk lagi ke laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id dan klik menu B untuk melakukan login dengan KAP dan PIN yang sudah kamu dapatkan.
- Kalau kamu sudah berhasil login, kamu akan diharuskan untuk mengunggah pas fotomu. Nah, perhatikan persyaratan foto yang boleh diunggah, ya! Sesuaikan jenis foto, ukuran, hingga resolusi agar pendaftaranmu berhasil
- Nah, setelah mengunggah pas foto kamu harus mengisi Biodata, Informasi Pendidikan, dan Pilihan Program Studi. Perhatikan baik-baik setiap informasi yang kamu isi di sini, karena setelah kartu tercetak, kamu nggak akan bisa mengubahnya lagi, lho.
- Kalau semua sudah terisi, kamu bisa mencetak kartu peserta SBMPTN-mu, deh!
SBMPTN: Teknis, Mitos, dan Fakta
Untuk bisa lolos SBMPTN, kamu harus mempersiapkan diri dan mengumpulkan informasi. Jangan sampai kerancuan seputar mitos dan fakta SBMPTN menghalangi kamu dari kesuksesan menembus SBMPTN 2018 mendatang. Yup, di luar sana, banyak banget info serta tips yang beredar, namun nggak semuanya tepat. Ada juga detail seputar SBMPTN yang sering terlewat, padahal penting.
Nah, sebagai pejuang SBMPTN yang bakalan menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, kamu wajib meluangkan waktu untuk menyimak informasi penting soal mitos, fakta, hingga hoax seputar SBMPTN di bawah ini.
Info #1: Passing grade adalah patokan skor untuk “lulus” SBMPTN.
Kenyataannya, nggak ada, tuh, yang namanya passing grade resmi.
Umumnya, passing grade merupakan perkiraan skor aman untuk bisa masuk suatu program studi di suatu universitas yang dibuat oleh bimbingan belajar. Misalnya, disebutkan di Forum Tentor Indonesia bahwa passing grade Pendidikan Dokter/Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2017 adalah 62,78%, sedangkan Pendidikan Dokter Universitas Gadjah Mada 60,70%. Tapi, nggak pernah ada informasi resmi mengenai angka-angka tersebut. Bahkan UGM sempat terang-terangan menyebutkan bahwa pihak kampus tidak pernah mengeluarkan info passing grade.
Nah, yang angka dan datanya bisa dilihat adalah kapasitas kursi yang tersedia pada SBMPTN, dan jumlah pesertanya. Misalnya untuk program studi Pendidikan Dokter di UI data resminya adalah:
Nah, info di atas menunjukkan seberapa ketat persaingan untuk memasuki program studi terkait. Sedangkan skor untuk bisa masuk program studinya sendiri tergantung performa para pesaing. Misalnya, dari 2,940 pendaftar SBMPTN FKUI diambil yang nilainya 126 terbaik. Skornya bisa di atas 60 persen, atau di bawahnya, tergantung nilai 126 terbaik di tahun tersebut.
Info #2: Ikutan Bimbel XXX aja, dijamin lulus SBMPTN!
Hoax! Duh, jangan percaya deh sama yang model begini. Apalagi kalau sampai meminta uang yang lebih besar dari biaya kuliah. Jangan sampai juga kamu terlibat hal-hal yang ilegal, kayak jual-beli soal/kunci jawaban atau pakai joki.
Belajar dari pengalaman kecurangan SBMPTN yang pernah terjadi, sempat ada kasus dimana siswa yang kedapatan curang dengan menyelundupkan hape ke ruang ujian untuk melihat bocoran jawaban yang dikirim via SMS. Si peserta yang curang pun langsung terciduk panitia!
Sekadar membawa hape ke kelas saat tes berlangsung (tanpa mencontek) aja udah termasuk pelanggaran. Walau kesannya sepele, tapi sekali melanggar aturan, akibatnya bisa fatal!
Info #3: Masukkan pilihan yang sama (program studi yang sama di PTN yang sama), supaya peluang masuknya makin besar.
Gaes, kamu memang diberikan kesempatan untuk mengisi 3 pilihan program studi. Kamu tentunya boleh memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin. Makanya, info di atas cuma mitos doang. Logikanya, mau kamu pilih Manajemen Universitas Padjadjaran di pilihan 1, 2, dan 3 sekaligus, kalau nilainya emang nggak cukup, ya nggak bakal masuk. Gitu.
Sama halnya seperti memilih program studi ketika SNMPTN, nggak ada strategi khusus dalam memilih program studi agar peluang masukmu menjadi lebih besar. Dikutip dari laman resmi SBMPTN, berikut hal dan aturan yang harus kamu perhatikan dalam memilih program studi di SBMPTN.
- Program Studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
- Peserta dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.
- Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.
- Jika program studi yang dipilih terdiri atas kelompok Saintek dan Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Campuran.
- Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.
- Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi di PTN mana pun.
- Peserta ujian yang memilih 2 (dua) atau 3 (tiga) program studi, salah satu program studi pilihannya harus di PTN yang berada dalam satu wilayah pendaftaran dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN yang berada di luar wilayah pendaftaran tempat peserta mengikuti ujian.
Info #4: Jangan pilih program studi "top" di ketiga pilihan. Nanti susah tembus!
Nah, informasi di atas merupakan opini mengenai salah satu strategi menembus SBMPTN.
Seperti saran Profesor John Hermana, panitia SBMPTN 2017 sekaligus Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember, “Setiap tahun, biasanya ada data mengenai program studi favorit, misalnya di Teknik adalah Teknik Informatika, kemudian Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Kimia. Jangan memilih yang program studi top di pilihan pertama dan kedua (juga ketiga), karena daya saingnya berat. Di sini saja (ITS) peluang masuk Teknik Informatika adalah 1:25. Sudah begitu, yang masuk pintar-pintar (skor relatif tinggi). Harus pakai strategi supaya bisa lulus SBMPTN. Misalnya, boleh, lah, memilih program studi top di pilihan pertama, namun pilihan selanjutnya yang lebih rendah.”
Ingat: itu hanya salah satu saran, dan strategi setiap orang bisa aja berbeda. Kamu bisa cek ketatnya persaingan di situs SBMPTN. FYI, panitia SBMPTN biasanya mengeluarkan 10 daftar program studi yang paling banyak dipilih peserta SBMPTN tiap tahun. Ada juga kampus yang merilis daftar program studi yang banyak dipilih di perguruan tinggi tersebut.
