Halo, Mujiati!

Akreditasi dibagi menjadi dua, yaitu akreditasi kampus (institusi) dan akreditasi jurusan (program studi). Pada akreditasi kampus, yang dinilai adalah kualitas kampus secara keseluruhan. Misalnya, akreditasi Universitas Indonesia. Akreditasi kampus diselenggarakan oleh lembaga BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).

Sementara pada akreditasi jurusan, yang dinilai adalah program studinya saja. Misalnya, akreditasi Program Studi S-1 Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Akreditasi jurusan diselenggarakan oleh lembaga LAM PT (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi).

Menurut saya, akan lebih baik kamu kuliah di passion dan jurusan yang kamu mau. Maka tentukanlah jurusan yang kamu mau ambil, baru pilihlah kampus dengan akreditasi terbaik di jurusan tersebut.

Mengenai prospek kerja, semua tergantung kualitas mahasiswanya alias tergantung kamu nantinya. Apakah kamu bisa lulus dengan gemilang atau nggak. Bukan melihat almamater kampusnya. Itu kenapa perusahaan selalu melakukan wawancara dan nggak asal comot alumni kampus tertentu.

Kalau kamu masih bingung soal akreditasi, baca artikelnya di sini:

http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-dan-perkuliahan/bingung-memilih-jurusan-dan-kampus-lihat-akreditasinya-dong

Halo, Marenda!

Salah satu syarat mengikuti SBMPTN adalah lulusan SMA/SMK sederajat dengan tahun lulus maksimal dua tahun setelah tahun kelulusan. Jadi, SBMPTN 2017 hanya boleh diikuti lulusan 2017, 2016 dan 2015. Jadi sayang sekali kamu udah nggak bisa ikut SBMPTN 2017.

Hi Nabilla,

Kamu keren banget sih suka berdebat :) dan kamu juga keren udah menyadari kelemahan kamu, yaitu susah menahan emosi ketika debat. Pasti lama-lama kamu akan semakin bisa menahan emosi. Yang harus diperhatikan adalah:

• Open minded seperti yang temen kamu bilang ini bener banget. Open minded dalam arti harus mengerti bahwa
  - kita bukan orang yang tau segalanya. 
  - setiap orang mempunyai background dan pengalaman yang berbeda sehingga setiap orang akan membawa perspective yang berbeda-beda juga
  - agree to disagree. Memang nggak semua orang harus setuju dengan satu hal kok, nggak semua harus memilih Presiden atau ketua kelas yang sama. Semua pasti punya alasannya sendiri sendiri dan kita harus bisa menghargai pilihan masing-masing.
  
  
• Be a good listener and try to understand him/her. Ketika lawan bicara kamu sedang menjelaskan, dengarkan dengan baik. Dengarkan supaya bisa mengerti lebih jauh, bukan mendengar untuk menimpalkan. Kalau mendengar untuk menimpalkan berarti ketika dia lagi berbicara, kamu sedang menyiapkan argumen-argumen untuk mematahkan argumennya dia. Mungkin kalo lagi lomba debat ini bagus ya, tapi kalo konteksnya lagi conversation with friends, you have to be a good listener. 
  
  
• You are not in the conversation to WIN. Nggak ada yang perlu dimenangkan dari pembahasan suatu topik. Kamu harus mengganti mindset kamu bahwa kamu berdebat ini untuk belajar lebih jauh, mengerti pendapat orang, belajar menghargai pendapat orang..jadi bukan untuk memaksakan kehendak dan membuat semua setuju sama kamu.

Kurang lebih seperti itu, selamat berdebat dengan FUN yaa supaya nggak cape dan malah bikin teman jadi males ngobrol sama kamu :).

Muhammad, kamu hanya bisa ikut 1 kali dalam 1 tahun.

Hi Trisnayanti,

2 kata tersebut mengacu ke hal yang sama kok yaitu gabungan antara agriculture dan bisnis yang artinya: industri yang memproduksi, mengelola, memproses, mendistribusikan hasil bumi. 