Misalnya, dari hasil SBMPTN 2017 diperoleh informasi bahwa program studi dengan peminat paling sedikit di Universitas Brawijaya adalah:
- Hukum
- Pendidikan Dokter
- Ilmu Administrasi Bisnis
Sedangkan program studi dengan peminat paling sedikit:
- Bahasa dan Sastra Prancis
- Bahasa dan Sastra Cina
- Seni Rupa Murni
Kamu bisa pilih, misalnya 1. Hukum, 2 Ilmu Administrasi Bisnis, 3. Bahasa dan Sastra Prancis. Tapi sah-sah aja jika yang kamu pilih, program studi favorit semua. Toh nanti yang menentukan adalah hasil skor kamu.
Nah, kalau menurut Bapak Ravik Karsidi, Ketua Penyelenggara SBMPTN 2017 sekaligus rektor Universitas Sebelas Maret, hal yang terpenting dalam menentukan program studi kuliah adalah memilih sesuai dengan minat dan bakat. Kalau emang udah ‘sreg’ ama program studinya, seketat apa pun persaingan di depan mata, apa pun pasti mampu kamu lakukan demi bisa masuk ke program studi impian!
Info #5: Peluang lulus Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) lebih besar dibanding Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC).
Mitos, ah. Peluang lulus tetap seratus persen ditentukan oleh hasil ujian kamu, dan bukan dilihat dari media yang digunakan untuk menjawab soal.
FYI, di SBMPTN 2017 ada 776.163 peserta UTBC, dan yang lulus 143.253 peserta (18.4 %). Sedangkan peserta UTBK berjumlah 20,860, dan yang lulus 4,543 di antaranya (21.7%). Malah gedean presentasi kelulusan UTBC, tuh.
Pastinya ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis tes. Diantaranya, UTBC adalah metode klasik yang sudah sangat familiar bagi siswa. Dari zaman mama-papa, bude-pakde kamu ikutan Sipenmaru dan UMPTN (istilah lawas untuk SBMPTN), sistemnya memang Paper-based Test. Kekurangannya, UTBC nggak praktis karena bikin tangan pegel karena sibuk berkutat dengan buletan dan pensil 2B. Apalagi kalau udah semangat ’45 ngebuletin, eh ternyata salah nomor. Kudu dihapus, deh. Syedih!
Sementara UTBK lebih canggih, nggak ribet, anti kotor, anti lecek, ayey. Tapi, belum semua orang terbiasa dengan UTBK. Antara keburu panik saat ada kendala teknis, atau pusing mantengin layar monitor. Belum lagi nggak semua daerah sudah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung. So, pilih aja yang paling nyaman untukmu, dan pastikan kamu ikutan try out sesuai jenis tes yang kamu pilih.
Kalau ngomongin untuk kedepannya, sepertinya sistem UTBK bakal digunakan secara menyeluruh karena lebih efisien. Jadi nggak ada salahnya untuk siap-siap dari sekarang, dong, ya.
Info #6: Peluang lolos IPC lebih besar dibandingkan kalau ikutan SBMPTN IPA saja atau IPS aja.
Nggak juga, tuh.
Intinya tiap peserta memiliki maksimal tiga pilihan prodi yang diinginkan, baik itu peserta IPA, IPS, dan IPC. Bedanya, yang ikutan IPC bisa pilih prodi rumpun Sosial Humaniora sekaligus Sains Teknologi. Tapi tesnya juga lebih banyak, yaitu:
- Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA).
- Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) terdiri atas mata uji Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
- Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
‘Ntap, lah!
Info #7: Untuk program studi di SBMPTN yang ada Ujian Keterampilan, nggak perlu repot persiapan ujian tulis.
Hoax banget banget banget. Seluruh peserta SBMPTN, termasuk yang menjalani Ujian Keterampilan (UK), wajib menjalani tes tulis. Tenang, pelaksanaan UK dan ujian tertulis beda hari, kok. Ujian tertulis berlangsung lebih dahulu secara serentak. Baru, deh, besok/lusanya dilangsungkan UK, sesuai jadwal kampus.
Betewe, kalau pilih program studi dengan UK, berarti ujian tulisnya IPA atau IPS?
Tergantung program studi yang dipilih, tentunya. Misalnya, FSRD Institut Teknologi Bandung termasuk rumpun IPS, sedangkan Desain Produk ITS termasuk IPA. Karena ujiannya ada 2 (teori pelajaran tulis dan praktek keahlian di UK), maka harus mempersiapkan keduanya.
Info #8: Peserta SBMPTN dari luar daerah bakalan susah menembus PTN yang ada di kota/daerah tertentu.
Setiap peserta bisa memilih PTN di luar domisilinya dan punya kesempatan yang sama, asalkan sesuai persyaratan. Apa, tuh?
Begini: ‘kan tiap peserta diberikan tiga pilihan. Nah, setidaknya salah satu di antaranya adalah prodi di PTN yang kelompok wilayahya berada di area pelaksanaan ujian.
Di tahun 2018, terdapat 85 PTN yang berpartisipasi dalam pelaksanaan SBMPTN dengan panitia lokal (panlok) di berbagai kota dalam tiap-tiap provinsi. Wilayah pesebaran PTN sendiri dibagi menjadi 4, yaitu:
Wilayah 1: Sumatra, Jabodetabek, Bandung, Pontianak
Wilayah 2: Jawa Tengah, D.I Yogyakarta
Wilayah 3: Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalimantan (kecuali Pontianak)
Wilayah 4: Sulawesi, Maluku, Papua
Jika misalnya kamu ujian di Lombok, maka kamu nggak bisa pilih UI, ITB, dan UGM saja. Salah satu pilihannya harus PTN di wilayah 3, seperti Universitas Airlangga, atau Universitas Diponegoro.
Kecuali... kalau kamu cuma mengambil satu pilihan, the one and only. Bebas deh, mau pilih di mana aja.
Oya, pilihan lokasi ujian SBMPTN memang dibatasi kuota peserta ujian di setiap Panlok. Jika kuota di Panlok sudah penuh, Peserta harus memilih lokasi ujian yang lain. Tapi kamu nggak usah khawatir bakal kehabisan kuota di masing-masing panlok.
Info #9: Kalau udah keburu daftar SBMPTN sebelum pengumuman SNMPTN keluar, kesempatan lolos SNMPTN-mu otomatis bakal hangus.
Hoax. Suer deh, ini hoax banget.
Sah-sah aja, kok, kalau kamu daftar SBMPTN walaupun kamu juga ikutan SNMPTN dan hasilnya belum diumumkan. Akan tetapi, kamu harus paham kalau ada beberapa jadwal SNMPTN yang "bentrok" dengan jadwal SBMPTN. Misalnya, tanggal pengumuman hasi SNMPTN yang bertepatan dengan tanggal penutupan pendaftaran SBMPTN, atau tanggal pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN yang bertepatan dengan hari-H tes SBMPTN.
Seandainya kamu akhirnya lolos SNMPTN dan juga udah daftar SBMPTN, mau nggak mau kamu harus rela untuk melepas salah satu. Kalau kamu pilih untuk menolak SNMPTN dan lanjut ikut SBMPTN, konsekuensinya mungkin bakal ditanggung almamater sekolahmu. Tapi, kalau kamu memutuskan untuk mengambil SNMPTN, hanya uang pendaftaran SBMPTN kamu yang bakal hangus.
Info #10: Jika nggak lulus SBMPTN (dan juga SNMPTN), nggak ada kesempatan lain masuk PTN.
Masih ada Seleksi Mandiri, meskipun nggak semua PTN menyelenggarakannya.
Seleksi Mandiri atau jalur Ujian Mandiri (UM) adalah jalur penerimaan yang diselenggarakan masing-masing PTN dengan kuota maksimal 30 persen. Proses seleksinya berlangsung sesuai dengan kebijakan kampus. Nah, ada beberapa kampus yang memakai NILAI SBMPTN untuk seleksi UM. Jadi kamu-kamu yang belum lolos di SBMPTN punya kesempatan di Seleksi Mandiri.
Kamu pun bisa memilih prodi yang beda dengan saat SBMPTN, asalkan masih satu rumpun. Kali aja kamu mengalami change of heart alias labil.com, ‘kan?
Rektor Universitas Airlangga Prof. DR. Mochammad Nasih menjelaskan prosedurnya, “Misalnya, peserta SBMPTN memilih Kedokteran, tetapi dia ingin memilih Komunikasi saat jalur Mandiri. (Itu artinya) Dia harus mengikuti ujian IPC saat SBMPTN, baru bisa diterima di Komunikasi jalur Mandiri. Sebab, kita akan menggunakan nilai SBMPTN yang satu rumpun ilmu (untuk bisa diterima di jalur Mandiri UNAIR).”
Info #11: Peserta Bidikmisi nggak harus membayar uang pendaftaran SBMPTN.
Secara konsep emang bener, sih. Tapi, secara teknis, ini tergantung seleksi penerimaan PTN mana saja yang akan diikuti calon peserta yang menerima Bidikmisi.
Misalnya, kamu adalah peserta Bidikmisi yang mengikuti SNMPTN, tapi juga ingin mengikuti SBMPTN. Kamu bakal diharuskan untuk membayar biaya pendaftaran SBMPTN untuk mendapatkan KAP dan PIN baru, karena KAP dan PIN pendaftaran hanya bisa dipakai untuk satu kali pendaftaran seleksi aja. Dalam kasus ini, artinya KAP dan PIN Bidikmisi kamu sudah dipakai untuk mendaftar SNMPTN. Kamu pun juga baru diperbolehkan mendaftar SBMPTN di tanggak 18 April nanti.
Nah, kalau kamu adalah calon peserta Bidikmisi yang nggak ikutan SNMPTN tapi ingin ikut SBMPTN, kamu bisa mendaftar ke laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id terlebih dahulu. Pendaftaran Bidikmisi untuk SBMPTN ini udah dibuka sejak 29 Maret lalu. Kamu pun nggak perlu membayar biaya pendaftaran karena kamu masih punya KAP dan PIN Bidikmisi yang bisa langsung kamu gunakan.
Info #12: Sistem penilaian SBMPTN tahun 2018 nggak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, nggak bakal ada sistem minus!
Sistem peniliaian SBMPTN menjadi salah satu hal yang paliiiing sering menjadi bahan bisik-bisik tetangga menjelang pelaksanaannya. Sering kali, strategi belajar untuk menghadapi ujian yang satu ini didasarkan oleh sistem penilaian tersebut. Setuju nggak? Saya begitu dulu soalnya, hehe.
Kita semua tau mengenai perbedaan nilai untuk soal yang benar, salah, dan tidak diisi. Yep, penghitungan nilai mentah yang kita tahu dan telah resmi diumumkan oleh panitia selama ini kurang lebih sebagai berikut:
-
Benar: +4
-
Salah: -1
-
Kosong/tidak diisi: 0
Sayangnya nih, gaes, nggak ada penjabaran lebih lanjut mengenai pengolahan nilai mentah tersebut. Jadilah kita melakukan aksi tebak-tebak buah manggis untuk menentukan mana soal yang harus dikerjakan dengan benar, dan mana yang bisa diikhlaskan untuk salah maupun nggak diisi.
Berdasarkan informasi dari akun twitter resmi Sekretariat SBMPTN, bobot nilai SBMPTN tahun ini ditentukan oleh tingkat kesulitan dari soal. Jadi, misalkan kamu berhasil menjawab 10 soal dengan benar, belum tentu nilai akhirmu nanti sama dengan temanmu yang juga menjawab 10 soal dengan benar. Karena, bisa jadi 10 soal yang kamu jawab adalah soal-soal dengan tingkat kesulitan tinggi, sementara 10 soal yang dijawab oleh temanmu adalah soal-soal dengan tingkat kesulitan rendah.Artinya, soal-soal di SBMPTN tahun ini nantinya akan dibagi ke dalam 3 tingkatan yaitu: sulit, sedang, dan mudah.
Terkait gonjang-ganjing perubahan sistem penilaian SBMPTN 2018, kamu wajib tahu, nih, cara menghitung nilai/skor SBMPTN 2018. Memang banyak yang berubah sih, dan kamu pun perlu menyesuaikan strategi belajarmu, tapi nggak usah khawatir! Kalau kamu sudah paham, kamu akan bisa kok menyusun strategi yang tepat untuk belajar menghadapi SBMPTN 2018.