Dalam bahasa Inggris sendiri hanya digunakan kata agribusiness. Di Universitas-universitas Indonesia juga menggunakan agribisnis kok. Tapi memang ada beberapa yang menggunakan kata agro dan agri interchangeably. Jangan khawatir, dua-duanya maksudnya sama kok. 

Hi Martalia,

Yang kamu tanyakan sebenernya judul atau topik ya? Kalau judul sih harusnya nggak terlalu susah karena merupakan pengerucutan dari topik. Sebaiknya judul mencakup informasi ini:

• Mencerminkan isi keseluruhan skripsi
• Metode yang digunakan penulis
• Menyebutkan objek penelitian
• Menjelaskan sebab dan akibat (pengaruh ABC terhadap XYZ)
• Bagus juga kalau bisa menyelipkan dengan teaser/kata-kata menarik yang bisa bikin orang penasaran dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

Good luck!

Hi Koriatus, untuk detil IPC atau SOSHUM nya mungkin ada kakak2 lain yang bisa bantu memberi kamu saran.

Berikut beberapa artikel terkait SBMPTN yang mungkin menarik untuk kamu baca:

http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/mau-lolos-snmptn-tahun-2017-nanti-perhatikan-7-hal-ini-dari-sekarang

http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/walaupun-sederhana-berikut-5-tips-persiapan-sbmptn-yang-perlu-kamu-perhatikan

http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/tips-di-hari-h-sbmptn-dari-orang-yang-pernah-gagal-tapi-akhirnya-sukses-menembus-ujian-masuk-ptn

Hi Koriatus,

Pertanyaannya sudah dijawab ya tadi, silakan dibaca-baca artikel ini:

http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/kehidupan-mahasiswa/anak-ipa-daftar-jurusan-ips-di-snmptn

http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/kehidupan-mahasiswa/gimana-sih-peluang-kesuksesan-snmptn-lintas-jurusan

Hai Yasinta,

Saya pernah mewawancarai alumni Fakultas Kedokteran UI, dan ia menceritakan bahwa ada temannya yang berasal dari jurusan IPS di SMA.

Artikelnya bisa kamu baca di sini:

http://www.youthmanual.com/post/sudut-pandang/pro-kontra-lintas-jurusan-anak-ipa-ngambil-jurusan-kuliah-ips-adil-nggak-sih

Jadi, pelajar jurusan SMA IPS bisa mengambil jurusan Ilmu Kedokteran, namun peluangnya lebih kecil daripada jurusan IPS. Maksudnya, hanya bisa melalui SBMPTN (bukan SNMPTN). Sedangkan, kebanyakan universitas swasta mensyaratkan harus lulusan IPA untuk masuk Kedokteran.

Alhasil, kamu harus usaha ekstra keras untuk menembus SBMPTN Kedoteran, caranya adalah:

1. Belajar dengan sungguh-sungguh.

2. Ambil kelas intensif (kursus) IPA, mengingat kamu nggak mendapatkannya di sekolah.

3. Cari universitas yang sesuai. Misalnya, dengan menyesuaikan standar nilai dan persaingannya dengan kemampuan kamu.

4. Lakukan yang terbaik, saat belajar, persiapan ujian dan di hari ujian.

5. Miliki "plan B" alias jurusan pilihan lainnya, jika kamu nggak keterima di Kedokteran.

Good luck :)

Halo Nurul!

Perlu diketahui bahwa spesialis radiologi berbeda tingkatan pendidikan dengan jurusan radiologi. Spesialis radiologi baru bisa kamu ikuti setelah melewati pendidikan sarjana kedokteran dan melanjutkan ke spesialis. Sementara jurusan radiologi ada pada jenjang pendidikan D3. Lebih lanjut bisa kamu baca di sini: http://www.youthmanual.com/cari-jurusan/kesehatan/radiologi

Mengenai mana yang sebaiknya kamu pilih, coba kamu rundingkan dulu dengan orang tua atau guru kamu. Pastikan juga pilihan kamu sesuai dengan minat kamu ya!

Good luck Nurul! :)