Begini cara menghitungnya:
1. Jawaban yang benar akan mendapat nilai 1, sedangkan jawaban yang salah 0. Jawaban nggak diisi nilainya juga 0. Nggak ada lagi sistem jawaban salah -1, benar +4 dan nggak diisi 0.
Contoh:
- Jumlah soal 40 nomor
- 25 nomor benar
- 5 nomor salah
- 10 nomor kosong
Maka total skornya adalah 25.
Namun, penilaian nggak berakhir di situ, cek poin berikut.
2. Kemudian, tim SBMPTN akan menganalisa seluruh jawaban peserta yang masuk. Dari situ bakalan ketahuan soal yang tergolong:
a. Sulit: Relatif paling sedikit peserta SBMPTN yang menjawab dengan benar.
b. Sedang: Relatif tidak terlalu sedikit yang menjawab benar.
c. Mudah: Relatif banyak yang menjawabnya dengan dengan benar.
Jadi bobot soal yang sulit, sedang, dan mudah akan berbeda. Tentunya panitia sudah membuat sistem untuk menghitung dan mengkategorikan jawaban sulit, sedang, atau mudah tersebut.
3. Setelah diketahui bobot tiap soal, akan diterapkan pada soal yang dijawab dengan benar.
Alhasil, dua peserta (atau lebih) yang jumlah jawaban benarnya sama, akan memiliki skor akhir berbeda.
Misalnya, pada Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), ada 5 peserta dengan jumlah skor (jumlah soal benar) 25. Dengan kata lain, mereka menjawab 25 nomor dengan benar. Nah, skor akhirnya bisa berbeda-beda, lantaran bobot tiap soalnya berbeda.
Yup, karena peserta SBMPTN nyaris mencapai 800 ribu, tentu ada banyak peserta yang jumlah benarnya sama, ‘kan?
***
Semoga penjelasan fakta-atau-hoax di atas bisa meluruskan hal-hal yang kurang tepat atau masih simpang siur. Selanjutnya, kamu mesti mengikuti terus perkembangan seputar SBMPTN, terutama untuk pejuang SBMPTN tahun ini. Soalnya, bisa saja ada tambahan atau perubahan aturan serta tambahan informasi yang belum pernah diumumkan sebelumnya.
Seleksi Keterampilan, IPC, Lintas Program studi, dan SMK
Serba-Serbi Ujian Keterampilan SBMPTN
Ujian Keterampilan (UK) dilakukan untuk masuk ke jurusan bidang seni dan olahraga, baik di perguruan tinggi swasta maupun negeri. Nah, yang bakal dibahas lebih mendalam di sini tentunya Ujian Keterampilan di SBMPTN, dong, ya. Ngomong-ngomong, bidang program studi apa aja, sih, yang mensyaratkan UK sebagai tes wajib yang harus dijalani?
1. Bidang Seni Rupa dan Desain
Sejauh ini, ada 16 PTN yang membuka pendaftaran SBMPTN untuk program studi di bidang Seni Rupa dan Desain, diantaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Program studi yang bisa kamu pilih adalah:
- Pendidikan Seni Rupa
- Seni Rupa/Seni Murni
- Seni Kriya/Kria
- Desain Produk
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Grafis
- Desain Interior
- Televisi dan Film
- Fotografi
- Multimedia
- Animasi
Materi yang akan diujikan:
- Tes Menggambar suasana atau ekspresi
- Tes Pengetahuan Seni dan Wawasan Seni. Tes ini bisa dalam bentuk tes potensi kreatif atau wawancara
Perlengkapan ujian yang perlu dibawa:
- Pensil (B, 2B, 3B, 4B, 5B, dan 6B)
- Penghapus
- Alas gambar ukuran A3 (420 x 297 mm)
- Kamera DSLR atau digital (untuk tes program studi fotografi)
- Kertas untuk menggambar? Nggak perlu. Bakal disediakan oleh panitia, kok.
2. Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), Tari, Musik
Ada sekitar 14 PTN yang membuka kesempatan pendaftaran mahasiswa baru untuk bidang program studi ini. Detailnya: Sendratasik di 13 PTN, Seni Musik di 8 PTN, sedangkan Seni Tari di 6 PTN. Kampusnya antara lain, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Negeri Padang. Program studi yang bisa kamu pilih adalah:
- Pendidikan Sendratasik (Seni, Drama, Tari, dan Musik)
- Pendidikan Seni Musik
- Pendidikan Seni Tari
- Etnomusikologi
- Drama/Teater
- Seni Karawitan
- Pertunjukan
- Seni Musik/Musik
- Seni Tari/Tari
Materi yang akan diujikan:
- Drama/Teater:
- Tes Praktik Monolog
- Tes Pantomim
- Tes Pengetahuan Seni dan Wawasan Seni dalam bentuk wawancara
- Tari:
- Tes Tari Bentuk
- Tes Kreativitas Tari
- Imitasi Gerak
- Tes Pengetahuan Seni dan Wawasan Seni dalam bentuk wawancara.
- Musik:
- Tes Musikalitas
- Tes Praktik Instrumen
- Tes Pengetahuan Seni dan Wawasan Seni dalam bentuk wawancara.
Perlengkapan ujian yang perlu dibawa:
- Tari: rekaman musik iringan tari yang akan digunakan dalam format CD, kaset, atau flashdisk, serta pakaian latihan/praktik tari
- Musik: peralatan musik sesuai dengan pilihan, kecuali piano atau drum, soalnya rempong bawanya
- Drama/Teater: perlengkapan seni peran
3. Olahraga
Pilihan kampus di bidang olahraga adalah yang terbanyak dibanding bidang keterampilan lainnya, yaitu 33 PTN. Kampus dengan studi bidang olahraga antara lain Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Sriwijaya, Universitas Cendrawasih, serta Universitas Negeri Gorontalo. Program studi yang bisa kamu pilih adalah:
- Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
- Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Materi yang akan diujikan:
- Tes Kesehatan
- Tes Keterampilan Motorik, yang terdiri dari lempar tangkap bola ke dinding (wallpass), lompat tegak (vertical jump), sit-up, push-up, tes kelincahan (Illinois agility run test), dan uji daya tahan kardiorespiratori dengan berlari 1,600 meter. Kalau kamu push up atau sit up-nya masih ‘freestyle’ alias belum sesuai kaidah olahraga, mendingan latihan dulu, yes.
Perlengkapan ujian yang harus dibawa:
- Perlengkapan olahraga lengkap, termasuk baju dan sepatu yang sesuai
Detilnya, berdasarkan program studi yang akan kamu pilih, teknis UK yang akan kamu jalani adalah sebagai berikut.
- UK Seni Rupa, Kriya, dan Desain: berupa Tes Menggambar, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk Tes Gambar)
- UK Tari: berupa Tes Tari Bentuk, Tes Kreativitas, Imitasi Gerak, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk wawancara).
- UK Musik, Seni Karawitan dan Etnomusikologi yang terdiri dari:
- UK Musik: berupa Tes Musikalitas, Tes Praktik Instrumen, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk wawancara).
- UK Seni Karawitan dan Etnomusikologi: berupa Tes Musikalitas, Tes Praktik Instrumen, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk wawancara)
- UK Teater dan Seni Pertunjukan: berupa Tes Praktik Pemeranan, Tes Gambar dan Penulisan Kreatif, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk wawancara)
- UK Fotografi: berupa Tes Praktik Fotografi serta Tes Pengetahuan dan Wawasan.
- UK Film dan Televisi: berupa Tes Praktik Membuat Storytelling, Tes gambar sketsa sinematik, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan (dalam bentuk wawancara)
- UK Olahraga: berupa Tes Kesehatan dan Tes Keterampilan Motorik.
Selanjutnya, hal yang perlu kamu lakukan adalah berlatih segiat mungkin agar bisa melewati UK dengan lancar. Makin matang persiapanmu, dijamin makin kecil, deh, kemungkinan untuk gagal melewati UK.
Ilmu Pengetahuan Campuran: Mempengaruhi Kesempatan Lolos SBMPTN?
Menjelang SBMPTN, pelajar program IPA bakal pusing dengan berbagai rumus, sementara anak IPS ribet gara-gara banyaknya hafalan. Nah, apa kabar anak IPC yang menjalani ujian IPA sekaligus IPS? Tantangannya pasti lebih mantap, gan!
Eniwei, suka heran nggak, sih, kalau ada anak IPA yang ngambil jurusan kuliah bidang IPS di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan ikutan tes SBMPTN Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC)?
IPC sendiri adalah istilah untuk tipe tes Ilmu Pengetahuan Campuran di SBMPTN, yang artinya mengambil ujian IPA sekaligus IPS dengan tujuan mendaftar di jurusan kuliah IPA dan IPS. Jadi, alih-alih bertualang di satu bidang aja, kamu juga bisa merambah perutungan menembus program studi di bidang lain.
Lho? Artinya kesempatan lolos SBMPTN untuk yang ambil IPC bakal lebih bisa dibanding yang jalannya tetep lurus, dong? Adil nggak, sih?
Idealnya, pelajar yang mengambil program IPA ketika SMA akan meneruskan kuliah di bidang IPA, sementara yang IPS mengambil bidang IPS. Tapi ‘kan kadang kita suka galau: antara punya banyak mau, beragam minat, sampai titah orangtua. Jadilah pengen ambil jurusan kuliah yang bidang IPA sekaligus IPS.
Seperti yang ditekankan di awal, mengambil IPC itu nggak mudah. Kamu dituntut menguasi pelajaran IPA dan IPS. Tapi, ya… nggak segampang itu juga untuk bisa lolos.
Pertama, kamu siap dengan konsekuensi dan risikonya. Yaitu konsekuensi untuk belajar ekstra dibanding yang hanya memilih ujian IPA atau IPS aja. Risikonya antara lain, bisa jadi kamu kurang fokus dalam menguasai salah satu pelajaran sehingga gagal menembus SBMPTN. Wadaw!
Trus, jangan lupa ketika kamu memutuskan untuk memasuki ranah seberang: persaingannya akan jauh lebih ketat! Selain dari segi jumlah, tentunya juga dari segi penguasaan materi. Secara, kamu yang punya kesempatan menguasai materi ranah seberang dalam waktu beberapa bulan bakal bersaing dengan mereka yang udah belajar di program tersebut sejak kelas 10. Beda levelnya bikin keringet dingin aja, nih.
Plus minus ambil SBMPTN IPC
Pada akhirnya, ambil IPC nggak akan meningkatkan peluang kamu untuk tembus SBMPTN. Semua balik lagi ke kamu: semantap apa persiapanmu untuk menghadapi SBMPTN sejak dini. No worry, dengan strategi yang tepat (dan doa yang banyak), kamu bisa sukses ujian IPC di SBMPTN, kok.
Pro-Kontra SBMPTN Lintas Jurusan
Selain SBMPTN IPC, ada juga problema yang sukses bikin galau calon pejuang SBMPTN: lintas jurusan. Duh, apa lagi, nih?
Hampir mirip dengan SBMPTN IPC, SBMPTN lintas jurusan memperbolehkan peserta SBMPTN yang berasal dari rumpun ilmu tertentu untuk memilih program studi dari rumpun ilmu lain. Bedanya, kalau peserta SBMPTN IPC ambil pilihan program studi masing-masing dari kedua rumpun ilmu, peserta SBMPTN lintas jurusan seratus persen “nyebrang” ke rumpun ilmu yang lain—seperti anak IPA ambil rumpun ilmu IPS ataupun sebaliknya. Jadi udah nggak abu-abu lagi, gitu.
Eniwei, apa yang bisa jadi pertimbangan kamu untuk memilih ikutan SBMPTN lintas jurusan alih-alih IPC?
- Kamu sudah tahu kalau kamu emang udah “salah jurusan” dari awal. Sayang, lho, kalau kamu emang ngerasa cocok di rumpun ilmu seberang, tapi kamu masih in denial dan maksain untuk mencoba peruntungan di rumpun ilmu yang nggak kamu banget.
- Kamu udah punya tujuan yang sangat, sangat spesifik. Sama aja kasusnya kalau kamu nggak ngerasa salah jurusan dan udah fokus dengan rumpun ilmumu sejak awal, kamu akan lebih baik untuk jadi orang yang optimis dan memantapkan diri untuk lintas jurusan karena program studi incaranmu ada di rumpun ilmu seberang alih-alih jadi orang yang oportunis dan ambil IPC. Sisi baiknya, kamu bisa belajar lebih fokus!
Bicara soal anak IPA lintas jurusan ke IPS, sih, udah bukan sesuatu yang baru. Tapi apa kabar si anak IPS yang lintas jurusan ke IPS? Emang ada? Emang bisa? Emang kuat?
Emang bener, sih, lintas jurusan ke IPA bakal lebih sulit dibanding lintas jurusan ke IPS, soalnya ada banyak ilmu di rumpun saintek yang nggak bisa dipelajari sambil jalan. Logikanya, kalau kamu anak IPS yang mau ambil program studi Ilmu Kedokteran di SBMPTN, pasti bakal pusing sendiri kalau nggak familiar dan nggak bisa keep up dengan hafalan istilah-istilah biologi yang segambreng. Itu pun juga hal yang paling dasar, pula.
Ada, kok, anak IPS yang “nyebrang” ke IPA ketika SBMPTN. Emang nggak banyak… tapi ada. Dan kalau mereka bisa melakukannya, pastinya mereka kuat, dong. Nothing is impossible if you believe in it.
Seperti Sari, Pejuang SBMPTN yang semasa sekolah berasal dari jurusan IPS tapi ketika SBMPTN pilih rumpun Saintek karena aslinya jiwanya emang IPA banget. Berkat totalitasnya mempersiapkan diri untuk SBMPTN, kini Sari berkuliah kuliah di program studi Matematika Universitas Indonesia. Sari membuktikan bahwa anggapan “anak IPS susah masuk rumpun Saintek” adalah mitos yang bisa dipatahkan dengan kerja keras.
Balik lagi seperti hukum alam IPC: SBMPTN lintas jurusan itu sah-sah aja, asalkan kamu siap dengan segala konsekuensi dan risikonya. Bukan berarti lintas jurusan itu akan memperberat kamu atau malah ngambil jatah orang lain. Kalau emang jalan untuk mencapai cita-citamu adalah dengan lintas jurusan untuk mengambil program studi yang diinginkan, nggak ada salahnya untuk diperjuangin, ‘kan? Asedap.
Peluang SBMPTN untuk Siswa SMK
Menurut data, jumlah siswa SMK per tahun 2017 adalah 4.6 juta orang. Ada sekitar 10 persen dari total anak SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dibanding anak SMA, kuota penerimaannya pun kecil banget.
Meskipun begitu, bukan berarti anak SMK nggak bisa bersaing masuk kampus idaman, kok. Jadi, untuk kamu siswa SMK yang masih bertanya-tanya “Bisa nggak, sih, masuk PTN meskipun kita lulusan SMK?”
Jawabannya: BISA BANGET!
Kekhawatiran ini bisa dipatahkan dengan persiapan matang dan rajin mencari informasi, gaes. Kalau lulusan SMK memilih jalur SBMPTN, kamu memang harus belajar pelajaran SMA secara maksimal sebelum ikut ujian. Kesempatan untuk masuk PTN antara anak SMA dengan SMK itu sama aja, asalkan nilai ujiannya mampu bersaing.
Masalahnya, anak SMK nggak belajar mata pelajaran normatif (Matematika, Kimia, Ekonomi, dll) sedalam anak SMA. Karena itu kamu butuh mempelajari kembali materi ujian seperti layaknya anak-anak SMA.
Sementara, SMK yang ikut Ujian Mandiri menjadi hak masing-masing PTN. Materi dan tata cara ujian mandiri berbeda-beda, tergantung universitas dan jurusan masing-masing. Namun ujiannya biasanya tertulis dan materinya nggak beda jauh dengan SBMPTN.
Setiap tahun, jatah penerimaan siswa SMK di sebuah Perguruan Tinggi Negeri tuh beda-beda banget, gaes. Jadi jangan lupa untuk cek terus informasinya di website resmi SBMPTN.
Agar lebih memudahkan, begitu masuk kelas 12, kamu sudah harus memikirkan kelas tambahan atau kursus mata pelajaran yang akan menjadi soal ujian masuk kampus incaran. Kebanyakan anak SMK yang akan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi mengambil kelas tambahan Matematika dan Bahasa Inggris. Tapi, berhubung kamu nggak mendalami mata pelajaran normatif selama sekolah, bakal lebih bagus lagi kalau kamu juga mengambil kursus khusus untuk ini.
Selanjutnya, yang perlu kamu lakukan nggak berbeda dengan anak SMA yang akan menghadapi SBMPTN: belajar dengan tekun dan persiapkan semua kelengkapan dari jauh-jauh hari. Ingat, kalian punya kesempatan yang sama untuk menembus PTN impian!
Cerita Pejuang SBMPTN
Masih ngerasa kurang pede untuk bisa menembus SBMPTN? Tenang, kamu nggak sendirian. Ada banyaaak banget para (mantan) pejuang SBMPTN yang dulu pernah merasa gelisah-galau-gundah gulana menjelang SBMPTN seperti kamu.
Nah, kamu beruntung banget karena beberapa dari mereka dengan senang hati berbagi ceritanya berjuang menghadapi SBMPTN. Dengan latar belakang dan impian yang berbeda satu sama lain, mereka berhasil menembus ketatnya persaingan SBMPTN against all odds. Keren bingit!
Baca di sini kisah para #PejuangSBMPTN yang mungkin aja pernah punya problem dan keraguan yang sama denganmu, dan bagaimana mereka mengatasinya dan berhasil mencapai impian yang dikemas dalam cerita yang super inspiratif. Enjoy!
Tips Sukses Lolos SBMPTN A la Youthmanual
Buat kamu menganggap masuk PTN lewat SBMPTN sebagai harga mati, tentunya kamu perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kalau usahamu nggak maksimal atau persiapannya berantakan, kamu sendiri yang bakal nyesel. Duh, amit-amit!
SBMPTN terkenal dengan kompetisinya yang super ketat bak kaos kaki spandex. Jadi, kamu harus merancang dengan baik hal apa aja yang harus kamu lakukan selama mempersiapkan diri menuju hari-H SBMPTN. Dimulai dari…
Tips Sukses SBMPTN 1: Siap-Siap SBMPTN Tahun Ini Dari Sekarang
Mentang-mentang SBMPTN masih setahun lagi, bukan berarti kamu masih bisa leyeh-leyeh sampai hari-H, gaes. Nggak pakai basa-basi, kamu harus fokus mempersiapkan diri dari detik ketika kamu memutuskan untuk ikutan SBMPTN—yaitu dari awal kelas 12!
Itulah sebabnya kamu anak kelas 12 yang tahun ini bakal ikutan SBMPTN harus melakukan hal-hal di bawah ini.
1. Sudah mengetahui arah minat dan kemampuanmu dengan spesifik
Sejauh ini, kamu udah tau kepribadian, minat, dan bakat diri kamu sendiri, belum?
Kalau belum, buruan ikutan asesmen Youthmanual, deh. Dari sini, kamu udah bisa memilih program studi apa yang akan kamu pilih di SBMPTN nanti, dan tipe ujian apa yang akan kamu ambil. Atau, mungkin aja kamu masih butuh waktu untuk figuring things out dan mempertimbangkan untuk menjalani gap year yang penuh faedah. Who knows?
Kalau kamu baru nyadar ternyata kamu nggak cocok di program studi yang kamu ambil pas udah kuliah, bakal rugi berat, lho, gaes. Apalagi kalau udah susah-susah ngelewatin SBMPTN. Makanya, lebih baik mencegah daripada keburu kecemplung!
2. Cari tahu seputar program studi dan universitas incaran, serta prospek karier yang kamu inginkan
Setelah mengetahui kepribadian, minat dan bakat kamu, saatnya kamu menggali lebih dalam mengenai program studi yang sekiranya cocok untuk kamu.
Kalau kamu masih punya banyak opsi, nggak usah galau. Di direktori jurusan Youthmanual, informasi yang ditawarkan udah sangat lengkap, kok. Jadi, kamu nggak perlu bingung membandingkan program studi mana yang nantinya bakal bisa kamu jalani dengan passion yang kamu miliki.
Nggak cuma program studi, kampus dan prospek karier yang akan kamu kejar juga wajib didalami dari sekarang, lho! Cari tahu anu-itu mengenai kampu yang menyediakan jurusan idaman kamu, mulai dari lokasi hingga biayanya. Begitu juga dengan profesi dan karier seperti apa yang bisa kamu pilih setelah kamu lulus. Semuanya juga bisa kamu temukan di direktori kampus dan profesi Youthmanual.
3. Catat timeline ujian dan event penting lainnya selama kelas 12
Biarpun semester ganjil baru aja dimulai, UN, Ujian Praktik dan seleksi perguruan tinggi sesungguhnya sudah di depan mata, lho, sob. Biar nggak kaget, penting banget, nih, kamu catet tanggal-tanggal penting di timeline menjelang ujian-ujian sakral ini.
Lho, buat apa sampai nyatetin jadwal UN dan Ujian Praktik segala? Meskipun secara langsung nggak mempengaruhi persiapan SBMPTN-mu, keeping up dengan ujian-ujian ini bisa membantumu dalam menyusun prioritas untuk nyicil belajar SBMPTN.
Tips Sukses SBMPTN 2: Latihan Soal Mandiri, Tanpa Bimbel Juga Bisa!
Ngomong-ngomong persiapan SBMPTN selama kelas 12, bisa dibilang persiapan SBMPTN ini identik banget sama ikutan bimbingan belajar alias bimbel. Seakan-akan udah jadi hal yang lumrah kalau menjelang “ujian akbar” kudu ikutan bimbel biar ngerjain ujiannya lancar.
Padahal, nggak semua dari kamu cocok sama sistem pembelajaran di bimbel, dan nggak semua dari kamu berkesempatan untuk ikutan bimbel. Duh!
Eniwei, menurut survei kecil-kecilan yang Youthmanual lakukan, 90% dari Pejuang SBMPTN mengaku bahwa melakukan latihan soal secara rutin adalah salah satu kunci sukses mereka dalam menembus SBMPTN.
That’s why kali ini Youthmanual mau bagi-bagi tips efektif belajar mandiri dengan latihan soal untuk kamu Pejuang SBMPTN Soshum, Saintek, IPC, lintas jurusan, bahkan para ronin agar kamu bisa punya peluang untuk menembus SBMPTN yang sama dengan mereka yang ikutan bimbel. Cekidot!
Tips Sukses SBMPTN 3: Hal-Hal Krusial Menjelang dan Di Hari-H
Di SBMPTN, nggak selamanya persiapan teknis yang matang mampu menghantarkan kamu kepada kesuksesan. Ada, lho, yang sampai gagal lolos SBMPTN cuma gara-gara hal printilan yang bahkan sepele. Haiyah.
Inilah 10 poin yang perlu kamu perhatikan saat menjelang sampai di hari-H SBMPTN. Catet, dan camkan!
Menjelang SBMPTN
- Jaga kesehatan. Menjelang SBMPTN, mungkin kamu langsung merasa sebebas merpati dan bisa mengerjakan apapun sesuka hati kamu (gara-gara udah nggak perlu ke sekolah). Walaupun begitu, kamu tetap wajib menjaga kesehatan. Jangan bablas keasyikan jalan-jalan, main, pulang malam, dan jajan sembarangan. SBMPTN memang bisa diulang dua kali, tetapi memangnya kamu rela, kalau tahun ini gagal masuk PTN impian cuma gara-gara kurang fit atau bahkan sakit?
- Cek lokasi ujian. Kamu bisa aja kebagian lokasi ujian SBMPTN yang jauuuuh banget dan nggak familiar. Karenanya, setelah mendapatkan informasi lokasi SBMPTN-mu, lakukanlah survei tempat. Tujuannya supaya ketika hari H, kamu sudah bisa memperkirakan waktu berangkat agar nggak terlambat, apalagi nyasar. Jangan sampai, deh. Survei lokasi juga berguna untuk mencari tempat parkir enak serta tongkrongan yang tersedia, untuk menunggu waktu sebelum dan setelah ujian berlangsung. Acia.
- Persiapkan semua berkas penting. Biarpun hari-H masih lama, nggak ada salahnya mempersiapkan berkas penting agar nantinya nggak kelabakan. Berkas yang harus kamu bawa antara lain: kartu peserta, kartu tanda pengenal, dan Surat Keterangan Lulus (SKL).
- Pastikan foto peserta SBMPTN kamu sesuai ketentuan. Alkisah ada seorang peserta SBMPTN yang pernah diusir pas mau ikut ujian? Bukan karena dia nyontek, bukan juga karena ngelawan korupsi pengawas. Dia diusir karena memasang foto Naruto di kartu pesertanya. Alasannya, sih, karena dia nggak punya foto lain. So, pastikan bahwa foto peserta SBMPTN kamu sesuai ketentuan dan jelas, sehingga nanti kamu mudah dikenali oleh pengawas ujian.
Hari-H SBMPTN
- Datang on time ke lokasi ujian. Idealnya sih, sekitar 15-30 menit sebelum waktu masuk kelas.
- Sarapan dulu atau nggak? Do it your way. Kalau kamu sudah terbiasa sarapan, jangan sampai lupa sarapan. Kalau nggak, tentunya nggak masalah kalau kamu nggak sarapan.
- Nggak perlu buka-buka buku lagi. Kalau sebelum masuk kelas kamu mau berdoa, baca-baca, nyemil, ngobrol, atau bobo-bobo cantik, terserah aja! Yang penting nggak bablas. Pokoknya, bikin diri kamu senyaman mungkin selama menunggu ujian mulai.
- Pastikan alat tulis kamu lengkap, dan dalam kondisi yang oke, terutama jika ujiannya adalah Paper-Based Test (ujian di kertas). Sebisa mungkin, bawa alat tulis ekstra. Kalau alat tulisnya ketinggalan atau hilang pas hari-H gimana? Beli di koperasi terdekat yang menjual alat tulis. Jika nggak memungkinkan, coba pinjam ke temanmu atau ke pengawas. Sebaliknya, kalau kamu punya alat tulis ekstra yang nggak terpakai, jangan pelit minjemin teman yang membutuhkan, ya.
- Penulisan data di lembar jawaban—seperti nama, nomor peserta, dan tanggal lahir—HARUS DIPERHATIKAN. Kalau penulisannya sampai ada yang keliru, akibatnya bisa fatal. Maka luangkan waktu untuk mengisi dengan benar dan teliti. Bahkan kalau perlu, sisihkan waktu di akhir ujian untuk mengeceknya kembali.
- Jika ada hal yang diperlukan atau ditanyakan, sampaikan pada pengawas. Termasuk kalau alat tulis yang hilang/rusak, atau kalau ada masalah dengan lembar jawaban ujian maupun naskah soal ujian. Jangan cuma dipendam di hati, apalagi nanya ke teman sebelah. Beuh, kamu bisa dianggap melanggar tata tertib, sob!
Mengulang SBMPTN Tahun Ini? Nggak Masalah!
Nggak seperti SNMPTN, kamu berkesempatan untuk ikutan SBMPTN sebanyak 3 kali sejak tahun kamu lulus SMA. Nah, keuntunganmu adalah pernah ikutan SBMPTN sebelumnya. Alhasil, kamu lebih berpengalaman dan familiar dengan apa yang akan kamu hadapi. Istilahnya kamu udah tahu medan perangnya, gitu.
Jadi, gimana sih agar dapat menjadi ronin yang sukses alias pejuang SBMPTN yang tahun ini bakal ngulang SBMPTN lagi?
- Mantapkan tujuan mengulang SBMPTN. Tujuan tiap orang bisa berbeda-beda, ada yang merasa salah jurusan hingga pengen pindah prodi, ada yang pengen mengejar mimpinya masuk ke PTN dan prodi idaman, ada pula yang berencana kuliah di dua jurusan sekaligus. Jangan sampai alasannya cuma demi gengsi atau sekadar penasaran pengen lolos SBMPTN.
Apapun alasanmu, pilih prodi yang benar-benar diminati dan sejalan dengan kemampuanmu. Jika kamu merasa salah jurusan atau mentok dengan prodi saat ini, maka kali ini pertimbangkan pilihanmu dengan matang. Kalau perlu, cukup memilih 1 atau 2 prodi yang benar-benar sesuai denganmu. Ngapain juga ‘kan, lolos di prodi yang nggak kamu banget, dan ujung-ujungnya nggak diambil? Ngambil jatah orang, tuh!
- Perhatikan rangkaian jadwal SBMPTN, biar kamu nggak kelewatan dan bisa disesuaikan dengan kesibukan kuliahmu. Misalnya, jika waktu ujian SBMPTN bentrok dengan perkuliahan atau kegiatan mahasiswa (jika tahun ini kamu sudah berstatus mahasiswa) atau bekerja (jika tahun ini kamu sudah bekerja), maka kamu bisa mengantisipasinya dari jauh hari.
- Evaluasi performa kamu pada SBMPTN lalu. Sebab dari kegagalan, kita bisa mendapatkan pelajaran serta nggak mengulangi kesalahan yang sama.
- Cicil belajar materi ujian SBMPTN dari sekarang. Perlu ikutan kursus intensif atau semacamnya nggak, sih? Well, semua tergantung pada gaya belajar dan kesibukanmu. Biasanya, mahasiswa yang mau ikutan SBMPTN nggak mengambil les, karena kegiatannya sudah penuh. Jadi belajar sendiri dan ikutan berbagai try out.
- Di sisi lain, tetap perhatikan kegiatanmu saat ini. Kerjakan tugas dengan baik, konsentrasi di kelas, dan siapkan diri menghadapi ujian di kampus. Karena berstatus mahasiswa kamu bertanggung jawab memastikan kuliahmu nggak keteteran. Begitu pula dengan kamu yang tahun ini lebih memilih untuk bekerja ataupun melakukan hal seru lainnya untuk mengisi gap year-mu.
- Jika bertekad untuk mengulang SBMPTN tahun ini, maka selama bulan-bulan ke depan kamu bakalan disibukkan dengan persiapan SBMPTN. Manajemen waktu mesti canggih, sob! Aktivitas belajar (sekali lagi, kalau kamu sudah berstatus mahasiswa) dan persiapan SBMPTN-mu mau nggak mau harus dikurangi dan "dimodifikasi" agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan maksimal tanpa harus takut keteteran dengan kegiatanmu saat ini.